TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Soal Siswa Berkebutuhan Khusus Ditolak Magang

Dewan Sebut Tegakan Perda, Pemkot & Pemprov Cari Solusi

Laporan: Idral Mahdi
Jumat, 13 Oktober 2023 | 07:10 WIB
Ist,
Ist,

SETU-Anggota Komisi II DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Wawan Syakir Darmawan, mendesak para pengusaha untuk mau menerima siswa berinisial IS yang memiliki kebutuhan khusus untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

 Menurut Wawan, setiap orang yang memiliki kebutuhan khusus harus mendapatkan perlakuan sama seperti yang lainnya. "Mohon kepada pemangku kepentingan dalam dunia bisnis untuk mau menerima para penyandang disabilitas, karena ini termasuk perintah Perda," ujarnya.

 Dia menjelaskan, Kota Tangsel telah menjamin hak setiap masyarakat untuk mendapatkan akses pekerjaan seluas-luasnya, termasuk untuk warga berkebutuhan khusus.

 "Pada intinya ada perintah dalam peraturan daerah yang mewajibkan kepada para stakeholder untuk mau menerima penyandang disabilitas bekerja," tuturnya.

 Kota Tangsel sendiri telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan yang mengatur agar perusahaan yang berbadan hukum untuk mau memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas untuk bekerja.

 Ia melanjutkan, pada Perda Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan, dalam Pasal 19 poin 2 disebutkan bahwa perusahaan swasta wajib mempekerjakan paling sedikit satu persen penyandang disabilitas dari jumlah pegawai atau pekerja.

 Sementara, Dinas Pariwisata Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar pertemuan dengan Pengawas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kota Tangsel pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Sunardi Tri Handoyo, Ketua Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Tangsel, Gusri Effendi di kawasan Cilenggang, kemarin.

 Pertemuan itu guna melakukan pembahasan terkait siswa berkebutuhan khusus yang baru-baru ini ramai diperbincangkan. Siswa berinisial IS diketahui saat ini duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) belum juga mendapatkan tempat praktik kerja lapangan (PKL) atau magang.

 "Kita bersama sama rapat dengan seluruh pemangku kepentingan mulai dari pihak PHRI cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dari pihak sekolah kita hadirkan kemarin juga ada permintaan dari pihak hotel kita panggil juga kita duduk bersama menyampaikan bahwa solusi bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus terkait dengan mereka magang atau tugas dari sekolah untuk bisa di hotel," ujar Heru Sudarmanto, Kepala Dinas Pariwisata Tangsel.

 Dalam pertemuan tersebut, pihaknya mencari solusi terbaik bagi IS. Namun, pada intinya, dalam pemaparan yang berlangsung semua pihak yang bersangkutan sudah seprofesional mungkin menjalankan prosedur yang ada.

 "Kita sudah sepakat menyampaikan bahwa pada intinya seluruh pihak baik hotel baik kepala cabang dinas dan kita pun intinya mengakomodir ada beberapa contoh yang dilakukan oleh pihak hotel. Jadi Informasi bahwa sekolah juga melakukan pembiaran tidak benar. bahwa sekolahpun juga pada waktu mengantarkan anak ini ke hotel ada pendampingan dan melakukan komunikasi oleh pihak hotel," bebernya.

 Dari pembahasan yang dilakukan, kata dia, tidak menutup kemungkinan IS dapat melaksanakan PKL di instansi Pemerintahan.

 Sementara, Sunardi Tri Handoyo Pengawas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten meminta pihak sekolah dari siswa berkebutuhan khusus IS segera dibantu mendapatkan tempat PKL atau magang.

 "Anak ini ke depan harus dicarikan dari pihak sekolah terutama mungkin memang  tingkat disabilitas mungkin sesuai kemampuannya dicarikan, mungkin kalau lebih ringan. Sebisa mungkin secepatnya karena kan ini kelas 11 itu bisa dilakukan fleksibel kapan aja," katanya.

 Ketua PHRI Kota Tangsel, Gusri Effendi memaparkan industri perhotelan tidak pernah melakukan penolakan terhadap siswa berkebutuhan khusus.

 "Justru kita tidak akan pernah menolak apabila anak itu mempunyai kemampuan. Jadi kita gak bisa menutup itu. Dan kita akan bangga memberikan kesempatan bagi orang yang bisa tanpa melihat latar belakangnya. Jadi tempatkanlah orang itu sesuai dengan kapasitasnya. Sehingga yang ditempatkan itu bisa enjoy tidak menderita," ucapnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo