Uang Beredar Hingga Pemilu Bisa Tembus Rp 80 Triliun
Daya Beli Naik, Ekonomi Kita Semakin Bergairah
JAKARTA - Kegiatan sosialisasi Pemilu 2024 yang masif bakal mendorong konsumsi dan daya beli masyarakat. Pertumbuhan ekonomi pun diyakini bakal tetap tinggi tahun ini.
Kegiatan pemilu juga diyakini memberi dampak signifikan terhadap perekonomian nasional sejak semester II-2023, hingga pelantikan kabinet baru nantinya.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan, sejak kuartal III- 2023 berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pemilu sudah mengalami peningkatan.
“Kondisi itu akan dibarengi peningkatan konsumsi di beberapa sektor. Mulai dari Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), percetakan, transportasi jasa perusahaan hingga hiburan dan Food and Beverage (F&B),” kata Huda kepada Rakyat Merdeka ( Tangsel Pos Group) kemarin.
Seperti diketahui, berbagai persiapan dan sosialisasi dilakukan Pemerintah, partai politik (parpol) hingga calon legislatif (caleg) dalam menyambut pelaksanaan Pemilu 2024.
Kata Huda, sosialisasi yang dilakukan partai hingga calon legislatif (caleg) juga akan menambah uang beredar hingga pemilu berlangsung. Jumlahnya mencapai Rp 80 triliunan.
Tidak hanya beredar di kota besar, perputaran uang juga akan terjadi hingga pedesaan di seluruh daerah. Mulai dari tingkat provinsi, kabupaten kota hingga pedesaan.
Dengan begitu, peningkatan kegiatan ekonomi dipastikan juga terjadi merata di seluruh Indonesia.
“Kondisi ini dipastikan memberi efek positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan di tahun ini dan 2024,” ucapnya.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy mengatakan, selain anggaran yang digelontorkan oleh parpol hingga caleg, Pemerintah juga meningkatkan anggaran belanja jelang pemilu.
Anggaran tersebut disalurkan untuk mendukung proses administrasi dari penyelenggaraan Pemilu 2024. Misalnya, untuk peningkatan mobilisasi pengawasan Komisi Pemilihan Umum (KPU), mulai dari pemutakhiran data pemilih hingga pengadaan laporan dan persiapan logistik Pemilu.
Baca juga : Hasilkan Kerja Sama Rp 586 Triliun Dari KTT ASEAN, Ketum Hipmi Apresiasi Jokowi
Tahun depan, Pemerintah juga meningkatkan anggaran beberapa pos, seperti untuk subsidi dan bantuan sosial (bansos).
Menurutnya, berbagai peningkatan anggaran ini memberikan pengaruh terhadap keterlibatan masyarakat pada kegiatan terkait Pemilu, sehingga memberikan multiplier efek terhadap dorongan masyarakat melakukan konsumsi.
Sejak pertengahan tahun 2023, lanjut Yusuf, penyaluran bansos makin ditingkatkan Pemerintah. Setelah bansos pencegahan stunting, saat ini Pemerintah kembali menggelontorkan bansos beras yang dilakukan selama tiga bulan kedepan.
“Alhasil itu akan meningkatkan konsumsi dan daya beli masyarakat. Ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi keseluruhan di akhir tahun ini yang diproyeksikan di kisaran 5 persen. Sedangkan tahun depan, Pemerintah juga pasang target pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen,” papar Yusuf.
Menurut Yusuf, kebijakan fiskal yang dijalankan Pemerintah melalui belanja mempunyai peranan besar mendorong pertumbuhan ekonomi tahun ini.
“Tahun 2024 kondisi yang mirip akan berpeluang kembali terjadi. Pemerintah perlu memastikan mitigasi hambatan dari kebijakan fiskal,” sarannya.
Karena itu, penyesuaian nilai manfaat program dan ketetapan waktu penyaluran bansos juga penting agar stabilitas ekonomi masyarakat bisa tetap terjaga.
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan kabar gembira bagi perekonomian nasional jelang Pemilu 2024.
Wanita yang akrab disapa Ani itu melihat, di kuartal III-2023 parpol hingga bakal calon presiden (capres) mulai belanja persiapan kampanye. Hal ini sangat bagus untuk ekonomi Indonesia.
“Partai politik dan politisi mulai mengeluarkan uangnya untuk berkampanye. Ini akan memberikan efek ganda untuk perekonomian, kinerjanya akan terjaga di akhir tahun,” kata Ani.
Menurutnya, demokrasi dan Pemilu bukan sumber ketidakpastian seperti yang selama ini dikhawatirkan berbagai pihak.
“Ini sistem demokratis yang akan kami pertahankan dengan perdamaian, stabilitas dan transisi pemerintahan yang mulus,” ucapnya.
Ani juga percaya, dengan adanya Pemilu 2024 tingkat konsumsi masyarakat ikut meningkat drastis, sehingga perekonomian Indonesia akan membaik.
Dia mengatakan, Pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk Pemilu dari 2022-2024 sebesar Rp 70,6 triliun.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 23 jam yang lalu