TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Mendag Kaget, Harga Cabe Rp 120 Ribu Sekilo

Laporan: AY
Selasa, 05 Desember 2023 | 09:55 WIB
Pedagang cabe di Pasar Jombang, Tangsel. Foto : Farhan
Pedagang cabe di Pasar Jombang, Tangsel. Foto : Farhan

JAKARTA - Harga cabe terus meroket. Bahkan, harganya sudah tembus Rp 120 ribu per kilogram (kg). Mengetahui lonjakan harga cabe, tidak hanya rakyat yang kaget, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan juga kaget.

Zulhas-sapaan Zulkifli Hasan-melakukan blusukan ke Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (4/12/2023). Dia ingin mengecek harga dan pasokan kebutuhan bahan pokok. Zulhas didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan (Kemendag) Suhanto dan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN) Isy Karim.

Seperti biasa. Setibanya di pasar, Zulhas berkeliling, mendatangi para pedagang. Pertama, kios beras. “Sudah nggak naik, tapi nggak turun. Jadi harganya sama, stabil di Rp 11.500 (per kg). Belum panen, kemarin kemarau,” tuturnya.

Kios selanjutnya pedagang telur. “Telur gimana harganya mas? Rp 28 ribu per kg. Memang harganya segitu ya untuk telur, Rp 28-29 ribu per kilo. Jadi telur stabil,” ucap Ketum PAN ini.

Di kios selanjutnya, Zulhas terkaget-kaget. Tepatnya, saat ia berinteraksi dengan pedagang cabe.

“Wah! mahal banget. Kalau Rp 120 ribu mahal banget, nggak ada yang beli nanti. Beli di mana kamu?” tanya Zulhas.

“Di Pasar Induk. Cabe saya jual Rp 120 ribu, belinya Rp 100 ribu,” jawab pedagang. “Wah mahal sekali. Ini dikit-dikit stoknya, karena mahal. Kemarin cabe yang kita murah itu di mana? Gresik ya,” timpal Zulhas.

Ketika ingin melanjutkan tinjauannya, Zulhas mendapat keluhan dari salah satu pembeli. “Harga cabe turunin pak,” ucapnya. “Masih mahal ya bu?” tanya Zulhas.

Merespons hal ini, Zulhas memutar otak agar harga cabe bisa diatasi, karena akan mempengaruhi inflasi. Meski diakuinya, setiap penghujung tahun harga cabe selalu naik.

Dia meminta, Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta memberikan subsidi ongkos kirim dari sentra produksi cabe agar harganya di Ibu Kota bisa turun.

Merespons hal ini, Zulhas memutar otak agar harga cabe bisa diatasi, karena akan mempengaruhi inflasi. Meski diakuinya, setiap penghujung tahun harga cabe selalu naik.

Dia meminta, Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta memberikan subsidi ongkos kirim dari sentra produksi cabe agar harganya di Ibu Kota bisa turun.

Tapi kan ini tanggung, tadi kita lihat jualannya sekilo-sekilo gitu. Ya kalau sekilo kan susah, bagaimana subsidinya. Sedikit-sedikit,” tuturnya

Ia mengatakan, harga cabe di Gresik, Jawa Timur, sudah turun di kisaran Rp 65-75 ribu per kg. Mengingat, banyak sentra pertanian cabe di sana.

Untuk diketahui, berdasarkan Info Pangan Jakarta, semua harga cabe berwarna merah. Cabe merah keriting Rp 92.068 per kg, cabe merah besar Rp 93.902 per kg, cabe rawit merah Rp 103.279 per kg, dan cabe rawit hijau Rp 64.954 per kg.

Peneliti Indef, Sugiyono Madelan mengatakan, pada Desember dan musim penghujan, harga cabe seharga Rp 120 ribu per kg sudah biasa. Di musim penghujan, tanaman cabe banyak diserang hama, sehingga produksi cabe terganggu.

Hal itu diperparah dengan kebiasaan masyarakat yang mengkonsumsi cabe segar untuk dijadikan sambal.

“Sementara itu konsumen lebih menyukai membeli cabe segar, bukan cabe hasil olahan atau cabe yang diawetkan,” ulas Sugiyono saat dihubungi Redaksi, Senin (4/12/2023).

Lagipula, cabe adalah tanaman hortikultura sayuran. Petani tertarik menanam cabe karena memanfaatkan fluktuasi harga yang tinggi untuk kepentingan spekulasi harga panen.

Sebab itu, Pemerintah harus gencar mensosialisasikan cabe olahan. “Harusnya, Pemerintah menggalakkan konsumsi cabe olahan, dan atau sistem tanam cabe secara bergulir, yang musim panennya mingguan,” kata Sugiyono.

Warganet pun ikut mengomentari lonjakan harga cabe. “Mahalnya harga cabe rawit di karena cuaca Lalina semua tanaman holtikultura mengalami penurunan produksi petani merugi,” ujar @mohamad77745537.

Mendag kaget..selama ini kemana aja ya? Udah heboh dari akhir Oktober harga cabe mahal,” cuit @croissantgosong. “Makanya pak, jangan ngurusin copras-capres sama caleg aja. Sampe tugas utama kelupaan. Masa harga bahan pokok di lapangan nggak tahu? Staf bapak nggak laporan atau bapaknya terlampau sibuk yang lain?” cecar @RidNgemil.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo