Tanamkan Semangat Persatuan & Kebudayaan, Jaker Tangsel Beda Buku “Menghadang Kubilai-Khan”
SERPONG - Jaringan Kebudayaan Rakyat (Jaker) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar bedah buku bertajuk "Menghadang Kubilai Khan".
Kegiatan yang turut menjadi ajang diskusi kebudayaan ini berlangsung di Gedung Perpustakaan, Serpong, Kamis (19/12).
Hadir dalam kegiatan tersebut, penulis buku "Menghadang Kubilai Khan" AJ Susmana, sejarawan Tangsel, Agam Pamungkas, dan Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten, Yudi Budi Wibowo.
Selain itu, tampak hadir pula Plt Asda 1 Chairudin, Kepala Dindikbud Tangsel, Deden Deni.Ketua Jaker Tangsel, Doni Mahendro mengatakan, kegiatan ini untuk mengenalkan Jaker Tangsel yang baru berdiri, sekaligus mengembangkan budaya literasi di Tangsel.
"Alhamdulillah, kegiatan hari ini berlangsung dengan lancar. Banyak peserta dari luar Tangsel yang hadir," kata Doni.
Menurutnya, buku karya AJ Susmana ini merupakan karya besar yang harus diapresiasi. Terutama pegiat literasi, di Tangsel dan Indonesia, pada umumnya.
"Meski karya fiksi, namun banyak data menarik yang disajikan. Dengan bahasa yang mudah dicerna, buku karya kawan AJ Susmana ini akan menambah wawasan dalam khasanah sastra kita saat ini," ungkapnya.
Sementara itu, AJ Susmana mengatakan, buku bertajuk "Menghadang Kubilai Khan" ini menggambarkan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Nusantara. Dalam peristiwa ini, banyak peristiwa menarik yang bisa jadi pelajaran.
Meski peristiwa ini telah lampau, pada abad ke-13, tetapi banyak pelajaran yang bisa ditarik.
"Menghadang Kubilai Khan merupakan ekspedisi militer besar-besaran yang dilancarkan oleh Kekaisaran Mongol, dipimpin oleh Kubilai Khan, terhadap Kerajaan Singasari dan Majapahit," sambungnya.
Sementara itu, Yudi Budi Wibowo mengaku, sangat mengapresiasi terbitnya buku karya AJ Susmana ini. Menurutnya, buku ini sangat menarik, terutama dalam menambah khasanah pengetahuan dan dunia literasi.
"Buku ini memadukan sejarah faktual dengan pendekatan naratif, yang memudahkan pembaca umum untuk memahami dinamika politik dan militer di Jawa, sekaligus memberikan perspektif menarik mengenai taktik diplomasi Raden Wijaya," paparnya.
Dia berharap, buku ini bisa dibaca banyak pihak, terutama masyarakat umum di Indonesia yang ingin mengetahui sejarah Nusantara, dan menarik pelajaran penting di dalamnya.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Lifestyle | 15 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu