Piala Asia
Pasukan Garuda Yakin Mampu Atasi Irak
QATAR - Timnas Indonesia akan memulai petualangannya pada babak penyisihan Grup D Piala Asia 2023 melawan Irak. Duel ini akan digelar di Stadion Ahmad bin Ali, Al Rayyan, Qatar, nanti malam.
Laga perdana ini kemungkinan bakal berat dilakoni Timnas Indonesia bila dilihat dari catatan pertemuan kedua tim. Dari 12 pertemuan, tim Merah Putih dominan menelan kekalahan.
Rinciannya, Timnas Indonesia menelan tujuh kekalahan, dua kali menang dan tiga kali bermain imbang. Di pertemuan terakhir Timnas Indonesia bahkan harus menelan malu karena pasukan asuhan Shin Tae Yong takluk dengan skor 1-5 di Basra.
Kekalahan itu bahkan menjadi yang terburuk dalam sejarah pertemuan mereka. Penampilan Jordi Amat dan kawan-kawan juga terbilang sangat buruk sehingga Irak bisa dengan mudah menjaringkan gol demi gol yang bergantian disarangkan Bashar Rasan, Osama Rashid, Youssef Amyn, Ali Al-Hamadi dan gol bunuh diri Jordi Amat.
Sementara itu, dua kemenangan Timnas Indonesia atas Irak terjadi di Kualifikasi Olimpiade 1968 dan ajang Piala Kemerdekaan tahun 2000. Di Piala Kemerdekaan, Timnas Indonesia menang dengan skor meyakinkan 3-0.
Yang bikin miris lagi, persiapan Timnas Indonesia jelang Piala Asia 2023 juga sangat buruk. Mereka tiga kali kalah dalam laga uji coba. Pertama kalah 0-4 dan 1-2 dari Libya, kemudian dihajar Iran dengan 0-5.
Rentetan hasil buruk itu tentu saja menjadi pertanda buruk persiapan skuad Timnas Indonesia jelang bergulirnya Piala Asia 2023. Apalagi, beberapa gol yang dibuat lawan lahir dari kesalahan pemain Indonesia sendiri.
“Pemain sudah berjuang dan kerja keras di lapangan. Memang ada beberapa kesalahan dari lini belakang kita. Apalagi ada tiga gol yang berasal dari kesalahan kita sendiri,” kata pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong seperti dikutip dari laman resmi PSSI, kemarin.
Gelandang Timnas Indonesia, Ivar Jenner mengungkapkan bahwa Skuad Garuda sudah dalam kesiapan penuh untuk menghadapi Irak. “Saya rasa persiapannya baik dan kami masih punya dua hari lagi sebelum pertandingan, hari ini dan besok menjadi sesi terakhir latihan. Kami pikir kami siap untuk bertanding menghadapi Irak,” ungkap Ivar saat ditemui sebelum sesi latihan di Lapangan Al Egla 4, Lusail, Qatar, kemarin.
Pemain kelahiran Belanda ini menuturkan, pertandingan uji coba sebelumnya memang berakhir tidak sesuai harapan. Namun ia dan tim mendapat pelajaran baru sebagai bekal menghadapi Irak pekan depan.
Iran adalah tim yang bagus, sangat sulit untuk dikalahkan dan Irak juga. Tapi saya rasa kami mempelajari sesuatu saat melawan Iran, memang hasilnya tidak seperti yang kita inginkan. Tapi saya rasa kami bisa mengalahkan Irak,” tutur pemain yang sempat membela klub Utrecht, Belanda, itu.
Pemain berusia 20 tahun itu juga optimistis bisa bermain lebih baik saat menghadapi Irak pada pertemuan Grup D Piala Asia 2023. Ia berharap hasil positif bisa diraih Indonesia dan tidak mengulangi kekalahan seperti pertemuan saat kualifikasi Piala Dunia 2026 pada November tahun lalu.
“Kami kalah 1-5, saat itu saya cedera dan saya tidak bisa bermain. Saya rasa saat itu tim kita sedang dalam kondisi tidak terbaiknya, dan saya kira kami bisa tampil lebih baik dalam dua hari ini. Kita bisa menang, jadi lihat saja,” pungkas Ivar.
