Masyarakat Masih Antre Panjang Beli Gas 3 Kg di Kota Tangerang
![Masyarakat Masih Antre Panjang Beli Gas 3 Kg di Kota Tangerang Ratusan masyarakat masih nampak antre di Pangkalan Budi Setiawan Cibodas.](https://tangselpos.id/storage/2025/02/masyarakat-masih-antre-panjang-beli-gas-3-kg-di-kota-tangerang-05022025-202536.jpg)
TANGERANG - Antrean panjang masih terlihat di pangkalan gas Budi Setiawan di Jalan Palem Raya, Cibodasari, Cibodas, Kota Tangerang pada Rabu (5/2). Padahal, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memperbolehkan kembali pengecer untuk menjual gas tiga kg.
Pangkalan gas yang sempat didatangi oleh Bahlil Lahadalia pada Selasa (4/2) lalu itu nampak masih dipadati sejumlah warga mengantre sejak pagi hari. Mereka datang sambil membawa gas kosong tiga kg.
Seorang pedagang nasi uduk Dwi mengaku sudah mengantre sejak pukul 06.00 WIB. Bahkan sejak Selasa (4/2) belum mendapatkan gas tiga kg di kawasan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
“Dari jam 06.00 WIB di sini, namanya buat jualan. Kita hari Selasa (4/2) engga dapet, makannya ke sini,” kata Dwi, Rabu (5/2).
Ia menyebut jika di pengecer di dekat rumahnya masih belum tersedia stok barangnya. Alhasil, memutuskan di lokasi pangkalan Jalan Palem Raya. “Di tempat saya masih belum ada. Pengecer belum ada, belum ada stoknya,” ucapnya.
Hal senada dikatakan Ridwan soal antrean yang menyebut jika pengecer di tempatnya di kawasan Karawaci, Kota Tangerang, masih belum tersedia. Berdasarkan alasannya dari pedagang pengecer itu, stok barang di tempat tersebut belum tersedia. “Stoknya belum tersedia. Katanya gitu, engga tau kenapa. Dia bilang (pengecer) stok enggak tersedia,” ujarnya.
Dirinya pun menyebut bahwa sempat terjadi cekcok antara warga dengan petugas lapangan di pangkalan itu. Pasalnya, pangkalan tersebut menempelkan kertas yang berisikan penjualan dikhususkan warga Cibodas. “Iya ada cekcok. Tadi ada tulisannya. Akhirnya pada copot. Soalnya kebanyakan buka warga sini,” tuturnya.
Ridwan mengungkapkan apabila diberlakukan aturan khusus domisili warga Cibodas, maka akan kesulitan untuk mendapatkan gas. Hal ini berdampak untuk usahanya sebagai pedagang gas.
“Terus orang agennya keluar. Susah juga bang, kalau harus domisili sini, karena kebanyakan pendatang kan yang jualan dan usaha. Di tempat aku, engga ada pangkalan (Karawaci). Jadinya harus keluar cari barang,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan, terdapat penyalahgunaan gas subsidi tiga kg. Oleh karenanya, pihaknya akan memperbaiki terkait kegaduhan yang terjadi di kalangan masyarakat karena isu kelangkaan gas melon.
Bahlil menyebut bahwa para pengecer yang sebelumnya tidak boleh menjual gas subsidi, sudah boleh kembali menjual gas tersebut. “Sudah mulai hari Selasa. Dinaikkan statusnya menjadi sub-pangkalan. Dengan harga yang kita kontrol, agar harganya tidak dinaikkan semau-maunya. Kalau harganya dinaikkan Rp 25.000-Rp 30.000 pergalon kan kasihan,” jabarnya.
“Harga kita minta, harga tidak boleh lebih dari Rp 19 ribu. Maksimal Rp 19 ribu. Ini kita akan lakukan terus-menerus,” sambungnya.
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Opini | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu