TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Luhut Ucapkan Perpisahan Ke Jokowi “Bapak Akan Jadi Kenangan”

Laporan: AY
Kamis, 08 Agustus 2024 | 08:25 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAWA TENGAH - Peresmian pabrik baterai lithium di Kendal, Jawa Tengah, Rabu (8/7/2024) terasa begitu mengharukan. Karena di acara tersebut, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengucapkan perpisahan kepada Presiden Jokowi yang sebentar lagi akan purna tugas. “Bapak akan jadi kenangan,” ungkap Luhut.

Momen itu terjadi saat Luhut memberikan sambutan di acara peresmian pabrik milik PT Indonesia BTR New Energy Material, di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah. Pabrik tersebut adalah anak perusahaan dari BTR New Material Group yang berbasis di Shenzhen, Provinsi Guangdong, China.

Pembangunan pabrik ini termasuk istimewa karena prosesnya sangat cepat. Hanya memakan waktu sepuluh bulan. Pada Oktober 2023, Pemerintah Indonesia dan BTR menandatangani kerja sama investasi di Beijing. Penandatanganan Kerjasama saat itu dilakukan oleh Luhut Pandjaitan dan Direktur Utama BTR New Material He Xueqin serta disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi.

Perusahaan asal China itu menyalurkan investasi tahap pertama senilai 478 juta dolar AS atau sekitar Rp 7,72 triliun. Pabrik ini mampu menghasilkan 80 ribu ton bahan anoda baterai per tahun, menjadikannya pabrik anoda terbesar di dunia.

Setelah merampungkan pembangunan tahap pertama, BTR berencana memperluas kapasitas produksi menjadi 160 ribu ton. Hal ini akan menjadikan Indonesia produsen bahan anoda baterai lithoium-ion terbesar kedua di dunia.

Sebelum Jokowi naik ke atas panggung, Luhut terlebih dulu naik ke mimbar menyampaikan sambutan. Saat pidato ini, Luhut memberikan pujian kepada Jokowi.

Luhut kemudian menceritakan kebijakan hilirisasi yang dilakukan Jokowi, salah satunya melarang ekspor nikel mentah. Saat kebijakan itu dikeluarkan, banyak pro-kontra. Indonesia bahkan digugat oleh Uni Eropa. Namun, Jokowi tak bergeming, larangan ekspor nikel mentah tetap dilakukan.

Berkat kebijakan itu, Indonesia kini menjadi negara terpandang. Indonesia menjadi negara yang disegani dan dihormati karena akan memiliki teknologi yang bagus.

Tidak ada orang anggap enteng lagi Indonesia. Bahwa Indonesia tidak bisa diatur Indonesia negara besar. Ini menunjukkan negara berkarakter, negara yang bisa katakan ya dan tidak,” kata Luhut.

Tak cuma itu, lanjut Luhut, pemasukan negara dari ekspor pun meningkat. Pada 2027, pemasukan dari ekspor nikel yang sudah diolah diperkirakan mencapai 30 miliar dolar AS.

“Ini akan buat ekonomi Indonesia jadi penting,” kata Luhut.

Mantan Kepala Staf Presiden itu menambahkan, meskipun kepemimpinan Jokowi tinggal beberapa bulan lagi, tapi Jokowi telah meninggalkan legacy yang akan dikenang sepanjang waktu. Ia meyakini akan banyak orang yang mengenang Presiden Jokowi karena telah meletakkan landasan menjadi negara industrialisasi, tidak hanya pengekspor material.

“Selamat jalan, Pak. Bapak akan menjadi kenangan,” kata Luhut, disambut tepuk tangan hadirin.

Terakhir, Luhut berpesan kepada rekan sejawatnya agar terus mengawal terus peraturan dan kredibilitas yang sudah dibangun Jokowi selama 10 tahun. Menurut Luhut, kredibilitas dan kepercayaan investor penting supaya RI bisa bersaing dengan negara tetangga.

Kredibilitas dan kepercayaan jadi faktor kunci yang harus kita pertahankan,” pungkasnya.

Usai berpidato, Luhut turun dari podium untuk kembali ke kursinya. Sebelum duduk, Luhut berdiri tegap dan memberi hormat kepada Jokowi. Kepala Negara yang sedang duduk membalas hormat dengan menganggukkan kepala.

Setelah itu, Jokowi gantian naik ke atas panggung. Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, perjuangan untuk melakukan hilirisasi nikel tidak mudah. Sederet protes muncul, baik dari dalam negeri hingga Uni Eropa (UE) mengajukan gugatan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

“Tapi saya sampaikan negara ini adalah negara yang berdaulat, kepentingan nasional adalah segala-galanya buat kita. Tidak bisa kita didikte oleh siapapun,” ujarnya.

Pemerintah, kata Jokowi tidak bisa mundur dalam kebijakan hilirisasi. Ia pun menginstruksikan kepada para menteri agar maju terus. Kalau digugat kalah, banding lagi.

“Nanti kalau kalah lagi, tapi kita sudah punya industri ekosistem besar dari EV maupun EV baterai sudah kita miliki,” terang Jokowi.

“Jadi yang kita impikan sebuah ekosistem besar kendaraan listrik yang kuat dan terintegrasi satu per satu mulai kelihatan,” tambahnya.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai, secara personal, ucapan perpisahan itu justru sebuah ungkapan apresiasi atas capaian Jokowi selama 10 tahun menjadi Presiden. Bahkan suatu pujian karena Jokowi konsisten terhadap hilirisasi yang menjadi tonggak sejarah perekonomian bangsa.

Secara institusional, Luhut juga mengingatkan kepada menteri Jokowi untuk terus mengawal hilirisasi.

“Khususnya di sisa pemerintahan. Termasuk secara tak langsung kepada Presiden terpilih, Prabowo Subianto,” ulas Baskoro saat dihubungi, Rabu (7/8/2024) malam.

Di samping dua hal tadi, Baskoro memprediksi, ucapan tersebut sebagai pertanda bahwa Luhut tak masuk di jajaran kabinet Prabowo-Gibran. Namun, masih akan bersama-sama Jokowi. “Ada kemungkinan Luhut tak lagi menjadi menteri. Namun, tetap dilibatkan dalam Keanggotaan Dewan Pertimbangan Agung sebagaimana Presiden Jokowi,” urai Baskoro.

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno mengatakan, ucapan itu sebagai kesan bahwa Luhut cukup terharu, bahkan mengapresiasi Jokowi. Karena di mata Luhut, Jokowi banyak meninggalkan hal yang membanggakan. Mulai dari infrastruktur, ekonomi, hukum, dan lainnya.

Lagipula, sebagai orang dekatnya Jokowi, Luhut pasti terenyu perasaannya karena harus berpisah dengan Jokowi dalam hitungan bulan. “Jadi pesan itu yang paling mungkin untuk bisa ditangkap,” ulas Adi, tadi malam.

Selain itu, Luhut dinilai ingin menunjukkan kedekatannya dengan Jokowi. “Luhut melihat Jokowi sebagai pemimpin yang telah banyak berkontribusi dan berjasa untuk bangsa dan negara,” pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo