Tenis Italian Open 2024
Novak Djokovic Tumbang Ditangan Alejandro Tabilo
ITALIA - Kejutan terjadi di babak ketiga turnamen tenis Italian Open 2024. Petenis putra nomor satu dunia Novak Djokovic tumbang setelah dikalahkan Alejandro Tabilo yang berperingkat 32 dunia 6-2, 6-3.
Kekalahan 𝘛𝘩𝘦 𝘋𝘫𝘰𝘬𝘦𝘳-- julukan Novak Djokovic-- itu terjadi dua hari setelah insiden lemparan botol yang membuatnya mual dan pusing. Upaya Djokovic untuk gelar Masters 1.000 ke-41 berakhir di tangan Alejandro Tabilo hanya dalam waktu satu jam.
Usai pertandingan, pemilik 24 gelar Grand Slam itu mengatakan, insiden lemparan botol sebelumnya bisa jadi faktor yang mempengaruhi penampilannya. Meski setelah insiden itu, petenis Serbia itu sempat berguyon dengan mengenakan helm saat latihan sebelum laga melawan Tabilo.
Djokovic mengatakan, tidak merasakan apapun saat menjalani latihan tersebut. Namun, dia memang tidak melakukan pemeriksaan lanjutan setelah terkena lemparan botol itu.
“Saya menjalani latihan yang mudah kemarin. Tidak merasakan apa pun,” kata Djokovic, dilansir kantor berita 𝘈𝘨𝘦𝘯𝘤𝘦 𝘍𝘳𝘢𝘯𝘤𝘦 𝘗𝘳𝘦𝘴𝘴𝘦 (𝘈𝘍𝘗), kemarin.
Baca juga : Naomi Zaskia, Peluk Politisi Beristri?
Namun dalam duel melawan Tabilo, dia merasakan tekanan cukup tinggi.
Djokovic juga mengaku, kondisinya buruk dalam hal keseimbangan. “Tidak ada koordinasi. Pemainan benar-benar berbeda dari dua malam lalu,” terangnya.
Usai kekalahan dari Tabilo, Djokovic akan melakukan pemindaian. Untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi sebagai langkah antisipasi sebelum mengikuti Grand Slam French Open. Djoker mengaku tidak hanya khawatir dengan dampak insiden botol tersebut. Tapi pada performanya.
Terakhir kali Djokovic tampil di French Open tanpa meraih gelar juara adalah pada 2018. Dengan French Open yang akan dimulai dua pekan lagi dan dengan statusnya sebagai juara bertahan, Djokovic mengakui bahwa segalanya harus lebih baik agar memiliki setidaknya peluang untuk memenangi Grand Slam ke-25.
Di lapangan hari ini benar-benar seperti ada pemain berbeda yang masuk ke posisi saya. Ini agak mengkhawatirkan,” ujarnya.
Pada kesempatan terpisah, Tabilo mengklaim, kemenangan terbesar dalam kariernya dengan penampilan luar biasa. Dia mencetak 22 winner dengan hanya melakukan empat kesalahan sendiri, serta tidak menghadapi satu break point pun.
“Sejujurnya saya tidak pernah berpikir, Oke, saya bisa memenangkan ini,” kata Tabilo.
Dia menyebut, telah memainkan tenis yang luar biasa. Tabilo mengaku ingin mempertahankan level itu. Sepanjang pertandingan, dia hanya mencoba mengambil poin demi poin.
“Saya tidak memikirkan skornya. Setiap poin seperti awal pertandingan,” bebernya.
Kekalahan dari Tabilo tak hanya membuat Djokovic tersingkir dari turnamen yang digelar di Kota Roma tersebut. Dia juga terancam kehilangan posisi nomor satu dunianya.
Djokovic akan tetap unggul 1.090 poin dari petenis Italia itu dalam ATP Rankings akhir ATP Masters 1000 yang digelar di ibu kota Italia tersebut. Namun, situasinya akan berubah dramatis setelah Roland Garros mulai 26 Mei nanti.
Sebagai juara bertahan, menurut proyeksi ATP kemarin, Djokovic akan mempertahankan poin ATP Rankings 2000 poin dalam turnamen lapangan tanah liat di Paris itu. Sebaliknya, Sinner hanya mempertahankan 45 poin.
Artinya, setelah poin Roland Garros 2023 dipangkas pada awal turnamen, Sinner akan menjadi nomor satu di ATP Live Rankings. Dengan unggul 865 poin dari Djokovic.
Lifestyle | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu