TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Hari Ini, Jenazah Eril Diberangkatkan Ke RI, Kang Emil Tulis Puisi Haru

Oleh: AY/RM.ID
Sabtu, 11 Juni 2022 | 13:15 WIB
Sketsa makam Eril yang dibuat oleh Kang Emil. (Ist)
Sketsa makam Eril yang dibuat oleh Kang Emil. (Ist)

SWISS - Nuansa pilu masih terasa dalam postingan Instagram Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang berpengikut 17,1 juta orang.

Gambaran duka mendalam akibat ditinggal pergi untuk selamanya oleh putra sulung kesayangan, Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), begitu kuat terpancar. Di balik keteguhan jiwa menerima takdir Ilahi.

Eril ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di Bendungan Engehalde, Bern, Swiss pada Kamis (9/6). Atau dua pekan setelah ia terseret arus Sungai Aare saat berenang, 26 Mei silam. Hati siapa yang tak pilu mendengar kabar ini.

Eril yang lahir di New York Amerika Serikat pada 5 Juni 1999, pergi ke Swiss bersama keluarga, dengan tujuan mencari tempat studi S2, jika kelak menamatkan pendidikan di ITB.

Namun, takdir berkata lain. Hingga jasadnya ditemukan di Bendungan Engehalde oleh seorang guru perempuan sederhana bernama Geraldine Beldi.

Jenazah Eril dijadwalkan kembali ke Indonesia pada hari ini, Sabtu (11/6), dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu (12/6). 
Rencananya, jenazah dikebumikan di Kampung Cimaung Kabupaten Bandung, Senin (13/6) mendatang.

Jelang kepulangan jenazah Eril ke Tanah Air, Kang Emil memposting video dengan caption puisi haru nan menyentuh, yang didominasi nuansa hitam putih, bergambar rencana makam Eril. Dilengkapi instrumen lagu Time to Say Goodbye dari Uriel and His Instrumental Piano.

Begini isi puisi tersebut:

Dear Eril,

Saatnya kamu pulang ke negeri yang menguntai jutaan doa. Ke negeri para Wali yang salah satunya adalah leluhurmu.

Dear Eril,

Sudah aku siapkan sebuah tempat yang istimewa. Sudah aku desainkan sebuah rumah akhirmu yang indah.

Di sebelah sungai kecil, dengan pemandangan gunung dan pesawahan yang hijau permai.

Dear Eril,

Rumah akhirmu berada di sebelah masjid.

Masjid yang bertempat di kampung ibumu. Masjid yang didesain dan sedang dibangun ayahmu.

Dan yang terpenting, Masjid ini dinamai seperti namamu. Masjid Al Mumtadz. Yang artinya "terbaik".

"Terbaik" adalah caramu menjalani hidup di dunia fana ini. (HES/rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo