Sampah Menumpuk Hingga Tutupi Aliran Kali Angke, Pemkot Langsung Terjun Lakukan Pengangkutan

SERPONG - Pemerintah melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terjun langsung melakukan penanganan, mengangkut sampah yang menumpuk hingga menutupi aliran Kali Angke yang melintas di Perumahan Nusa Loka RW 7, Rawa Mekar Jaya, Serpong, Rabu (14/5).
Puluhan petugas pun langsung diterjunkan, tak lama setelah warga melayangkan aduan ke Pemerintah Kota Tangsel.
Proses penanganan pengangkutan sampah, ditinjau langsung oleh Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, didampingi Kepala DSDABMBK Kota Tangsel, Robbi Cahyadi beserta jajaran, serta RT dan RW perwakilan lingkungan setempat.
"Warga melaporkan adanya penyumbatan di aliran sungai yang cukup parah, disebabkan oleh tumpukan sampah dan kayu-kayu bambu yang terbawa arus serta memang tumbuh di sepanjang bantaran," ujar Pilar di lokasi.
Tumpukkan ranting-ranting dan sampah plastik bercampur, hingga menutup aliran sungai. Bahkan saking banyaknya tumpukan sampah, petugas bisa berdiri di atasnya.
"Kondisi ini sangat kami khawatirkan, karena dapat menyebabkan penumpukan yang lebih besar dan berpotensi menyumbat aliran air saat musim hujan tiba. Oleh karena itu, kami melalui DSDABMBK segera mengambil langkah cepat untuk melakukan pembersihan dan perapihan area," jelasnya.
Pilar menuturkan, proses penanganan sampah akan berlangsung selama beberapa hari ke depan.
"Insya Allah dalam beberapa hari ke depan, kami akan melakukan pembersihan area atau clearing, termasuk pengangkatan sampah dari sungai. Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (LH) untuk penanganan limbahnya," jelasnya.
Dengan kondisi bibir sungai yang sangat curam, pengangkutan sampah kemungkinan akan dilakukan secara manual.
"Pekerjaan pembersihan ini kami targetkan selesai dalam waktu tiga hingga lima hari. Tadi kami sudah meninjau lokasi dan mempertimbangkan beberapa opsi. Medan di sini cukup curam, dan aliran sungainya deras, terutama saat turun hujan. Jika menggunakan alat berat seperti amphibi, kami khawatir akan membahayakan keselamatan operator dan peralatan. Opsi lainnya adalah menggunakan long arm, namun alat tersebut juga sedang digunakan di titik lain. Jika memungkinkan, kami akan lakukan secara manual dengan tetap memperhatikan prosedur keselamatan," terang Pilar.
Pilar melanjutkan bahwa setelah tumpukkan sampah dibersihkan, pihaknya akan melakukan pemasangan bronjong di titik-titik rawan.
"Sebagai penahan tebing agar tidak terjadi longsor. Pemasangan bronjong akan difokuskan pada titik-titik yang kami identifikasi sebagai rawan longsor, seperti yang kami lihat di lokasi ini. Area tersebut mulai menunjukkan tanda-tanda pergerakan tanah, sehingga perlu segera dipasang turap atau bronjong. Kami juga akan terus berkoordinasi dengan BBWSCC, selaku pihak yang memiliki kewenangan atas aliran dan sempadan sungai," ungkap Pilar.
Sementara di sisi lain, Pilar mengimbau kepada masyarakat untuk meninggalkan kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan. Terlebih lagi ke aliran sungai, sebab bisa menimbulkan dampak negatif.
"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Tangerang Selatan untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai. Masih banyak ditemukan sampah plastik, kain, bahkan perabot rumah tangga di aliran ini. Hal ini jelas bisa menyebabkan banjir dan permasalahan lingkungan lainnya," imbaunya.
Sementara di lokasi yang sama, Ketua RW setempat, Wisnu Handoko menuturkan, sampah yang tersangkut kian menumpuk hingga membentuk layaknya pulau kecil.
"Sudah sejak beberapa hari terakhir ini, cuacanya memang sangat ekstrem. Akibatnya, bambu-bambu yang sebelumnya tergerus aliran air menjadi terbawa arus dan tertahan oleh tanah di sekitar pulau kecil itu, sehingga terjadi penumpukan. Biasanya aliran air bisa membawa material itu lewat, tapi kali ini tertahan," jelasnya.
Ia menuturkan, sebelumnya kondisi demikian sudah pernah terjadi sebelumnya. Namun berhasil tergerus akibat terbawa arus yang kencang saat hujan deras.
Ia pun mengapresiasi gerak cepat pemerintah yang langsung merespons aduan masyarakat.
"Responsnya sangat cepat. Dalam dua hari sudah ada tanggapan dari Pak Camat, Pak Lurah, dan pihak Pemkot. Saya pribadi tidak menyangka bisa secepat itu," tutupnya.
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 16 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 15 jam yang lalu
TangselCity | 3 jam yang lalu