Bek Indonesia, Elkan Baggott memandang hasil duel melawan Iran lebih positif, meski dirinya mengakui masih ada kesalahan yang berakibat gol lawan. Tapi, menurut bek milik Ipswich Town itu, Timnas Indonesia masih bisa belajar mempraktekkan gaya permainan yang mereka inginkan.
“Kami tidak melihat hasil pertandingan hari ini (versus Iran). Kami hanya melihat bagaimana kami mempraktekkan apa yang sudah kami latih untuk menghadapi pertandingan pertama lawan Irak. Kami masih optimistis menatap turnamen,” ujar Baggott.
Di kubu lawan, Irak hanya melakukan satu laga uji coba jelang Piala Asia 2024. Laga tersebut adalah saat melawan Korea Selatan pada 6 Januari yang berakhir kekalahan 0-1 bagi The Lions of Mesopotamia.
Melawan Indonesia, skuad asuhan Jesús Casas akan berburu kemenangan. Raihan poin penuh akan sangat berguna bagi Irak karena di laga kedua mereka bakal bertemu Jepang, yang di atas kertas jauh di atas tim-tim level Asia.
Saat ini, Jesus Casas sedang mengutak-atik komposisi bek usai Saad Natiq mengalami cedera. Casas dikabarkan belum menentukan komposisi pemain bertahan yang pas menjelang bersua Timnas Indonesia.
Sebelumnya
“Iran adalah tim yang bagus, sangat sulit untuk dikalahkan dan Irak juga. Tapi saya rasa kami mempelajari sesuatu saat melawan Iran, memang hasilnya tidak seperti yang kita inginkan. Tapi saya rasa kami bisa mengalahkan Irak,” tutur pemain yang sempat membela klub Utrecht, Belanda, itu.
Pemain berusia 20 tahun itu juga optimistis bisa bermain lebih baik saat menghadapi Irak pada pertemuan Grup D Piala Asia 2023. Ia berharap hasil positif bisa diraih Indonesia dan tidak mengulangi kekalahan seperti pertemuan saat kualifikasi Piala Dunia 2026 pada November tahun lalu.
“Kami kalah 1-5, saat itu saya cedera dan saya tidak bisa bermain. Saya rasa saat itu tim kita sedang dalam kondisi tidak terbaiknya, dan saya kira kami bisa tampil lebih baik dalam dua hari ini. Kita bisa menang, jadi lihat saja,” pungkas Ivar.
Bek Indonesia, Elkan Baggott memandang hasil duel melawan Iran lebih positif, meski dirinya mengakui masih ada kesalahan yang berakibat gol lawan. Tapi, menurut bek milik Ipswich Town itu, Timnas Indonesia masih bisa belajar mempraktekkan gaya permainan yang mereka inginkan.
“Kami tidak melihat hasil pertandingan hari ini (versus Iran). Kami hanya melihat bagaimana kami mempraktekkan apa yang sudah kami latih untuk menghadapi pertandingan pertama lawan Irak. Kami masih optimistis menatap turnamen,” ujar Baggott.
Di kubu lawan, Irak hanya melakukan satu laga uji coba jelang Piala Asia 2024. Laga tersebut adalah saat melawan Korea Selatan pada 6 Januari yang berakhir kekalahan 0-1 bagi The Lions of Mesopotamia.
Melawan Indonesia, skuad asuhan Jesús Casas akan berburu kemenangan. Raihan poin penuh akan sangat berguna bagi Irak karena di laga kedua mereka bakal bertemu Jepang, yang di atas kertas jauh di atas tim-tim level Asia.
Saat ini, Jesus Casas sedang mengutak-atik komposisi bek usai Saad Natiq mengalami cedera. Casas dikabarkan belum menentukan komposisi pemain bertahan yang pas menjelang bersua Timnas Indonesia.
Menurut laporan WinWin, Natiq hampir dipastikan tidak akan diturunkan melawan Timnas Indonesia. Pemain berusia 33 tahun itu dikabarkan mengalami cedera otot yang mengharuskannya untuk beristirahat. Namun demikian, Casas dilaporkan tidak mau ambil pusing soal absennya Natiq.
Pelatih asal Spanyol itu kini sedang mengutak-atik komposisi pertahanan yang pas untuk mengisi kekosongan tersebut. “Dia mencatat bahwa Casas mulai bereksperimen dengan duo di lini pertahanan,” katannya.
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu