Ternyata Ini Alasan Menjelang Perayaan Imlek Selalu Turun Hujan
TANGERANG - Cuaca hujan sudah mulai melanda beberapa wilayah menjelang perayaan Imlek tahun ini yang jatuh pada 10 Februari 2024 mendatang. Masyarakat Tionghoa pun percaya bahwa turunnya hujan ini merupakan pertanda akan keberuntungan dan kelimpahan rezeki.
Tahun Baru Imlek, setiap tahunnya dirayakan pada akhir bulan Januari sampai dengan awal Februari. Menurut BMKG, musim hujan juga biasanya muncul di waktu tersebut, sehingga bukan kebetulan perayaan Imlek bersamaan dengan waktu tibanya musim hujan.
Seperti diketahui, kalender Imlek menggabungkan dua siklus astronomi, yaitu siklus bulan dan matahari. Gabungan dua siklus ini menghasilkan kalender lunisolar yang memiliki 12 bulan lunar dengan total 354 atau 355 hari. Setiap dua atau tiga tahun, kalender tersebut ditambahkan satu bulan intercalary untuk menyelaraskan kalender dengan siklus matahari.
Pada saat perayaan Imlek, yaitu di bulan Januari hingga Februari, beberapa wilayah di Indonesia termasuk Jabodetabek pun sudah mengalami puncak musim hujan.
Fenomena tersebut juga dapat dibedah secara ilmiah mengenai penyebab turunnya hujan di waktu menjelang perayaan Imlek, seperti yang dijelaskan oleh Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanti.
"Faktor-faktor tersebut dipicu aktifnya gelombang kelvin di sekitar wilayah Indonesia selatan ekuator, MJO (Madden Julian Oscillation) yang diprediksikan mulai aktif kembali di sekitar Samudera Hindia barat Sumatera dalam periode akhir Januari,” ucap Guswanti.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu