Golkar Siapin Karpet Merah Untuk Yang Mau Bergabung, Termasuk Jokowi Dan Gibran
JAKARTA - Partai Golkar memastikan membuka diri bagi semua golongan yang ingin bergabung. Termasuk Presiden Jokowi maupun Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka yang diisukan berpolemik di internal PDI Perjuangan (PDIP).
“Kita siapkan karpet merah bagi siapapun yang ingin masuk Partai Golkar, termasuk Gibran, Pak Jokowi, tokoh lain Mas Ara, Qodari sendiri kalau mau kita buka lebar,” kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo alias Bamsoet di Senayan, Jakarta, kemarin.
Tawaran ini disampaikan Bamsoet seusai acara Tribute to ‘Bang Akbar Tandjung’. Acara ini, dihadiri sejumlah tokoh nasional, hingga aktivis. Di antaranya, eks politisi PDIP Maruarar Sirait alias Ara, pengamat politik Muhammad Qodari, hingga Ketua Umum PKN, Anas Urbaningrum.
Di acara tersebut, Bamsoet menggoda banyak hadirin dalam sambutannya untuk bergabung di Partai Golkar. Saat menyapa, dia mengatakan, Ketua Umumnya, Airlangga Hartarto membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapapun yang ingin bergabung dengan Partai Golkar termasuk aktivis.
"Dan Mas Anas Urbaningrum ini juga tokoh rising star. Kita akan siapkan mulai dari mana lagi Mas Anas, tapi Golkar terbuka untuk Mas Anas. Kami sampaikan kepada tokoh-tokoh aktivis nasional ini, kita buka pintu selebar-lebarnya untuk bergabung di Partai Golkar," ajaknya.
Semangat yang sama juga disampaikan Ketua Dewan Pembina Bappilu Partai Golkar, Idrus Marham. Menurutnya, hubungan partainya dengan Jokowi dan Gibran kian hari semakin harmonis. Bahkan, kedua tokoh Banteng ini dianggap sebagai keluarga besar Partai Golkar. “Saya punya keyakinan Pak Jokowi dan Mas Gibran ke Golkar,” kata Idrus.
Dia meyakini, proses bergabung nya Jokowi dan Gibran ke Partai Golkar hanya tinggal formalitas. Bahkan, dia menyebut Partai Golkar telah menyiapkan posisi terhormat untuk Jokowi. “Ya proses lebih lanjut, dan Pak Airlangga kan sudah mengatakan, kalau Pak Jokowi sudah resmi masuk Golkar maka ada beberapa posisi terhormat,” kata Idrus.
Adapun posisi terhormat yang dimaksud bisa ditempati Jokowi antara lain ketua umum atau ketua dewan yang ada di Partai Golkar. Namun demikian, posisi itu tetap mengikuti proses sesuai aturan partai. “Tetapi yang lebih operasional itu adalah ketum dan ketua dewan pembina. Ya ini nanti gitu loh, jadi nanti aturan-aturan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Idrus mengakui akan ada pembagian kekuatan atau power sharing dengan sejumlah tokoh penting Golkar, seperti Airlangga Hartarto, Aburizal Bakrie, Akbar Tandjung, Luhut Binsar Pandjaitan, hingga Bahlil Lahadalia.
“Yang penting satu, komitmen bersama. Kehadiran kita bersama di situ adalah dalam rangka untuk membesarkan Golkar sehingga ke depan betul-betul Golkar semakin mantap posisinya. Sebagai partai utama di republik ini,” pungkasnya.
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Internasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu