Diungkap Nurul Arifin Di Podcast RM
Di-bully, Prabowo Nice dan Sabar
JAKARTA - Prabowo Subianto yang sekarang berbeda dengan Prabowo yang dulu. Ketua Umum Partai Gerindra yang dulu dipersepsikan pemarah dan emosional, kini menjadi sosok yang soft alias lembut dan juga sabar.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin menjadi saksi perubahan sikap Prabowo. Nurul mengungkapkan hal itu dalam Podcast Ngegas Rakyat Merdeka, di Gedung Graha Pena, Jakarta Selatan, Kamis (21/9/2023). Podcast ini dipandu dua redaktur Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group), Ujang Sunda dan Siswanto.
Nurul mengaku tahu persis sikap Prabowo saat ini karena beberapa kali berinteraksi dalam Rapat Kerja di Komisi I DPR. Dalam rapat itu, Prabowo datang sebagai Menteri Pertahanan sedangkan Nurul adalah anggota Komisi I DPR.
Dalam rapat tersebut, Prabowo tak pernah menunjukkan wajah merah meski beberapa anggota Dewan mencecarnya. “Beliau menghadapinya dengan sabar,” ucap Nurul.
Karena perubahan sikap inilah, Nurul yakin, tudingan-tudingan miring yang dialamatkan ke Prabowo menjelang Pilpres 2024 tidak benar. Golkar, sebagai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang mengusung Prabowo sebagai Capres, siap meng-counter tudingan-tudingan miring tersebut.
Berikut wawancara lengkap Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) dengan Nurul:
Betulkan Prabowo kini menjadi penyabar?
Di (Rapat) Komisi I, beliau nice. Sering kali dicecar, bahkan di-bully, beliau menghadapi dengan sabar. Kitanya yang kadang nggak enak. Kami kadang suka membela juga beliau karena kebijaksanaannya.
Dari mana perubahan sikap Prabowo itu muncul?
Kedekatan Pak Prabowo dengan Pak Jokowi banyak mengubah Pak Prabowo. Beliau jadi orang yang lebih soft, lebih sabar,
Jadi banyak hal positif dari kepercayaan Pak Jokowi ke Prabowo. Beliau mitra saya di Komisi I DPR. Saat Rapat Kerja di Komisi I, Pak Prabowo enak dalam menjawab pertanyaan. Jawaban beliau itu terstruktur, dan tidak menggantung.
Beberapa hari lalu, muncul tudingan Prabowo menampar Wakil Menteri (Wamen). Apa tanggapan Anda?
Hal negatif akan terus disuarakan jelang Pilpres. Padahal, itu tidak ada. Bahkan Pak Jokowi sudah mengatakan, tidak ada kejadian tersebut pada saat rapat di Istana. Dan Pak Prabowo pun menjawab, kenal pun tidak dengan Wamennya yang dimaksud.
Bagaimana upaya Golkar mendorong Airlangga Hartarto untuk menjadi Cawapres Prabowo?
Posisi Golkar menyerahkan hal itu (penentuan Cawapres) kepada Pak Prabowo, tapi kami terus bernegosiasi dan melakukan lobi. Karena bagaimanapun juga, kursi Golkar nomor 2 terbanyak di DPR. Selain itu, Pak Airlangga merupakan tokoh yang mumpuni di bidang perekonomian. Banyak prestasi yang beliau raih semasa Covid-19. Beliau mampu menjaga Indonesia tidak jatuh ke krisis ekonomi saat pandemi Covid-19. Bahkan recovery-nya sangat cepat dibanding negara lain.
Tapi, memang beliau kurang populis. Kita tahu politik kita itu politik catwalk, sementara beliau bukan orang yang genit secara politik. Namun, secara pemikiran Pak Airlangga sangat dibutuhkan Indonesia. Karena itu, saya berharap pemilih lebih cerdas dan tidak mengedepankan calon-calon yang hanya memiliki popularitas. Tentu sulit berbicara seperti itu ke masyarakat. Jadi kita tunggu saja siapa Cawapresnya. Dan saya pastikan sebagai kader, saya akan bangga dan menggunakan total football kalau sampai Pak Airlangga jadi Cawapres.
Kenapa Golkar tidak sengotot yang lain dalam mengajukan nama Cawapres?
Golkar itu santun dan kita confidence, makanya itu membuat kita nggak ngotot. Selain itu, kader Golkar itu kelompok teknokrat, bukan aktivis. Walaupun mungkin yang ada di bawah yang pada gemes itu. Tapi, bagi kami komitmen itu lebih penting. Follow the leader saja.
Presiden Jokowi bilang politik masih cair dan bisa ada kejutan-kejutan. Anda nggak?
Setuju. Proses politik ditentukan dalam hitungan menit, bukan hari. Kita akan mendapatkan syok politik, kejutan. Maka kita tunggu saja pada 25 Oktober 2023 siapa saja yang didaftarkan. Bahkan kemungkinan berubah peta politik. Sekarang ada 3 Capres, mungkin bisa jadi 2. Nggak mungkin 4 Capres.
Saat ini muncul wacana duet Prabowo-Ganjar. Tanggapan Anda?
Kejutan seperti itu kita semua menunggu. Harapannya jangan sampai 1 pasang. Kan politik kita susah. Dengan multi partai ini bisa 2 bisa 3. Tapi itu adalah sesuatu yang nggak bisa ditebak oleh semuanya. Meskipun kita harus bersiap untuk kemungkinan seperti itu.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 20 jam yang lalu