TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Ridwan Kamil Lawan Kotak Kosong

Kabarnya PKB-PKS-NasDem Masuk KIM Plus Juga

Laporan: AY
Kamis, 08 Agustus 2024 | 08:01 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Kabar PKB, PKS, dan NasDem bakal bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pilkada Jakarta semakin santer. Kalau koalisi KIM Plus ini sampai terbentuk, maka Ridwan Kamil bisa-bisa akan melawan kotak kosong.

PKB, PKS, dan NasDem sebenarnya sudah menyatakan mendukung Anies Baswedan untuk maju lagi di Pilkada Jakarta, sejak jauh-jauh hari. Namun, mendekati proses pendaftaran calon, komunikasi antar elite semakin intens dan situasi politik semakin cair. PKB, PKS, dan NasDem, yang saat Pemilu menjadi lawan KIM, kini dikabarkan akan merapat.

Jika PKB, PKS, dan NasDem jadi merapat ke KIM, Anies akan kehilangan tiket untuk maju di Pilkada Jakarta. Untuk maju dengan jalur independen pun tidak bisa, karena waktunya sudah lewat. Bila skenario ini terjadi, Ridwan Kamil alias Kang Emil, yang sudah didukung KIM, akan melawan kotak kosong di Pilkada Jakarta.

Mengenai komunikasi KIM dengan PKB, PKS, dan NasDem, disampaikan Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Dia bahkan bilang, komunikasi juga dilakukan dengan PPP dan Perindo. “Semua kita komunikasi,” ucapnya, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (6/8/2024).

Wakil Ketua DPR ini menerangkan, KIM sudah sepakat mengusung Ridwan Kamil atau yang biasa disapa Kang Emil sebagai Cagub Jakarta. Untuk Cawagubnya, akan diumumkan setelah KIM Plus terbentuk.

Untuk saat ini, kata Dasco, nama Cawagub tersebut belum bisa diumumkan ke publik. “Ini kan sedang dilakukan pendalaman terhadap nama-nama Cawagub yang masuk," tandasnya.

Parpol anggota KIM senang dengan kabar masuknya PKB, PKS, dan NasDem dalam koalisi. “Tentu itu merupakan tambahan vitamin untuk kita,” kata Sekjen PAN Eddy Soeparno, Rabu (7/8/2024).

Menurut Eddy, KIM Plus akan sangat bermanfaat untuk menghadapi Pilkada di daerah strategis. Bukan cuma di Jakarta, tapi juga di Jawa Barat dan Jawa Tengah. "Ini kan provinsi strategis," ucap Wakil Ketua Komisi VII DPR itu.

Pihak NasDem sudah blak-bkakan terbuka kemungkinan bergabung dengan KIM Plus. Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani Chaniago mengatakan, dalam Pilkada, kandidat yang diusung NasDem harus memiliki peluang menang.

"Bagi NasDem, yang pertama tentu play to win, main untuk menang," ucap Irma, kepada Redaksi, Rabu (7/8/2024). 

Anggota Komisi IX DPR ini melanjutkan, NasDem memang telah memberikan surat tugas kepada Anies untuk maju di Pilgub Jakarta 2024. Akan tetapi, keputusan itu bisa saja berubah sepanjang Anies belum didaftarkan ke KPU. "Kondusivitas jalannya Pilkada juga akan menjadi pertimbangan," sambung Irma.

Menurut Irma, kegaduhan pada Pilkada Serentak 2024 akan mengganggu keamanan investasi secara keseluruhan di Tanah Air. Ini akan berbahaya, terlebih kondisi ekonomi global yang sedang tidak baik-baik saja. Atas dasar itu, NasDem ingin Pilkada Jakarta berjalan sejuk.

Tentu, kita butuh kesamaan sikap agar kontestasi Pilkada Jakarta berjalan aman dan damai," ucapnya.

PKB juga sudah mulai terbuka dengan wacana KIM Plus. Apalagi, selama ini mereka tidak sejalan dengan PKS dalam penentuan Cawagub Jakarta pendamping Anies. Seperti diketahui, PKS ngotot ingin Cawagub Anies dari mereka dan menyodorkan nama Sohibul Iman.

“Politik kan cair. Selama ini kan PKB ketika mengusung Pak Anies, PKS mengusung wakilnya. Kan belum menemukan titik temunya,” ujar Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, di DPP PKB, Jakarta, Selasa (6/8/2024).

Untuk tawaran masuk KIM Plus, PKB memang belum mengiyakan. Namun, Jazil menyatakan, ada semangat berkolaborasi antara parpol-parpol untuk sama-sama membangun pemerintahan ke depan. Termasuk menjaga kondusivitas Pilkada Jakarta.

“Kita ingin Pilkada berjalan lancar. Apalagi di DKI, nggak (boleh) ada riuh-riuh, supaya semuanya lancar,” tandas Wakil Ketua MPR ini.

Sedangkan, PKS enggan menanggapi ihwal peluang merapat ke KIM Plus. Begitu juga mengenai peluang Sohibul Iman mendampingi Emil. "Belum cross check. Lagi update," ucap Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri. 

Melihat peta ini, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menyatakan, aroma Kang Emil bakal melawan kotak kosong di Pilkada Jakarta semakin kencang. Sebab, NasDem, PKS dan PKB menunjukkan gelagat akan meninggalkan Anies. 

"Kelihatannya, KIM Plus itu skemanya memborong partai politik agar tidak ada lawan. Biar bisa lawan kotak kosong," ucap Ujang, saat dihubungi Redaksi.

Menghadapi kondisi ini, Anies tetap tenang. Dia menyatakan, akan tetap fokus pada aspirasi warga Jakarta. Menurut Anies, fokus pada aspirasi warga lebih penting ketimbang riuh dengan pembahasan mengenai siapa pasangan bakal Cagub-Cawagub Jakarta.

"Kita melihat betul yang dibicarakan rakyat adalah bagaimana kondisi lebih baik," ucap Anies, di Car Free Day (CFD) Sudirman-Thamrin, Jakarta, Minggu (4/8/2024).

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo