TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Aktivis di Pandeglang Minta KPK Jangan Jadi Alat Politik

Terkait Pemeriksaan Sekjen PDIP

Oleh: Ari Supriadi
Selasa, 25 Juni 2024 | 16:58 WIB
Aktivis Aliansi Rakyat Pro Demokrasi Pandeglang, Indra.(Istimewa)
Aktivis Aliansi Rakyat Pro Demokrasi Pandeglang, Indra.(Istimewa)

PANDEGLANG - Pemanggilan Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto plus penyitaan ponsel sangat bermuatan politik. Akibatnya bermunculan dukungan dari masyarakat agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lebih independen dan objektif .  

Aktivis Aliansi Rakyat Pro Demokrasi Pandeglang, Indra meminta agar KPK jangan menjadi alat penguasa membungkam sikap kritis masyarakat. 

"Jangan hanya tajam kepada  yang tidak bersahabat dengan pemerintah. KPK harus menjadi lembaga yang independen dalam penegakan hukum," ungkap Indra, Selasa (25/6/2024).

Dia melihat, tak salah jika ada yang berpandangan bahwa proses hukum tersebut dilakukan lantaran sikap Hasto yang seringkali kritis terhadap pemerintah.

Indra menyatakan dirinya tidak bisa menilai proses di Polda Metro Jaya dan KPK terhadap Hasto Kristiyanto adalah demi kepentingan penegakan hukum.

“Rakyat melihat  proses hukum yang sekarang ini berlangsung di kepolisian dan KPK terkait dengan Sekjen PDIP tidak murni penegakan hukum. Tapi ada faktor lain yang mempengaruhinya karena sembilan bulan terakhir Mas Hasto sangat kritis terhadap penguasa ,” kata Indra.

Bekas aktivis mahasiswa ini  mengungkapkan Hasto diperiksa di KPK terhadap kasus suap Harun Masiku yang perkaranya sudah memperoleh keputusan bersifat inkrah.

Dari situ, kata bekas aktivis mahasiswa Banten ini sangat sulit bagi siapa pun untuk tak menganggap proses di KPK  bermuatan politis.

"Kami dalam rangka mendukung KPK agar dalam penegakan hukum di Indonesia tidak boleh ugal-ugalan tanpa adanya prosedur yang benar," ucapnya .

Salah satu pelanggaran yang terjadi adalah  saat KPK memeriksa Hasto di kasus buron Harun Masiku pada Senin (10/6/2024). Disebutkan saat itu Kusnadi, staf Hasto, yang dipanggil oleh penyidik, tidak ada kaitannya dengan kasus Harun. Tapi karena membawa ponsel  malah ponselnya disita.

Dalam kesempatan yang sama, Ujang salah seorang warga menegaskan laporan itu bukan sebagai bentuk kebencian kepada penyidik KPK. Namun sebagai bentuk dukungan untuk tindakan korektif pegawai KPK sendiri karena dirasa ada pelanggaran.

"Jadi di sini kami tegaskan bahwa kami tidak ada kebencian kepada penyidik, atau terlapor ya, kami justru menginginkan KPK lebih baik ," katanya.(rie)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo