TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Sistem Demokrasi Sebagai Fondasi Kemajuan Bangsa

Oleh: Isa Ismail
Sabtu, 22 Juni 2024 | 12:00 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

SERPONG - Demokrasi merupakan sistem politik dimana kekuasaan berada di tangan rakyat melalui pemilihan umum. Sistem ini memberi peluang partisipasi rakyat dalam proses pengambilan keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka. Meskipun memiliki kelebihan seperti partisipasi publik yang lebih besar dan kesetaraan dalam suara, demokrasi juga rentan terhadap manipulasi politik, populisme, dan keputusan mayoritas yang mungkin mengabaikan hak minoritas. Meskipun demikian, banyak yang menganggap demokrasi sebagai sistem yang memberikan ruang untuk pertumbuhan dan perlindungan hak asasi manusia serta kebebasan individual.

Di Indonesia, demokrasi telah menjadi landasan sistem pemerintahan sejak reformasi pada tahun 1998. Negara ini memiliki pemilihan umum yang diadakan secara berkala untuk memilih pemimpin dan anggota parlemen. Meskipun demikian, penerapan demokrasi di Indonesia masih dihadapkan pada beberapa tantangan. Akan tetapi, terdapat perkembangan positif dalam proses demokrasi, termasuk kebebasan media yang lebih besar dan partisipasi aktif masyarakat dalam proses politik. Namun, tentu masih butuh perjuangan dalam menjaga independensi lembaga-lembaga negara, memperkuat aturan hukum yang adil, dan memastikan inklusi politik bagi semua lapisan masyarakat.

Meskipun demikian, penerapan demokrasi di Indonesia merupakan perjalanan yang terus berkembang, di mana kesadaran akan pentingnya keadilan, transparansi, dan partisipasi publik semakin ditekankan demi memperkuat fondasi demokrasi yang lebih kuat.

Perkembangan Demokrasi

Perkembangan demokrasi di Indonesia telah melalui berbagai fase sejak kemerdekaannya pada tahun 1945 hingga saat ini. Pertama, Era Awal Kemerdekaan. Setelah proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945, Indonesia menjalani masa transisi yang sulit dengan perjuangan merebut kemerdekaan dari penjajah. Pada masa ini, sistem politik lebih terfokus pada pembentukan dasar negara dan upaya menjaga stabilitas.

Kedua, Era Orde Lama. Pada masa pemerintahan Presiden Soekarno dan awal pemerintahan Presiden Soeharto, demokrasi di Indonesia diwarnai oleh dominasi politik tunggal (Guided Democracy) dan otoritarianisme. Meskipun terdapat ruang bagi demokrasi, hak-hak sipil dan kebebasan politik terbatas. Ketiga, eformasi 1998. Krisis ekonomi dan tekanan dari masyarakat memicu jatuhnya rezim Soeharto dan memulai era reformasi. Pada masa ini, Indonesia mengalami perubahan signifikan menuju demokrasi multipartai, kebebasan pers, dan pemilihan umum yang lebih bebas.

Keempat, Konsolidasi Demokrasi. Setelah reformasi, Indonesia mengalami perkembangan signifikan dalam demokrasi, termasuk pemilihan umum yang teratur, kemerdekaan media yang lebih besar, serta penegakan hukum yang lebih independen. Namun, masih terdapat tantangan seperti korupsi, ketimpangan sosial, dan ketegangan politik. Kemudian, yang terakhir Indonesia terus berusaha memperkuat fondasi demokrasinya dengan menghadapi berbagai tantangan, seperti masalah korupsi, polarisasi politik, dan upaya untuk memastikan perlindungan hak asasi manusia serta kesetaraan bagi semua warga negara.

Perkembangan demokrasi di Indonesia menunjukkan perjalanan yang kompleks, dari masa transisi hingga usaha konsolidasi, dengan perubahan politik, sosial, dan ekonomi yang berdampak pada dinamika demokrasi di negara ini. Setiap negara memiliki kekuatan dan kelemahan dalam menjalankan sistem demokrasinya. Penilaian terbaik akan bergantung pada kriteria yang diutamakan, seperti kebebasan sipil, partisipasi masyarakat, perlindungan hak asasi manusia, keadilan, dan efektivitas sistem pemerintahan

Selanjutnya, ada beberapa Negara di dunia yang terkenal juga dengan system demokrasinya. Misalnya, Norwegia, dikenal dengan tingkat kesejahteraan yang tinggi, sistem kesehatan dan pendidikan yang kuat, serta tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi dalam politik. Kemudian Swedia, negara dengan demokrasi yang mapan, pemerintahan yang transparan, serta fokus pada kesetaraan gender, lingkungan hidup, dan kesejahteraan sosial.

Selanjutnya, Kanada dikenal memiliki sistem politik stabil, kebebasan sipil yang kuat, serta pluralisme politik yang mendorong inklusi dan partisipasi. Selandia Baru, terkenal dengan tingkat transparansi pemerintahan, kesetaraan gender yang baik, serta fokus pada kesejahteraan sosial dan lingkungan. Kemudian, Swiss memiliki sistem politik yang stabil, partisipasi aktif warga dalam proses pengambilan keputusan, serta kebebasan sipil yang tinggi.

Sedangkan, Demokrasi di Indonesia memiliki beberapa ciri khas yang memengaruhi cara sistem politik beroperasi. Pertama, Pemilihan Umum, Indonesia mengadopsi sistem pemilihan umum secara langsung untuk memilih presiden, anggota parlemen, serta pejabat-pejabat tingkat daerah secara berkala. Kedua, Keanekaragaman, Negara ini memiliki keragaman budaya, etnis, dan agama yang besar. Keanekaragaman ini tercermin dalam proses politik dengan adanya partai politik yang mewakili beragam latar belakang dan kepentingan.

Ketiga, desentralisasi, Indonesia menerapkan prinsip desentralisasi yang memberikan otonomi kepada daerah-daerah dalam mengelola sebagian besar urusan pemerintahan mereka sendiri. Terakhir, Pembatasan Masa Jabatan, yakni ada tingkat tertentu, ada batasan masa jabatan bagi pejabat terpilih, seperti presiden dan anggota parlemen, yang berkontribusi pada rotasi kekuasaan dan pengembangan kepemimpinan yang beragam.

Tantangan Demokrasi Indonesia

Meskipun demokrasi di Indonesia telah mengalami kemajuan sejak era reformasi, terdapat beberapa fakta kelam yang masih menjadi tantangan, seperti korupsi, masih terdapat masalah serius terkait korupsi di berbagai tingkatan pemerintahan dan sektor publik, yang merugikan negara dan menghalangi pertumbuhan ekonomi serta keadilan sosial.

Kemudian, Ketimpangan Sosial, Meskipun terjadi pertumbuhan ekonomi, masih ada ketimpangan yang signifikan antara kelompok kaya dan miskin, serta antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Ditambah lagi, Pelanggaran Hak Asasi Manusia, Meskipun telah ada kemajuan dalam perlindungan hak asasi manusia, masih terdapat catatan pelanggaran hak asasi manusia yang perlu ditangani lebih lanjut. Intoleransi dan Konflik Sosial, terdapat isu-isu terkait intoleransi, konflik agama, dan etnis yang kadang-kadang mempengaruhi stabilitas sosial. Kemudian, Kualitas Pendidikan dan Kesehatan, meskipun ada peningkatan dalam sektor-sektor ini, masih terdapat tantangan besar terkait kualitas pendidikan dan layanan kesehatan yang merata di seluruh wilayah Indonesia.

Menanggapi tantangan-tantangan ini, penting bagi negara-negara untuk memperkuat institusi-institusi demokratis, meningkatkan transparansi, mempromosikan literasi digital, memperkuat kontrol terhadap kekuasaan, serta memperjuangkan nilai-nilai demokratis dalam masyarakat. Harapan untuk meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam proses politik. Masyarakat yang terlibat secara aktif dapat memberikan suara mereka, berkontribusi pada kebijakan publik, dan menuntut pertanggungjawaban dari para pemimpin mereka.

Harapan akan sistem yang lebih transparan dan akuntabel, baik dari pemerintah maupun institusi publik. Keterbukaan informasi dan proses pengambilan keputusan yang jelas merupakan pilar penting dari demokrasi yang sehat. Harapan untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman, terutama dalam menghadapi tantangan baru seperti teknologi, perubahan iklim, dan dinamika global lainnya, sambil tetap mempertahankan nilai-nilai dasar demokrasi. Harapan ini memandu upaya untuk memperkuat fondasi demokrasi, memastikan representasi yang lebih baik, menjaga kebebasan dan hak-hak dasar, serta menciptakan lingkungan yang mendukung partisipasi yang inklusif dan bertanggung jawab bagi semua warga negara.

Sebagai penutup, Saya berharap demokrasi Indonesia menjadi sistem politik yang lebih inklusif, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Dengan demikian,  dapat mengatasi tantangan seperti korupsi, ketimpangan sosial, dan ketegangan politik melalui pembangunan institusi yang kuat, perlindungan hak asasi manusia yang lebih baik, serta melalui partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat dalam proses politik. Semoga demokrasi di Indonesia tetap menjadi fondasi bagi keadilan, kesetaraan, dan kemajuan bagi bangsa.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo