Untuk Capai Produksi 1 Juta Barel Per Hari, Bahlil Akan Tiru Teknik Amerika Sedot Minyak
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyiapkan beberapa langkah strategis untuk mengejar target lifting minyak sebesar 900 ribu hingga 1 juta barel per hari pada tahun 2028-2029. Salah satunya, meniru teknik Amerika Serikat (AS) menyedot minyak.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, target tersebut bukanlah hal yang mudah mengingat kondisi saat ini sangat berbeda dibandingkan era 1996-1997.
Pada periode tersebut, papar Bahlil, lifting minyak Indonesia mencapai 1,6 juta barel per hari dengan konsumsi domestik sekitar 600 ribu barel per hari, sehingga Indonesia masih bisa mengekspor 1 juta barel minyak per hari.
“Namun, dalam dua bulan terakhir di 2024, produksi kita hanya sekitar 690.000 barel per hari.Sedangkan impor kita mencapai 1 juta barel per hari. Situasinya berbanding terbalik dengan tahun 1996-1997,” ujar Bahlil dalam keterangan resmi Kementerian ESDM, Jumat (31/1/2025).
Bahlil juga menyoroti ironisnya kondisi pengelolaan minyak nasional saat ini. Ia mengungkapkan, sebagian besar kebutuhan minyak domestik dipenuhi melalui impor dari negara yang sebenarnya tidak memiliki cadangan minyak.
Sebanyak 58 persen konsumsi minyak kita berasal dari impor. Dan yang lebih ironis lagi, sebagian besar dari Singapura. Padahal, Singapura tidak memiliki sumber minyak. Harga minyak yang kita beli dari Singapura pun sama dengan yang berasal dari Timur Tengah,” ungkapnya.
Tiga Langkah Strategis
Untuk mencapai target lifting yang telah ditetapkan Presiden Prabowo, Bahlil memaparkan tiga langkah strategis yang akan ditempuh Pemerintah.
Pertama, menggarap sumur idle. Pemerintah akan memanfaatkan sumur-sumur minyak yang saat ini tidak beroperasi (idle well) untuk meningkatkan produksi.
Kedua, optimalisasi sumur yang ada. Teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) akan diterapkan guna meningkatkan produksi dari sumur-sumur yang sudah beroperasi.
Ketiga, Percepatan Plan of Development (PoD). Saat ini terdapat sekitar 300 sumur yang telah selesai dieksplorasi tetapi belum memiliki rencana pengembangan (PoD).
“Pemerintah akan mempercepat proses PoD agar sumur-sumur tersebut segera berproduksi,” kata Bahlil.
Menurut data Kementerian ESDM, saat ini terdapat sekitar 40.000 sumur minyak di Indonesia. Sebanyak 16.000 di antaranya berstatus idle dan masih dikuasai oleh PT Pertamina (Persero) serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
“Kami sudah memetakan sumur-sumur yang masih memiliki kandungan minyak, serta bagaimana cara memproduksinya secara lebih optimal,” tambah Bahlil.
Selain itu, Pemerintah juga berencana mengubah teknik pengeboran minyak di Indonesia dengan mengadopsi metode yang digunakan di AS.
Bahlil menjelaskan, AS mampu meningkatkan produksi minyak dari 3 juta barel per hari menjadi 13 juta barel per hari dengan menggunakan teknik pengeboran horizontal.
“Sementara kita selama ini hanya melakukan pengeboran secara vertikal. Cara Amerika bisa kita tiru supaya cadangan minyak yang selama ini tidak terangkut bisa ikut naik. Teknologi EOR memungkinkan kita menerapkan metode ini,” pungkasnya.
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 9 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu