TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Program Makan Gizi Gratis 2 Kali Sehari

Laporan: AY
Minggu, 04 Agustus 2024 | 09:04 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo mengatakan, makan bergizi gratis tidak hanya sekali sehari. Kata Adik Prabowo Subianto ini, makan bergizi gratis akan dilakukan dua kali sehari; pagi dan siang. 

“Program makanan bergizi itu bukan program makan siang saja. Program makan bergizi terdiri dari sarapan dan makan siang," kata Hashim dalam sambutannya di acara Dialog Nasional 'Program Makanan Bergizi Wujudkan SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045' dan Peresmian Forum Masyarakat Indonesia Emas, di Gedung LPP RRI, Jakarta, Sabtu (3/8/2024).

Menurut dia, rencananya program makanan bergizi gratis ini menyasar 82 juta jiwa penduduk Indonesia. Pihaknya mendapatkan data dari Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) bahwa ada 18 juta anak yang tidak sarapan sebelum berangkat ke sekolah. 

Artinya, hampir setengah dari total anak sekolah berangkat dengan perut kosong. "Ini adalah 41 persen anak sekolah yang menurut pemerintah masuk sekolah tanpa sarapan pagi,” kata.

Sementara itu, lanjut dia, ada 30 juta anak pra-sekolah yang diduga mengalami permasalahan yang sama dengan generasi di atasnya. Prediksi Hashim, jika si kakak tidak dapat sarapan, adiknya bernasib serupa. 

Hashim menyebut, kondisi ini sebagai paradoks, karena Indonesia memiliki Sumber Daya Alam (SDA) berlimpah, tetapi rakyatnya berkekurangan.

Menurut Hashim, makanan bergizi gratis menjadi jawaban atau solusi dari permasalahan stunting yang terjadi tengah masyarakat. Nantinya 82 juta jiwa akan diberikan makanan gratis yang dikelola oleh Prabowo-Gibran. 

"Ini investasi untuk anak-anak kita, untuk masa depan bangsa Indonesia," tegasnya.

Hashim menjelaskan, terdapat dua hal positif dari program andalan Prabowo-Gibran tersebut. Pertama, anak-anak Indonesia jadi lebih sehat, cerdas, dan segar. Kedua, ranking pendidikan Indonesia bisa meningkat.

"Karena terbukti, sejak beberapa dasawarsa, ranking pendidikan kita sangat buruk. Saya sudah ikuti ranking-ranking pendidikan internasional sejak 15 tahun," ucapnya.

Menurut dia, ranking pendidikan Internasional Indonesia berada di peringkat 72. Bahkan, setiap tahunnya, rankingnya bisa disebut tidak banyak bergeser.

"Kalau tidak salah 72 dari 80 negara. Yang terbaik dari dulu sejak 15 tahun, adalah Korea Selatan, Singapura, Selandia Baru, dan Finlandia," tukasnya.

Sementara, Anggota Komisi XI DPR, Hendrawan Supratikno menilai, berhasil tidaknya program ini bergantung pada alokasi anggaran yang tersedia. Idealnya, harus dilakukan secara bertahap. Karena akan ada evaluasi dari pelaksanaan sebelumnya.

Menurut Hendrawan, anggaran Rp 71 triliun sudah cukup besar. Ia berharap, perencanaan dan pelaksanaannya berjalan baik. Mengingat, ini sebagai ujian tertib birokrasi Pemerintah dalam menangani program mendasar rakyat.

"Dari sini bisa dinilai kualitas manajemen pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Negara maju sudah berbicara ekspedisi ke bulan, kita masih berkutat eksperimentasi makan bergizi gratis," katanya, saat dihubungi, Sabtu (3/8/2024) malam.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menyebut, anggarannya tidak akan cukup untuk dua kali sehari. Sebab, harga per porsi disesuaikan dengan biaya logistik dan disparitas harga bahan baku tiap daerah.

Ia berpesan, sebaiknya tim Prabowo-Gibran merencanakan program ini dengan matang. Salah satunya dengan membuat pilot project terlebih dahulu di daerah tertinggal. "Jangan berlaku nasional sekaligus di tahun pertama," pungkasnya. 

Harganya Berbeda Setiap Daerah

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebutkan, nilai anggaran untuk makan bergizi gratis akan berbeda di setiap daerah. Zulhas menjelaskan, yang menentukan harga untuk perporsinya akan ditentukan oleh ahli gizi di daerah masing-masing.

"Saat ini Pemerintah masih terus melakukan sosialisasi, dan uji coba program makan bergizi gratis di berbagai daerah," katanya.

Untuk diketahui, Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menggarkan Rp 71 triliun untuk program makan bergizi gratis di RAPBN 2025.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo