TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Peparnas 2024 Jadi Yang Terbaik Sepanjang Sejarah

Oleh: Frhan
Jumat, 18 Oktober 2024 | 10:32 WIB
Gedung Audoturium UMS. Foto : Ist
Gedung Audoturium UMS. Foto : Ist

SURAKARTA - Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 dianggap yang terbaik sepanjang sejarah gelaran tersebut. Tak cuma dari prestasi para atlet, tapi juga penyelenggaraannya.

Selain itu, Fasilitas yang dipakai di Peparnas 2024 terbilang cukup baik. Salah satunya, Gedung Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Arena tersebut dipakai untuk cabang olahraga para bulutangkis.

Atlet kelas elite asal Jakarta M Subhan mengaku baru kali pertama menjejakkan kaki di gedung tersebut. Dia langsung takjub dengan kelengkapan fasilitasnya. Subhan menilai Edutorium UMS sudah berstandar internasional. Semuanya sudah tersedia.

“Akses kursi roda oke, toilet oke, venue sudah inklusif. Salah satu yang terbaik di Indonesia,” ungkapnya.

Apresiasi serupa disampaikan atlet para bulutangkis muda asal Kalimantan Selatan M Aditya Marda. Kelengkapan fasilitas di venue para badminton diacungi jempol. “Saya lihat venue ini dipersiapkan secara matang,” tutur atlet 24 tahun itu.

Atlet tuan rumah, Karnadi menilai, akses disabilitas di Edutorium UMS sudah sangat mendukung. Hal itu mulai dari ramp, toilet maupun tribun.

“Semuanya aksesibel,” ujar atlet yang bermain di ganda putra SU5 dan lower 4 itu.

Venue Manager Para Bulu Tangkis Peparnas XVII Solo M. Siam Priyono mengatakan, sejak awal gedung Edutorium UMS memang didesain dengan konsep multifungsi sehingga kalangan disabilitas pun dapat memanfaatkan fasilitas tersebut dengan nyaman.

“Standar terkait disabilitas telah kami penuhi,” ujar Yoyon, yang merupakan salah satu arsitek gedung tersebut.

Edutorium UMS memiliki sejumlah fasilitas penunjang untuk difabel seperti akses ramp memadai serta kamar mandi dan toilet yang ramah disabilitas.

“Bahkan kami menyediakan tribun bagi kalangan penyandang disabilitas,” imbuhnya.

Budi (28), atlet Judo asal Jawa Timur menilai, beragam fasilitas yang disiapkan panitia, sudah memenuhi kebutuhan para atlet.

Salah satu contohnya, kemudahan transportasi. Terutama bagi atlet yang menggunakan kursi roda. Semua armada bus dan mobil dilengkapi dengan aksesibilitas khusus untuk penyandang disabilitas.

“Kami sangat terbantu dengan transportasi yang disediakan,” ungkap Budi.

Hal serupa juga diungkapkan Riky Fajar (43), pelatih Judo asal Kalimantan Selatan. Menurutnya, makanan yang disediakan panitia sudah sesuai dengan kebutuhan gizi para atlet selama bertanding.

Menu yang disajikan bervariasi, mulai dari makanan khas daerah hingga menu standar internasional dengan memperhatikan kebutuhan nutrisi masing-masing atlet.

Wakil Ketua IT Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Jawa Tengah Gusti Muklis menyatakan, ahli gizi berjaga di setiap hotel. Makanan yang dikonsumsi para atlet diawasi dengan ketat. “Tidak ada komplain,” terang Gusti, yang juga menjabat Wakil Ketua IT Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo itu.

Secara nasional, salah satu bentuk keseriusan Pemerintah meningkatkan kualitas atlet difabel adalah dengan membangun pusat pelatihan atlet paralimpiade di Delingan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Pembangunan ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN)

Peletakan batu pertama dilakukan Presiden Jokowi pada 8 Maret 2024. Pada Agustus 2024, kemajuan pembangunan pusat pelatihan itu mencapai 40 persen. Tahap pertamanya ditargetkan selesai Desember mendatang. Sementara tahap kedua, dimulai awal tahun depan.

“Dengan fasilitas itu, para atlet diharapkan dapat bersaing di kompetisi-kompetisi internasional,” harap Ketua Umum National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Senny Marbun.

Dia juga memastikan, Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan pengembangan pusat latihan atlet disabilitas tersebut.

Gibran, disebutnya memiliki komitmen yang sama dengan ayahnya, Presiden Jokowi, untuk mengembangkan fasilitas olahraga difabel.

“Pemerataan fasilitas difabel sudah (terbukti). Ini luar biasa, terbukti nggak cuma ngomong,” tegasnya.

Sekretaris Jenderal ASEAN Para Sport Federation (APSF) Wandee Tosuwan menilai, beragam fasilitas untuk atlet disabilitas di Indonesia, terutama di Solo, mulai meningkat signifikan.

Dia membandingkan kondisi fasilitas itu saat kali pertama datang ke Indonesia, dua tahun lalu.

“Saya melihat perubahan yang drastis. Fasilitas di Solo saat ini sudah sangat baik,” pujinya.

Wanita asal Thailand itu terkesan dengan persiapan semua panitia penyelenggara untuk menggelar Peparnas 2024. Hanya berjarak dua tahun sejak ASEAN Para Games 2022, dia bisa melihat perubahan positif yang sangat signifikan

Dia berharap, akan lebih banyak lagi ajang internasional dapat diselenggarakan di Indonesia, khususnya di Solo.

Selain itu, Wander juga berharap, ajang Peparnas 2024 menjadi percontohan bagi negara-negara lain di Asia Tenggara yang hendak menggelar ajang multievent olahraga disabilitas.

Apalagi, selama ini, kerja sama antarnegara di regional ini sudah bekerja sama dengan baik untuk memajukan olahraga Paralimpiade.

“Dunia akan melihat bagaimana kolaborasi bagus yang sudah terjalin antarnegara ASEAN dan Indonesia bisa pusat dari olahraga Paralimpiade,” tutupnya.

Terpisah, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendorong setiap daerah memiliki Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) untuk mempersiapkan dan membina talenta atlet disabilitas. Ini perlu dilakukan agar mereka dapat terus mengasah kemampuan dan talentanya untuk meraih prestasi terbaik.

“Tidak hanya di Solo. Kalau bisa di seluruh daerah menyediakan pelatda,” ujarnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo