Pemerintah Akan Bangun 3 Juta Rumah Gratis, Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah
NTB - Pemerintah gencar melakukan pembangunan 3 juta rumah gratis untuk masyarakat berpenghasilan rendah hingga ke pelosok desa.
Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah mengatakan, khusus pembangunan perumahan di pedesaan, perusahaan swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak akan dilibatkan.
Fahri ingin, proyek perumahan di desa digarap secara mandiri oleh Pemerintah daerah (Pemda) setempat dan masyarakatnya. Sebab, mereka yang paling paham kondisi di desanya.
“Jangan orang kota datang membangun desa, tapi biarkan orang desa membangun rumahnya sendiri dengan bantuan dari Pemerintah,” tegas Fahri saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi hasil pembangunan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (17/11/2024).
Politisi Partai Gelora ini menjelaskan, karena lahan masih ada, maka program pembangunan di desa akan difokuskan pada pembangunan rumah tapak.
Sementara untuk di perkotaan, karena tanahnya kurang dan harganya mahal, maka akan dibangun rumah susun.
Ia meminta bahan bangunan untuk rumah rakyat di desa bisa disesuaikan dengan kondisi lingkungannya. Bahan material pembangunan rumah, juga sebaiknya dipasok dari pedesaan. Jadi, tidak mengandalkan pasokan dari Pemerintah pusat.
“Kalau masyarakat ingin membangun rumah dari kayu dan pasokan kayunya ada ya silakan, yang mau pakai bata silakan. Teknisnya kira-kira begitu,” tutur Fahri.
Dia juga mengingatkan, kepala desa (kades) menjadi aktor utama dalam pembangunan perumahan rakyat di pedesaan yang ikut menyukseskan program 3 juta rumah sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Eks Wakil Ketua DPR ini menilai, dengan hadirnya kades, pembangunan perumahan rakyat di pedesaan tidak dilakukan asal-asalan. Misalnya, memperhatikan sanitasi. Pemenuhan sarana Mandi, Cuci, Kakus (MCK) di setiap rumah perlu menjadi prioritas agar mereka bisa hidup sehat. Sebab, menurutnya, saat ini masih banyak rumah masyarakat yang tidak punya sarana MCK.
“Pemda harus malu dan nyata di lapangan. Ini harus kita selesaikan melalui revolusi sanitasi agar tidak ada lagi masyarakat yang rumahnya tidak ada MCK,” ingatnya.
Untuk itu, dirinya berharap Pemda yang tersebar di 38 provinsi, 415 kabupaten dan 98 kota, serta sekitar 8 ribu kecamatan, 75 ribu desa, dan 20 ribu lebih kelurahan serta dukungan dari 1,2 juta RT dan RW bisa menyukseskan Gotong Royong Membangun Rumah Untuk Rakyat di daerahnya masing-masing.
Menurut Fahri, semangat tersebut sangat penting untuk mengentaskan rumah rakyat tidak layak dibantu agar lebih layak huni.
“Pokoknya semua rumah di Indonesia MCK-nya harus bagus, dapurnya harus bagus dan fasilitas standar rumah sehat,” imbau Fahri.
TangselCity | 17 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 5 jam yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 17 jam yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu