TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Pilkada Jakarta, PDIP Dan PKB Sudah Pedekate

Laporan: AY
Selasa, 02 Juli 2024 | 17:34 WIB
Ketua DPP PDIP Said Abdullah. Foto : Ist
Ketua DPP PDIP Said Abdullah. Foto : Ist

JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah merespons wacana berkoalisi dengan PKB untuk membentuk poros ketiga di Pilgub DKI Jakarta. Said mengakui, saat ini partainya sudah melakukan pendekatan dan berkomunikasi dengan PKB terkait peluang kerja sama di Pilkada DKI Jakarta.

Said mengakui, soal peluang kerja sama ini sudah mengunjungi rumah dinas Ketum PKB Muhaimin Iskandar pada akhir Mei lalu. Kata dia, dalam pertemuan itu sudah ada pembicaraan mengenai Pilgub DKI Jakarta dan Pilgub Jawa Timur. 

Hanya saja, kata dia, dalam pembicaraan informal itu belum ada kesepakatan siapa nama yang akan diusung. "Pembicaraan lebih ke soal pendekatan dan kesamaan antara PDI Perjuangan dan PKB," kata Said Abdullah, di Jakarta, Senin (1/7/2024). 

Ditanya soal kemungkin bekerja sama di Pilgub DKI Jakarta, Said bilang tak mau buru-buru bicara. "Saat ini pembicaraannya masih berlanjut," cetusnya. 

Soal Pilgub DKI Jakarta, Said mengungkapkan partainya sudah mulai menyusun daftar nama calon gubernur DKI Jakarta yang akan digelar November nanti. Salah satu nama yang akan diprioritaskan adalah mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa. Selain itu ada Menteri Sosial Tri Rismaharini dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

Said menekankan, partainya tak bisa mengusung paslon sendirian. Jumlah kursi PDIP di DPRD DKI Jakarta berjumlah 15 kursi. Sementara syarat untuk mengusung paslon adalah 22 kursi. 

Di Pilkada Jakarta, DPW PKB DKI awalnya menyatakan mendukung Anies Baswedan. Namun, muncul proposal PKS yang mengusung Anies-Sohibul Iman (AMAN). PKB tampak kurang happy. Elite PKB di tingkat pusat menyebut duet itu blunder, bahaya dan berpotensi deadlock, karena bisa menyulitkan mitra koalisi.

Sementara itu, Koalisi Indonesia Maju (KIM)yang dimotori Partai Golkar berencana untuk mengusung eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo