TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Prabowo Menunjuk Mensesneg Jadi Jubir

Reporter & Editor : AY
Sabtu, 19 April 2025 | 07:50 WIB
Mensesneg Prasetyo Hadi. Foto : Ist
Mensesneg Prasetyo Hadi. Foto : Ist

JAKARTA - Ada sedikit perubahan di Istana terkait siapa yang harus bertugas menjadi juru bicara alias jubir. Presiden Prabowo Subianto telah menugaskan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi lebih aktif menjadi jubir Pemerintah. Sebelumnya, tugas ini dipegang full oleh Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) yang dipimpin Hasan Nasbi. Lalu, bagaimana dengan posisi Hasan Nasbi? Pertan­yaan ini yang ramai dibahas.

 

Kabar ini disampaikan langsung oleh Prasetyo kepada wartawan di Jakarta, Kamis (17/4/2025). Ia menegaskan, penunjukan tersebut disampaikan langsung oleh Prabowo. Sehingga tak perlu ada seremoni pelantikan terkait penunjukan tersebut.

 

"Penunjukan ini sifatnya fungsional saja. Kita semua diharapkan menjadi juru bicara Pemerintah. Terutama saya sebagai Mensesneg, juga diminta aktif menjelaskan program-program Presiden Prabowo," ujar Prasetyo.

 

Menurut Prasetyo, seluruh pem­bantu Presiden memiliki peran penting dalam menyampaikan kebijakan dan program Pemerintah kepada pub­lik. Ia juga membantah, penunjukan dirinya sebagai jubir karena adanya pernyataan-pernyataan kontroversial dari Hasan Nasbi yang sebelumnya kerap berbicara mewakili Pemerintah.

 

“Enggak juga, enggak lah. Ini murni untuk memperkuat kebijakan kita. Kalau ada yang kurang, nanti kita perbaiki. Pemerintah terbuka terhadap kritik. Bapak Presiden pun menyampaikan secara ter­buka, kalau ada kekurangan ya kita sadari dan akan kita perbaiki,” tegas Prasetyo.

 

Ia menambahkan, kehadiran jubir Pemerintah dimaksudkan untuk me­mastikan pesan-pesan dan kebijakan Presiden bisa lebih mudah dipahami dan diterima masyarakat.

 

Dalam kesempatan ini, Prasetyo juga membantah isu yang menyebut Hasan Nasbi telah mundur atau diber­hentikan dari jabatannya sebagai ke­pala PCO. “Semua tetap, jalan bareng. PCO tetap ada. Kita semua diminta saling membantu,” ujar Prasetyo.

 

Dengan demikian, kata dia, keberadaan jubir Pemerintah tidak menggantikan peran PCO, melainkan untuk memperkuat komunikasi dan penyampaian program-program Presiden ke­pada publik secara lebih komprehensif dan terkoordinasi.

 

Di tempat terpisah, Hasan Nasbi juga menepis kabar pengunduran dirinya dari jabatan Kepala PCO. Ia memastikan masih aktif bekerja seperti biasa. “Saya masih ngantor seperti biasa,” kata Hasan kepada wartawan, Rabu (16/4/2025).

 

Hasan Nasbi mengungkap, ia baru saja menandatangani surat tugas untuk tim PCO yang akan belajar ke kantor komunikasi pemerintah Australia. Se­banyak lima orang akan dikirim untuk mengikuti pelatihan di Australia.

 

“Biayanya ditanggung penuh oleh pemerintah Australia. Kami mendapat dukungan penuh untuk belajar lang­sung ke kantor komunikasi di Prime Minister Office Australia,” ujarnya.

 

Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya turut membantah kabar Hasan Basri mundur dari Kepala PCO. Teddy mengaku baru selesai rapat dengan Hasan Basri.

 

Wah, isu dari mana, ini masih ngantor seperti biasa, baru saja sele­sai rapat bareng," kata Teddy kepada wartawan, Rabu (16/4/2025).

 

Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno me­nilai, penunjukan Prasetyo sebagai jubir karena Presiden ingin posisi tersebut diisi orang kepercayaannya. Menurut Adi, Prabowo perlu menempatkan orang kepercayaannya di posisi jubir agar tidak ada kesalahpahaman dalam komunikasi Prabowo kepada masyarakat.

 

Tak heran, Prabowo akhirnya menunjuk Prasetyo menjadi jubir karena rekam jejak Prasetyo sudah teruji dan yang merupakan orang lingkaran ter­dalam dari Prabowo, kader Gerindra, dan sudah memiliki hubungan panjang dengan Prabowo.

 

Nama Hasan Nasbi sempat menjadi sorotan publik menyusul pernyataan­nya terkait teror kepala babi yang dikirim ke kantor media Tempo. Saat itu, Hasan merespons insiden tersebut dengan pernyataan singkat yang kontroversial. Bia bilang, “Dimasak saja.”

 

Pernyataan itu menuai kritik dan dianggap tidak sensitif. Presiden pun angkat suara. Ia menilai pernyataan Hasan Nasbi merupakan bentuk keteledoran, dan secara terbuka menyam­paikan permintaan maaf.

 

Prabowo menanggapi hal tersebut ketika ditanya soal langkah yang akan diambil terkait buruknya komu­nikasi sejumlah pejabat di bawahnya. “Saya yang bertanggung jawab. Saya yang salah, sebetulnya,” kata Prabowo saat bertemu dengan para pemimpin redaksi, di kediamannya Hambalang, belum lama ini.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit