Dari China Ke Amerika, Prabowo Rangkul Dua Raksasa Dunia
CHINA - Presiden Prabowo Subianto mengakhiri kunjungannya di China, Minggu (10/11/2024). Dari negeri Tirai Bambu itu, Prabowo kemudian melanjutkan perjalanan ke Amerika Serikat untuk bertemu Presiden Joe Biden. Dengan merangkul dua raksasa dunia, Prabowo jalankan diplomasi politik yang ciamik.
Prabowo tiba di Beijing, China, pada Jumat (8/11/2024) sekitar pukul 18.30 waktu setempat. Selama tiga hari di China, mantan Danjen Kopassus itu, menjalani serangkaian agenda penting.
Setiba di hotel, Prabowo disambut mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi di China. Keesokan harinya, Prabowo mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh, termasuk Ketua Kongres Rakyat Nasional Zhao Leji, dan Perdana Menteri Li Qiang.
Setelah itu, Prabowo mengunjungi Monumen Pahlawan Rakyat di Beijing. Agenda puncak Prabowo adalah bertemu dengan Presiden Xi Jinping. Dalam pertemuan itu, kedua negara sepakat memperkuat kemitraan strategis.
Bersama Xi Jinping, Prabowo juga menyaksikan sejumlah penandatanganan kesepakatan kerja sama antara China dan Indonesia. Beberapa di antaranya di bidang ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.
Agenda terakhir Prabowo di China adalah menghadiri Indonesia-China Business Forum 2024, Minggu. Dalam acara itu, Prabowo menghadiri penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara perusahaan Indonesia dan China di bidang ketahanan pangan, ketahanan energi, hilirisasi, energi terbarukan, manufaktur canggih dan kesehatan.
Dalam acara yang digagas oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Komite Tiongkok (KIKT) tersebut, sekitar 20 perusahaan dari Indonesia dan China menandatangani komitmen kerja sama senilai total 10,07 miliar dolar AS atau setara Rp 157,6 triliun.
“Mari kita bekerja untuk kolaborasi. Mari kita bekerja untuk pengertian. Mari kita bekerja untuk perdamaian,” kata Prabowo.
Setelah menyelesaikan semua agenda, Prabowo kemudian melanjutkan perjalanan ke Amerika Serikat. Prabowo terbang bersama rombongan dari Bandara Internasional Capital, Beijing, Minggu (10/11/2024), sekitar pukul 14.20 waktu setempat.
Ikut dalam rombongan antara lain putra Presiden Prabowo, Didit Hediprasetyo dan Menteri Luar Negeri Sugiono. Rombongan diantar oleh Menteri Sumber Daya Air China Li Guoying, beserta pasukan dari People’s Liberation Army (PLA), ikut mengantarkan Prabowo sampai tangga pesawat. Di negeri Paman Sam itu, Prabowo akan bertemu dengan Presiden Joe Biden.
Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengungkapkan selain bertemu Biden, Prabowo juga diagendakan bertemu dengan Presiden terpilih Donald Trump. Hanya saja, kepastian bertemu dengan Trump masih menunggu perkembangan dan protokoler kenegaraan.
Pakar hukum internasional dari Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menilai kunjungan Prabowo ke China lalu ke Amerika punya tujuan yang konkret. Menurut dia, China dan Amerika adalah dua negara besar di dunia. Kunjungan ke dua negara ini menunjukkan posisi Indonesia ada di antara China dan Amerika.
Hikmahanto menilai, dalam kunjungan ini, Presiden Prabowo ingin memperkuat hubungan bilateral antar kedua negara.
“Dengan China mungkin dari sisi ekonomi, tetapi kalau di Amerika Serikat lebih ke permasalahan pertahanan, pembelian alutsista, ataupun latihan gabungan bersama,” kata Hikmahanto.
Sementara itu, pengamat politik dari Akar Rumput Strategic Cunsulting, Dimas Oky Nugroho menegaskan, kunjungan Prabowo ke China dan AS menunjukkan visi dan komitmennya terkait politik luar negeri RI yang bebas aktif. Prabowo membangun relasi dan komunikasi yang produktif dengan berbagai kutub-kutub ekonomi-politik global yang relevan, khususnya dalam hal ini AS dan Tiongkok.
“Tentunya pertemuan ini membawa misi untuk mengawal kepentingan nasional RI serta mendorong berbagai ker ja sama strategis dengan kedua negara besar tersebut,” kata Dimas kepada Redaksi, kemarin.
Selain itu, dengan berkunjung ke dua negara great power ini, Prabowo juga ingin menunjukkan penerimaan dan positioning penting Indonesia. “Sekaligus kepemimpinan Presiden Prabowo sendiri, di antara konstalasi kekuatan politik global,” tegasnya.
Senada disampaikan pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjajaran Teuku Rezasyah. Menurut dia, China dan Amerika adalah dua kekuatan besar di dunia. Kunjungan Prabowo ke China dan Amerika menunjukkan keseriusan Indonesia ingin berkerja sama dengan dua kekuatan besar tersebut sekaligus menempatkan diri di tengah persaingan antara China dan Amerika.
Rezasyah menilai, China memiliki peranan sangat penting dalam geopolitik, geoekonomi, dan sosial budaya. Dengan posisinya yang semakin kuat, China diperkirakan akan memainkan peran besar dalam penyelesaian berbagai krisis dunia.
Menurut Rezasyah, Prabowo memilih China sebagai negara pertama yang dikunjungi lantaran kemitraan strategis komprehensif Indonesia-China telah terjalin selama sepuluh tahun, lebih lama dibandingkan dengan kemitraan Indonesia-AS yang baru berjalan dua tahun. Nilai investasi China di Indonesia pun begitu.
Di tingkat kawasan, hubungan Indonesia dengan China memiliki persinggungan luas di Asia Tenggara, kawasan Indo-Pasifik, bahkan di tataran global,” kata Rezasyah, kepada Redaksi, Minggu (10/11/2024).
Rezasyah menambahkan, Indonesia perlu merangkul kedua kekuatan dunia ini dan sekaligus mengelola posisi agar tetap berada di tengah. Usaha ini tentu tidak mudah.
Karena itu, selain berkunjung ke China, Prabowo juga melakukan lawatan ke Amerika. Hal ini untuk mengelola posisi agar Indonesia tetap berada di tengah. Termasuk dengan menghadiri forum-forum internasional seperti APEC dan G20.
Dengan bergabungnya Indonesia di BRICS, posisi Indonesia semakin kuat di tengah blok ekonomi yang sering dikritik AS dan sekutunya sebagai kekuatan tandingan,” ujarnya.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu