TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Jokowi Ajak Pengusaha Lokal Segera Investasi Di IKN, Sebelum Harga Tanah Naik

Laporan: AY
Minggu, 16 Juni 2024 | 11:55 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

IKN - Pemerintah optimis pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), berjalan sesuai rencana. Untuk itu, pengusaha dalam negeri diajak berinvestasi di IKN sebelum harga tanah melonjak jauh.

Presiden Jokowi mengatakan, banyak investor yang akan menanamkan modalnya di Ibu kota ini. Dia juga menyebut, pada tahap awal, proyek IKN memang diprioritaskan untuk investor dalam negeri.

“Ini sangat menarik. Perusahaan-perusahaan yang lain, universitas yang lain nantinya bisa bekerja sama di sini. IKN akan menjadi sebuah showcase riset negara kita dalam pengembangan ekonomi baru, terutama ekonomi hijau di negara kita,” ucap Jokowi usai melakukan peletakan batu pertama Nusantara Sustainable Hub di Kawasan IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Rabu (5/6/2024).

Sebelumnya, Jokowi juga meminta para pengusaha segera menanamkan modalnya di IKN, mumpung harga tanah di sana belum melonjak signifikan.

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, harga tanah di kawasan IKN pasti akan berubah seiring dengan banyaknya permintaan yang masuk. Apalagi, bandara dan jalan tol akan segera rampung dalam waktu dekat.

“Sekarang kita tahu harganya kan antara Rp 400 ribu sampai Rp 800 ribu (per meter). Di Balikpapan saja 1 meter sudah Rp 15 juta, di Jakarta Rp 200 juta, tapi harga itu saya sampaikan sekarang, besok bisa berubah,” ujarnya.

Apalagi, kawasan IKN dinilai sebagai tempat investasi terbaik saat ini oleh Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA).

“Yang mereka sampaikan pada saya, tidak ada tempat yang paling baik, yang paling indah yang healing perbukitan seindah IKN. Ini tempat terbaik,” kata Jokowi.

Dia juga menyebut, dalam waktu dekat akan ada investasi besar ke IKN yang masuk dari Emaar Properties, perusahaan asal Uni Emirat Arab.

Jokowi mengaku sudah bertemu bos Emaar Properties di Jakarta. Menurutnya, sang calon investor mengatakan, tak ada tempat yang lebih baik untuk investasi selain di IKN.

“Saya enggak mau ngomong karena belum tanda tangan, gede banget, gede banget. Kita tanda tangan Insya Allah nanti bulan Juli di Abu Dhabi atau di Dubai,” kata Jokowi.

Seiring pembangunan, Jokowi menjelaskan akses transportasi ke IKN akan semakin mudah dengan adanya jalan tol serta bandara komersial.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menegaskan, investasi domestik dan asing yang masuk ke IKN Nusantara masih terus berlanjut.

Pembangunan IKN itu kan sifatnya bertahap. Tahap berikutnya kita lagi buka untuk investasi asing. Domestik kan sudah banyak, kalau asing wait and see. Kalau domestiknya sudah masuk, mudah-mudahan asing ikut buka untuk wilayah lainnya,” kata Suharso di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menekankan bahwa proses investasi di IKN tetap berjalan.

“Tidak ada masalah (dengan mundurnya Kepala dan Wakil Kepala OIKN), semua berjalan bagus kok,” kata Bahlil di Jakarta, Senin (10/6/2024).

Menurutnya, penggantian kepemimpinan di OIKN merupakan hak prerogatif Presiden dan dipastikan tidak akan berdampak negatif ke lembaganya.

“Presiden menghargai ketika pembantunya mengundurkan diri. Jadi, kalau Kepala dan Wakil Kepala OIKN mundur bukan berarti investasi dan pembangunan di IKN macet juga, tidak benar itu,” ujarnya.

Bahlil juga mengeklaim, tidak ada keluhan dari investor pasca mundurnya Kepala dan Wakil Kepala OIKN. Bahkan, proses investasi di IKN bisa lebih cepat karena ditangani oleh Menteri Pekerjaan dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang saat ini juga menjabat Plt. Kepala Otorita IKN.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo