TangselCity

OLIMPIADE PARIS 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Sempat Diwarnai Kericuhan, Massa Aksi Bakar Ban di Depan Pemkot Tangsel

Laporan: Rachman Deniansyah
Senin, 10 Juni 2024 | 17:07 WIB
Massa Aksi Bakar Ban di Depan Pemkot Tangsel. (tangselpos.id/rmn)
Massa Aksi Bakar Ban di Depan Pemkot Tangsel. (tangselpos.id/rmn)

CIPUTAT - Puluhan mahasiswa yang berasal dari Universitas Pamulang (Unpam) menggeruduk Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang Selatan (Tangsel). 

Mereka menggelar aksi untuk menuntut evaluasi Peraturan Wali Kota (Perwal) tentang aturan jam operasional kendaraan besar.

Demonstrasi ini digelar menyusul atas adanya insiden kecelakaan maut antara pemotor dan truk. Insiden itu menyebabkan, mahasiswi Unpam tewas terlindas truk. 

Awalnya, aksi ini berjalan dengan kondusif. Satu per satu orator, menyampaikan aspirasinya dengan lantang. 

Namun menjelang petang, massa aksi mencoba untuk melangkah maju menerobos garis pengamanan. Sehingga massa aksi dan petugas yang berjaga pun sempat saling dorong mendorong. 

Selain menuntut untuk adanya evaluasi terhadap Perwal tentang aturan jam operasional kendaraan besar, massa aksi juga menuntut untuk dipertemukan dengan Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie agar dapat menyuarakan aspirasinya secara langsung. 

Hingga sore menjelang, permintaannya itu tak kunjung dikabulkan. Sehingga massa aksi pun sempat memaksa untuk masuk. Alhasil tensi berjalannya aksi pun semakin memanas. 

Sehingga atas hal itu, kericuhan pun sempat terjadi dan tak dapat dihindari. 

Bahkan, beberapa massa aksi juga sempat menghadang satu kendraaan jenis mobil boks yang melintas. Mereka sempat berbuat anarkis dengan memukul dan memaksa untuk menghentikan kendaraan tersebut. 

Aksi pun masih terus berlanjut. Massa aksi kembali melanjutkan orasinya. Namun, penyampaian aspirasi kali ini diwarnai dengan aksi pembakaran ban. Kepulan asap hitam pun membumbung tinggi di Puspemkot Tangsel

"Aksi ini murni, aksi ini merupakan murni aspirasi kami," tegas salah satu orator. 

"Kami di sini bukan sebagai gerombolan untuk membicarakan sesuatu yang menjadi kepentingan individu. Tapi untuk Kepentingan bersama. Kami menuntut sebagai intelektual," ucap orator lainnya. 

Pantauan di lokasi, kepulan asap hitam masih terus membumbung berasal dari pemkabaran ban. 

Seluruh massa aksi pun masih bertahan di lokasi. Hingga pukul 16.50 WIB, aksi masih berjalan dengan orasi dan sumpah mahasiswa yang diucapkan dengan lantang. Aksi berlanjut dan berjalan dengan kondusif.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo