NasDem Mau Terapkan Gaya Berpolitik Santun
JAKARTA - Partai Nasional Demokrat (NasDem) menegaskan, akan menerapkan gaya politik santun di era Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Hal itu, ditandai kunjungan Surya Paloh selalu Ketua Umum ke Istana Negara, 1 November 2024.
"Pemilu sudah selesai, tapi kita tetap menjaga koridor-koridornya. Itu yang ingin ditunjukkan NasDem, bagaimana berpolitik yang santun, berpolitik yang penuh elegan," ujar Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya, kemarin.
Dikatakan, Surya Paloh menginstruksikan kepada kadernya beretika dalam berpolitik. Sikap santun, bahkan ditunjukkan dirinya dengan menghadiri pertemuan pimpinan partai koalisi Kabinet Merah Putih, yang dipimpin Presiden Prabowo, di Istana Negara, Jakarta, di awal November.
Kehadiran Surya Paloh, kata Willy, menunjukkan sikap santun partai. Diketahui, NasDem bukanlah partai pengusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Namun, partai ini memutuskan mendukung Pemerintahan anyar, sekalipun tidak mendapatkan jatah kursi di dalam kabinet.
Menurut Ketua Komisi XIII DPR ini, sikap santun yang ditunjukkan Surya Paloh bakal menular ke seluruh kader NasDem. Selanjutnya, dapat diikuti masyarakat dan menjadi budaya politik yang baik. “Itu yang kemudian publik tetap mengapresiasi langkah-langkah seperti itu," jelasnya.
Paloh, kata Willy, telah menegaskan, ancaman Indonesia ke depan adalah resesi global. Sehingga, diharapkan seluruh pihak fokus mencegah ancaman tersebut.
“Itu kemudian kita semangat bersama-sama, bergandengan tangan, bergotong royong untuk kemudian negara dan bangsa di atas segala hal-halnya," katanya.
Alni Universitas Gadjah Mada (UGM) ini juga menegaskan partainya berupaya membangun budaya gotong royong di kalangan masyarakat yang saat ini sudah memudar. “Sekarang yang kita lihat, orang gotong royong kalau sudah kecelakaan baru gotong royong,” katanya.
Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu Partai NasDem ini menceritakan, topik soal gotong royong ini disampaikan saat acara Sekolah Partai, di Gedung Akademi Bela Negara Partai NasDem, Jakarta Selatan, kemarin.
Menurutnya, gotong royong merupakan semangat yang dibangun dalam ideologi Pancasila. Kader Partai NasDem diminta menjadi pelopor pembangun kebiasaan gotong royongdi Indonesia.
Ajakan dari para kader untuk masyarakat bisa beragam. Salah satunya, kata Willy, bisa dengan mengajak memperbaiki kakus atau WC kotor yang menjadi tugas nasional dalam keputusan kongres Partai NasDem.
“Kita ingin kalau itu ada di desa, ada di kampung, ada di komunitas, itu jadi social responsibility, jadi collective responsibility, itu yang kita inginkan,” ucap Willy.
Perintah perbaikan kakus atau WC itu bukan dikhususkan untuk toilet umum yang dikelola oleh perusahaan. Namun, kata Willy, harus yang benar-benar digunakan masyarakat seperti sekolah dan masjid.
Kader NasDem diminta bisa membangkitkan sikap pertanggungjawaban masyarakat terhadap fasilitas umum yang ada. Kader berstatus legislator diperintahkan membantu dengan pengesahan Peraturan Daerah (Perda) tentang Partisipasi.
Namun, sebelum Perda itu disahkan, para kader diminta membangun sikap gotong royong di kalangan masyarakat. NasDem tidak mau adanya peraturan yang diabaikan karena tidak ada kebiasaan baik yang dibangun lebih dulu.
“Aksinya dulu, sudah menjadi bagian dari masyarakat, menjadi adab, menjadi tradisi, baru Perda. Jadi, bukan kemudian Perda duluan,” tutupnya.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu