TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Jokowi: Datang Rame-rame, Dan Pergi Ramai-ramai

Laporan: AY
Jumat, 30 Agustus 2024 | 09:28 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Pernyataan Presiden Jokowi soal "datang ramai-ramai dan pergi ramai-ramai" di Kongres ke-3 Partai NasDem, Minggu (25/8/2024), jadi viral dan banyak ditafsirkan macam-macam. Ditanya soal ini, Jokowi menjelaskan, pernyataan itu merupakan inti dari pentingnya gotong royong.

Penjelasan ini disampaikan Jokowi usai meresmikan Bendungan Leuwikeris, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (29/8/2024). Jokowi menampik pernyataannya itu, dikaitkan dengan perginya parpol pendukung di jelang akhir masa jabatannya sebagai presiden.1

"Enggak, yang saya maksud bahwa kegotong-royongan seluruh masyarakat itu, sangat diperlukan. Jangan kalau pas ada senang ramai-ramai, tapi begitu ada banyak masalah, tidak ramai-ramai lagi," jelas Jokowi.

Jokowi mengajak seluruh masyarakat saling berempati. Ikut merasakan penderitaan orang lain. "Semuanya mestinya gotong-royong, diselesaikan bersama-sama, dicarikan solusinya bersama-sama," tegas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.1

Untuk diketahui, saat menyampaikan kata sambuntannya di pembukaan Kongres ke-3 Partai NasDem, Jokowi sempat menyinggung dinamika politik yang bisa terjadi saat jabatan seseorang hendak berakhir. Biasanya, kata Jokowi, ketika jabatan seseorang akan berakhir, banyak pihak meninggalkan.1

"Namun, saya yakin itu tidak dengan Bapak Surya Paloh, tidak dengan Bang Surya dan tidak juga dengan NasDem," kata Jokowi, Minggu (25/8/2024).

Jokowi lantas mengapresiasi keputusan Ketua Umum NasDem Surya Paloh yang mendukung Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Padahal, saat Pilpres kemarin, Paloh bersama NasDem bergabung dalam Koalisi Perubahan mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Terpisah, Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi enggan menanggapi penjelasan Presiden mengenai pernyataan sebelumnya yang menyebut pihak yang datang ramai-ramai dan ketika pergi juga ditinggal ramai-ramai. "Saya sudah jawab ketika di Istana. Boleh dikutip. Sudah ada beritanya," tandas Hasan Nasbi, kepada Redaksi, Kamis (29/8/2024).1

Sebelumnya, Hasan Nasbi menyatakan pernyataan Jokowi itu hanya bentuk candaan segar dalam politik. Ia menyebut, ucapan Presiden tidak serta merta bisa diartikan banyak yang meninggalkannya di akhir masa jabatan.1

"Itu bukan berarti Pak Presiden mengatakan ada yang meninggalkan beliau, tapi lebih kepada melempar jokes segar dalam politik. Biasanya seperti itu, ada, tapi Presiden mengatakan bahwa oh tidak terjadi seperti itu," kata Hasan di Komplek Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (27/8/2024).1

Buktinya, ucap Hasan, sejumlah elite politik masih berada di sisi Jokowi. Ketum NasDem Surya Paloh bahkan sempat disebut Jokowi di kesempatan yang sama, yaitu bukan orang yang meninggalkan Presiden. Jokowi juga terus diundang ke berbagai acara partai, termasuk Kongres PAN.1

"Jadi itu lebih kepada jokes-jokes segar dalam politik saja. Tidak ada maksud seperti dibayangkan oleh teman-teman seperti itu," beber mantan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran itu.1

Sementara, Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago enggan menanggapi serius ucapan maupun penjelasan Presiden. Irma yakin, pernyataan Jokowi di Kongres III NasDem cuma bercanda.1

"Presiden hanya bercanda. Karena kondisi seperti itu kan sunatullah, ada gula ada semut. Di mana ada madu pasti di sana ada banyak tawon," imbuh Irma, kepada Redaksi.

Karena itu, menurut Irma, bukan sesuatu yang aneh apabila seseorang yang punya pengaruh di pemerintahan dipepet banyak pihak. "Itu terjadi pada semua pejabat publik, ketika menjabat, semua orang mendekat, setelah pensiun semua menjauh," jelas anggota Komisi IX DPR itu.111

Saat ini, kata dia, hal yang lebih penting ke depan adalah membicarakan bagaimana mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran. "Bagaimana pemerintah baru dapat melanjutkan semua program kerja yang baik, dan menjadikannya lebih baik lagi, daripada memperdebatkan urusan-urusan candaan yang sepele seperti itu," pinta Irma.1

PAN juga enggan memperdebatkan ucapan maupun penjelasan Jokowi. Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi hanya tertawa ketika diminta pandangannya mengenai hal ini. "Hahaha," singkat Viva Yoga.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo