Pilgub Sumut 2024 Bakal Seru
PDIP-Bobby Akhirnya Beneran Pisah Jalan
MEDAN - Kontestasi Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) 2024 bakal berlangsung seru. PDIP dan menantu Jokowi, Bobby Nasution, akhirnya pisah jalan dan bakal saling adu kuat.
Bobby Nasution awalnya merupakan kader PDIP. Menantu Presiden Jokowi itu menjadi Wali Kota Medan karena diusung partai berlambang kepala Banteng tersebut.
Namun, saat pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Bobby justru mendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. PDIP dan Bobby akhirnya tidak akur.
Bahkan, Bobby yang kini berniat maju di Pilgub Sumut 2024, tidak berburu tiket calon Gubernur (cagub) Sumut di PDIP. Padahal, kepada partai politik (parpol) lain, Bobby justru berburu tiket.
Bobby sudah mendaftar di 9 partai politik (parpol) di Sumut. Yaitu, Partai Gerindra, PAN, Partai Demokrat, PKB, Perindo, PPP, Hanura, Partai NasDem dan Partai Golkar.
Selain Bobby, sejumlah nama tenar di Sumut bakal ikutkontestasi Pilgub Sumut 2024. Yaitu, mantan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang merupakan petahana dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sumut Musa Rajekshah.
Edy Rahmayadi sudah mendaftar di empat parpol yaitu, PDIP, PKS, PKB dan Demokrat. Begitu juga Musa Rajekshah atau Ijeck sudah mendaftar ke lima parpol yaitu, Partai Golkar, PKB, Partai Demokrat, PSI dan PDIP.
Ketua Tim Internal Bobby Nasution, Muhammad Ricky Pangeran Siregar mengatakan, hingga saat ini sudah ada sembilan parpol yang sudah diambilformulirnya sebagai bakal calon gubernur (bacagub) Sumut 2024.
Sebelumnya, kata dia, pihaknya sudah mendaftar di delapan parpol. Yaitu,PAN, Gerindra, Golkar, PKB, Perindo, PPP, NasDem, dan Hanura. Terakhir, kata dia, pengambilan formulir di DPW PKS Sumut pada Rabu (22/5/2024).
“Ini yang kesembilan,” ujar Ricky dalam keterangannya, Kamis (23/5/2024).
Ricky mengatakan, mengusung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Partai Gerindra akan melakukan koalisi dengan parpol lainnya. Dimengatakan, partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) lebih diutamakan untuk koalisi ketimbang dengan partai berjargon “perubahan”.
Tapi tidak menutup kemungkinan koalisi dengan partai lainnya,” ujarnya
Terkait apakah akan mengambil formulir di PDIP, Ricky mengaku belum dapat penugasan untuk mengambil formulir di Partai Banteng. “Belum ada penugasan saya ke situ,” katanya.
Diketahui, Bobby Nasution telah resmi menjadi kader Partai Gerindra dan menerimaKartu Kanda Anggota (KTA) di Kantor DPD Gerindra Sumut pada Senin (20/5/2024). Setelah resmi bergabung, Bobby Nasution pun langsung mendaftarsebagai bacagub Sumut untuk maju di Pilgub Sumut 2024 melalui Gerindra.
Sementara, Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira mengungkapkan, partainya sudah memiliki sejumlah nama yang akan diusung dalam Pilgub Sumut 2024. Salah satunya, kata dia, adalah Gubernur Sumut petahana Edy Rahmayadi yang telah mendaftarkan diri ke PDIP.
“Tapi ini nanti masuk di proses penyaringan di DPP baru diputuskan,” kata Andreas dalam keterangannya, Kamis (23/5/2024).
Andreas juga memastikan, partainya tidak ikut campur urusan mantan kadernya Bobby Nasution yang telah bergabung dengan Partai Gerindra. PDIP, kata dia, telah melupakan Bobby, yang sempat diusung maju menjadi Wali Kota Medan.
“Itu urusan dia. Kita udah lupa juga soal itu,” kata Andreas.
Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara (Sumut), Faisal Riza memprediksi, Partai Gerindra bersama Bobby Nasution akan membangun komunikasi dengan parpol yang tergabung dalam dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung dan mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
“Bobby tidak akan lagi merebutdukungan Partai Golkar dengan Ijeck. Meski dua-duanyamemiliki surat pengugasan dari Partai itu,” ujar Faisal dalam keterangannya, Kamis (23/5/24).
Pos Tangerang | 12 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu