TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Wacana Kerja 4 Hari Seminggu, Jangan Sampai Produktifitas Turun

Reporter: Farhan
Editor: AY
Sabtu, 25 Januari 2025 | 10:43 WIB
Ilustrasi ASN Pemda Jakarta. Foto : Ist
Ilustrasi ASN Pemda Jakarta. Foto : Ist

JAKARTA - Usulan agar kerja selama empat hari saja dalam sepekan di Jakarta, ramai dibahas. Usulan pakar Tata Kota dari Universitas Trisakti, Niwono Joga ini mendapat respons anggota DPRD Jakarta.

 

Awalnya, Nirwono mengusulkan wacana penerapan sistem empat hari kerja di Jakarta. Kebijakan ini bertujuan menambah hari libur bagi masyarakat, selain Sabtu dan Minggu. “Pengurangan hari kerja, empat hari kerja itu, salah satu yang sedang digagas oleh Pramono,” ucap Nirwono yang juga Anggota Tim Transisi Pramono-Rano Bidang Kebijakan Publik, di Gedung DPRD, seperti diberitakan berbagai media.

 

Dia menjelaskan, kebijakan ini terinspirasi kota-kota di Eropa, khususnya Skandinavia, yang telah menerapkan sistem serupa. Selain itu, kebijakan ini dianggap sebagai langkah mitigasi terhadap bencana, seperti banjir dan polusi udara. “Misalnya ketika memasuki puncak musim hujan dengan ancaman banjir, maka solusi yang paling mudah adalah meliburkan pekerja," ucap Nirwono.

 

Belakangan, dia menyatakan, pandangan ini disampaikan bukan dalam kapasitas sebagai anggota Tim Transisi Pramono Anung-Rano Karno. Tapi, sebagai pakar. “Bahwa yang disampaikan atau yang didiskusikan kemarin itu, tidak ada sangkut pautnya dengan tim transisi,” kata Nirwono seperti diberitakan kumparan.com, Rabu (22/1/2025).

 

Dia mengatakan, usulan itu disampaikan dalam acara diskusi bersama Fraksi PDIP di DPRD Jakarta. Pernyataan itu tidak ada kaitannya dengan tim transisi atau Pramono-Rano.

 

Ketua Tim Transisi Pramono-Rano, Ima Mahdiah pun menegaskan, usulan itu bukan mengatasnamakan Tim Transisi. Melainkan, usulan pribadi Nirwono. "Pandangan tersebut adalah hasil diskusi akademis yang disampaikan Pak Nirwono Joga sebagai pakar Tata Kota, bukan sebagai anggota Tim Transisi,” ujarnya, Kamis (22/1/2025).

 

Menanggapi usulan tersebut, Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD Jakarta, Justin Adrian Untayana menilai, wacana empat hari kerja ini menarik untuk dipertimbangkan. Menurut dia, wacana itu memang sudah diterapkan lebih dahulu di beberapa negara. “Memang ada negara-negara yang sudah melakukan uji coba," jelasnya

 

Justin pun menyebutkan, beberapa negara yang sudah menerapkan kerja selama empat hari dalam sepekan. "Antara lain Jerman, Belgia, Islandia, Spanyol, dan Jepang," tambahnya.

 

Sementara Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi Partai Demokrat, Mujiyono menyebut, usulan kerja empat hari bukan ide baru. Dia menambahkan, sistem kerja empat hari sudah pernah dilakukan di Jakarta. "Harus benar-benar dikaji jika mau diterapkan," tegasnya.

 

Untuk membahas topik ini selanjutnya, berikut wawancara dengan Mujiyono.

 

Bagaimana Anda melihat usulan agar di Jakarta diterapkan empat hari kerja?

 

Kabarnya, Tim Transisi Pramono Anung-Rano Karno tidak pernah mengusulkannya ya. Namun, wacana kerja empat hari itu tidak bisa dilaksanakan secara terus menerus.

 

Maksudnya hanya pada waktu-waktu tertentu saja, atau bagaimana?

 

Iya, hanya pada titik puncak polusi udara dan hujan ekstrim yang terjadi di Jakarta

 

Anda setuju kalau diterapkaan hanya saat hujan ekstrim dan polusi udara di Jakarta saja?

 

Iya. Jika sebatas polusi udara dan hujan yang sangat ekstrim, sudah pernah dilakukan juga di Jakarta.

 

Lantas, apakah usulan empat hari kerja ini bisa diterapkan permanen di Jakarta?

 

Jika benar sistem empat hari kerja dalam sepekan akan dilakukan secara permanen, perlu ada kajian mendalam oleh Pemprov Jakarta.

 

Apa alasannya?

 

Baca juga : Kader Gerindra Wajib Tuntaskan Janji Prabowo

 

Ya, jangan sampai kebijakan tersebut menyebabkan turunnya produktivitas di Jakarta.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit