TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Mulai Juni 2024, Harga BBM Naik Atau Nggak Nih…

Laporan: AY
Jumat, 31 Mei 2024 | 08:40 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Perbincangan tentang kemungkinan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik pada Juni 2024, terus bergulir.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, pada Jumat (19/4/2024), membuka peluang kenaikan harga BBM di tengah ketegangan antara Iran dengan Israel.

Dia mengatakan, konflik Rusia dengan Ukraina dan situasi Timur Tengah yang memanas, membuat harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan signifikan.

"Kalau ini tidak berkesudahan, harus ada langkah-langkah yang pas," ujarnya.

Selain karena faktor konflik, pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS, membuat kompensasi dan anggaran subsidi BBM di dalam negeri membengkak.

Lalu, apa pernyataan Presiden Jokowi soal potensi kenaikan harga BBM per 1 Juni 2024? Jokowi mengatakan, perlu memperhatikan kemampuan fiskal negara untuk menaikkan atau tidak menaikkan harga BBM.

Menurutnya, perlu ada perhitungan dan kalkulasi yang baik sebelum menaikkan harga BBM.

"Semua dilihat, fiskal negara dilihat. Mampu atau tidak mampu, kuat atau tidak kuat. Harganya, harga minyaknya sampai seberapa tinggi. Semuanya akan dikalkulasi. Semua akan dihitung," kata Jokowi di Istora Senayan, Jakarta, Senin (27/5/2024).

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi VII DPR Sartono Hutomo mengatakan, Pemerintah wajib menerapkan skala prioritas dalam mengatur ruang fiskal negara, karena ditujukan untuk memenuhi aspirasi masyarakat.

Sedangkan Presiden Asosiasi Pekerja (Aspek) Indonesia Mirah Sumirat tidak sepakat jika harga BBM dinaikkan. Sebab, rakyat Indonesia akan kesulitan.

"Belum lagi harga pangan dan sembako cukup tinggi, pajak untuk buruh juga tinggi. Jika masih memaksakan menaikkan harga BBM, apakah Pemerintah tidak peduli kepada rakyatnya," katanya.

Untuk lebih jelasnya, berikut wawancara dengan Sartono Hutomo terkait isu tersebut.

Pemerintah, infonya akan menaikkan harga BBM. Bagaimana tanggapan Anda?

Saya kira bukan kenaikan harga, tetapi penyesuaian. Sebab, APBN juga harus diperhatikan. Kalau tidak ada penyesuaian, APBN bisa jebol juga.

Kenapa harus penyesuaian?

Karena nilai tukar dolar AS terus naik dan harga BBM dunia juga mengalami kenaikan, sehingga perlu untuk disesuaikan dengan fiskal negara.

Saran Anda?

Pemerintah juga wajib menerapkan skala prioritas dalam mengatur ruang fiskal negara, karena ditujukan untuk memenuhi aspirasi masyarakat.

Dengan mempertimbangkan kemampuan fiskal dan dampaknya secara menyeluruh, Pemerintah berupaya untuk membuat keputusan yang bijak dan imbang.

Bagaimana penilaian Anda jika harga BBM naik?

Pendekatan ini menunjukkan bahwa Pemerintah berusaha untuk mengelola sumber daya negara dengan hati-hati. Namun dengan memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan stabilitas ekonomi.

Terkait kemampuan fiskal negara saat ini, bagaimana?

Pemerintah harus kreatif dan inovatif agar tetap mengelola kebijakan fiskal yang prudent dan kredibel.

Jika ada penyesuaian harga, apakah tidak menimbulkan dampak di masyarakat?

Pemerintah harus dapat melindungi masyarakat dari goncangan ekonomi global melalui kebijakan yang melindungi daya beli masyarakat, termasuk di dalamnya melalui subsidi energi.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo