30 Hari Menjelang Pencoblosan 14 Februari
Semua Teriak Curang, Semua Teriak Menang
JAKARTA - ASebulan jelang hari pencoblosan, masing-masing pasangan Capres-Cawapres makin kencang kampanye, juga membangun narasi. Baik Paslon 01, 02, maupun 03, sama-sama teriak bakal menang. Di sisi lain, semua Paslon juga sama-sama teriak curang. Siapa benar, biar rakyat yang menentukan...
Di masa-masa injury time ini, ketiga Paslon makin gaspol melakukan kampanye. Baik kampanye di dunia nyata, maupun dunia maya. Masing-masing Capres maupun Cawapres rajin kampanye ke berbagai daerah. Meskipun sama-sama mengklaim menang, masing-masing Paslon gencar menemui berbagai lapisan masyarakat. Mulai dari pengusaha, anak-anak muda, ulama, santri, hingga rakyat biasa.
Tak hanya itu, makin ke sini, gerakan menang Pilpres 1 putaran makin kencang di suarakan. Kemarin (14/1/2024) misalnya, sejumlah kelompok relawan dari Capres-Cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendeklarasikan menang satu putaran. Di hari yang sama, relawan Ganjar-Mahfud melakukan kampanye serupa di sejumlah daerah.
Di tengah makin gencarnya kubu Capres-Cawapres nomor urut 02 melakukan sosialisasi menang satu putaran, Paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Paslon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD justru tengah melakukan penjajakan. Kedua Paslon itu membuka peluang untuk bersatu bila Pilpres 2024 berlangsung 2 putaran.
Ketum Golkar Airlangga Hartarto tak khawatir dengan manuver tersebut. Menko Perekonomian ini optimis pasangan Prabowo-Gibran yang diusung partainya akan menang satu putaran. “Ya, melihat potensinya sekali putaran. Optimis sekali satu putaran,” kata Airlangga, di kawasan Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (14/1/2024).
Tak hanya mengklaim akan memenangkan pertarungan, masing-masing kubu juga menuding kubu lawan melakukan kecurangan. Kubu Paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran menuding kubu Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud melakukan kecurangan. Wakil Ketua TKN Habiburokhman menyebut ada 16 kasus dugaan kecurangan yang dilakukan kubu 1 dan 3.
Habiburokhman bahkan menuding Mahfud MD melakukan kecurangan dengan membuka pengaduan pelanggaran pemilu di kantor Kemenko Polhukam yang dianggap berpotensi menyalahkan gunakan kewenangan. Selain itu, TKN Prabowo-Gibran mengungkapkan soal dugaan kecurangan yang dilakukan Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar.
Wakil Komandan Alpha (Teritorial) TKN Prabowo-Gibran, Fritz Edward Siregar menuding Cak Imin melibatkan para tenaga pendamping desa untuk masuk dalam barisan Satu Juta Jubir Desa Anies-Muhaimin (Amin).
Menanggapi tuduhan tersebut, Menko Polhukam yang juga Cawapres nomor urut 03, Mahfud MD angkat suara. Kata dia, posko pemilu yang dipersoalkan Habiburokhman adalah desk pemilu yang sudah ada sejak 2014. Desk itu bertugas untuk mencatat laporan dugaan kecurangan untuk disampaikan kepada KPU. “Desk itu tidak bisa digunakan oleh Capres-Cawapres,” kata Mahfud, di Surabaya, Sabtu (13/1/2024).
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ikut menuding balik kubu 02. Menurut dia, justru yang terjadi di lapangan adalah adanya dugaan kecurangan pemilu yang digerakkan oleh 02. Menurut dia, salah satu bentuk kecurangan itu adalah ketidaknetralan aparat dan melakukan intimidasi. Karena kecurangan itu, kata dia, Ganjar rajin berkampanye di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Karena di dua provinsi itu banyak terjadi intimidasi sehingga menggelorakan semangat juang,” ujar Hasto di Jakarta, Ahad (14/1/2024).
Cak Imin juga menanggapi santai tuduhan dirinya melakukan pelanggaran kampanye dengan melibatkan pendamping desa. Menurut dia, tuduhan tersebut tidak benar. “Itu mengada-ada. Seolah-olah ada (pelanggaran), padahal itu gaya kampanye tim itu (TKN),” ujar Cak Imin di Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (14/11/2024).
Pengamat politik dari UIN Jakarta Adi Prayitno menilai makin mendekati Pilpres tentu persaingan akan semakin panas. Soal masing-masing kubu yang meneriakkan kecurangan, kata dia, harus diambil sisi positifnya. Ketiga Paslon, kata dia, sedang berupaya agar Pemilu berjalan jujur dan adil, dan mengantisipasi potensi kecurangan.
Menurut dia, potensi kecurangan itu selalu ada. Karena itu, kata dia, Paslon 01 dan 03 mulai melakukan komunikasi politik yang diarahkan untuk mengurangi potensi terjadinya kecurangan. “Dengan komunikasi itu harapannya publik bisa aware dan dapat dan mengantisipasi segala kemungkinan kecurangan yang akan terjadi,” ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) itu, Minggu.
Adi menilai, gaya komunikasi politik ini juga berguna untuk mengirim pesan pada publik agar bersama-sama menjaga kualitas pemilu. Kata dia, baik dan buruknya demokrasi, baik buruknya pemilu, sangat tergantung bagaimana proses pemantauan dan pengawasan pemilu juga dilaksanakan oleh kelompok masyarakat.
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu