TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Ratu Elizabeth II Meninggal, Pangeran Charles Naik Tahta

Laporan: AY
Jumat, 09 September 2022 | 06:41 WIB
Pangeran Charles dan Camilla Parker Bowles. (Ist)
Pangeran Charles dan Camilla Parker Bowles. (Ist)

INGGRIS - Sepeninggal Ratu Elizabeth II yang mangkat pada Kamis (8/9)  tahta langsung diserahkan tanpa upacara kepada sang pewaris: Charles, yang sebelumnya bergelar Prince of Wales.

Pangeran Charles akan menjadi Pemimpin Persemakmuran, yang mewadahi 56 negara merdeka dengan populasi 2,4 miliar jiwa.

Bagi Inggris dan 14 negara persemakmuran, Raja adalah Kepala Negara.

14 negara tersebut adalah Australia, Antigua dan Barbuda, Bahama, Belize, Kanada, Grenada, Jamaika, Papua Nugini, St Christopher dan Nevis, St Lucia, St Vincent dan Grenadines, Selandia Baru, Solomon Kepulauan, Tuvalu.

Seperti dilansir BBC, setelah naik tahta, putra pertama Ratu Elizabeth II akan dikenal sebagai Raja Charles III. Dia bisa memilih salah satu dari nama lengkapnya: Charles Philip Arthur George.

Istri Charles yang dinikahi pada 9 April 2005, Camilla Parker Bowles, akan bergelar permaisuri.

Meski merupakan pewaris tahta, Pangeran William tidak otomatis menjadi Pangeran Wales. Namun, ia segera mewarisi gelar ayahnya yang lain, Duke of Cornwall. Istrinya yang bernama Catherine, akan dikenal sebagai Duchess of Cornwall.

Pangeran Charles yang lahir pada 14 November 1948 memiliki dua anak dari pernikahan terdahulunya dengan mendiang Putri Diana (1981-1996). Yakni Pangeran William yang bergelar Duke of Cambridge dan Pangeran Harry yang merupakan Duke of Sussex.

Penobatan Charles menjadi Raja Inggris, akan dihelat dalam 24 jam pertama atau lebih setelah kematian ibunya, di Istana St James di London.

Upacara akan digelar di depan Dewan Aksesi, yang terdiri dari anggota Dewan Penasihat - sekelompok Anggota Parlemen Senior, dulu dan sekarangbbeberapa Pegawai Negeri Senior, Komisaris Tinggi Persemakmuran, dan Wali Kota London.

Secara teori, acara ini dapat dihadiri lebih dari 700 orang. Namun, mengingat singkatnya pemberitahuan singkat, jumlah yang hadir nanti tampaknya akan  jauh lebih sedikit.

Dewan Aksesi terakhir tahun 1952, hanya dihadiri  200 orang.

Dalam upacara tersebut, kematian Ratu Elizabeth akan diumumkan oleh Lord President of the Privy Council, yang saat ini dijabat Anggota Parlemen Penny Mordaunt MP. Akan ada pembacaab proklamasi yang dapat diistilahkan sebagai serangkaian doa dan janji, yang memuji raja sebelumnya dan menjanjikan dukungan untuk yang baru.

Proklamasi ini kemudian ditandatangani oleh sejumlah tokoh senior termasuk Perdana Menteri, Uskup Agung Canterbury, dan Kanselir.

Titik tertinggi simbolis dari aksesi ini, adalah ketika Charles secara resmi dimahkotai.

Mengingat persiapan yang diperlukan, penobatan tidak mungkin terjadi segera setelah aksesi Charles.

Untuk diketahui, Ratu Elizabeth naik tahta pada Februari 1952, namun tidak dimahkotai sampai Juni 1953.

Selama 900 tahun terakhir penobatan telah diadakan di Westminster Abbey - William Sang Penakluk adalah raja pertama yang dimahkotai di sana, dan Charles akan menjadi yang ke-40.

Ini adalah layanan keagamaan Anglikan, yang dilakukan oleh Uskup Agung Canterbury.

Pada inti upacara, dia akan menempatkan Mahkota St Edward seberat 2,23 kg yang terbuat dari emas murni dan berasal dari tahun 1661. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo