4.378 Jamaah Dapat Dana Wakaf Sebesar Rp 8.6 Juta

BANDA ACEH - Senangnya jemaah haji Indonesia asal Aceh. Selain dapat kesempatan haji, para jemaah juga dapatkan uang saku sebesar 2 ribu riyal Arab Saudi atau senilai Rp 8,6 juta dari wakaf. Duit tersebut boleh dihabiskan jemaah buat berbagai keperluan seperti beli oleh-oleh, sedekah, maupun bayar dam (denda).
Tahun ini, ada 4.378 orang jemaah yang mendapatkan dana wakaf. Mereka yang dapat adalah jemaah haji Kloter 4 Embarkasi Aceh (BTJ- 4). Uang saku yang didapat jumlahnya naik 500 riyal dibanding tahun sebelumnya.
Kenapa jemaah asal Aceh dapat uang saku? Salah satu petugas wakaf Baitul Asyi Syaifullah M Yunus menjelaskan alasannya. Kata dia, tradisi pemberian dana wakaf itu bermula dari kedatangan pedagang asal Aceh bernama Habib Bugak Al Asyi ke Makkah pada 1222 Hijriyah. Saat itu, Bugak Al Asyi membeli tanah di Qusyasyiah, sekarang terletak di sekitar Bab Al Fath antara Marwah dan Masjidil Haram.
Namun, karena lokasi gedung untuk jemaah haji tersebut dekat dengan Masjidil Haram, maka terkena gusur. “Ada perluasan Masjidil Haram. Dulu lokasinya dekat tempat Sa’i. Nah dapatlah kompensasi dari Pemerintah Arab Saudi tahun 1950 an,” lanjut dia.
Setelah itu, uang kompensasi tersebut dibelikan tanah di jalan Ajiyad, Makkah. Di atas tanah tersebut, kemudian berdiri dua hotel mewah. Pertama, Hotel Elaf Masyair, hotel bintang lima berkapasitas 650 kamar yang terletak di kawasan Ajiyad Mushafi yang berjarak sekitar 250 meter di Masjidil Haram.
Berikutnya adalah Hotel Ramada, yakni hotel bintang lima berkapasitas 1.800 kamar yang terletak di kawasan Ajiyad Mushafi, sekitar 300 meter dari Masjidil Haram. Ada pula Hotel Wakaf Habib Bugak Asyi di Aziziah yang bisa menampung 750 jemaah. Hotel tersebut berdiri di atas tanah seluas 800 meter persegi. Keuntungan dari hotel inilah yang setiap tahun dibagikan kepada jemaah haji asal Aceh sesuai wakaf Habib Bugak.
Dulu pengelolaan dua hotel ini masih oleh orang lain, namun sekarang sudah sepenuhnya ke Habib Bugak. “Wakaf produktif ini lalu dikelola oleh nazir, baik dari keluarga Habib maupun dari mahkamah Kerajaan Arab Saudi,” kata Saifullah.
Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh Azhari menjelaskan, untuk mendapat uang saku tersebut, jemaah haji harus menunjukkan kartu yang didapat saat berada di embarkasi. Azhari mengimbau agar dana ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh jemaah haji Aceh.
“Bisa digunakan untuk membayar dam dan bersedakah. Jangan dihabiskan untuk belanja saja,” imbaunya.
Tahun ini, pembagian dana wakaf ini berlangsung di Hotel Sektor 9, wilayah Misfalah, Makkah, Jumat (23/5/2025). Di sini, para jemaah dikumpulkan berdasarkan kloter pemberangkatan.
Sebagian jemaah sedang antre dan sebagian duduk-duduk dilantai yang beralaskan karpet tebal berwarna merah. Ada beberapa meja untuk pembagian ini. Mereka yang mengantre membentuk barisan panjang menuju meja petugas yang sudah ditentukan. Seorang petugas memangil nomor jemaah.
Sebelum menerima uang, jemaah diminta untuk tanda tangan. Semacam bukti sudah menerima. Setelah itu, jemaah bergeser dan langsung menerima uang yang diserahkan langsung oleh nadzir (orang yang mendapatkan amanah mengurus wakaf).
Uang yang diterima jemaah berupa 4 lembar uang riyal pecahan 500. Senyum sumringah terpancar setiap jemaah haji Aceh setelah menerima uang tersebut.
Nazariah, seorang jemaah haji asal Aceh tersenyum lebar usai menerima uang. Dia mengaku akan memakai uang tersebut untuk berbagai keperluan selama di Arab Saudi.
“Kita pakai buat dam, kurban, dan oleh-oleh jika ada sisa,” ujar Nazariah.
Jemaah lainnya Siti Zubaedah juga merasakan bahagia telah mendapatkan uang saku tersebut. “Ada rasa haru, bahagia dan bangga sebagai orang Aceh,” ungkap sambil meneteskan air mata.
Bagi Zubaedah, wakaf ini sangat bermanfaat bagi setiap jemaah haji asal Aceh. Untuk itu dia bermunajat agar pihak yang berwakaf terus mendapatkan pahala dari Allah Swt.
“Mudah-mudahan kami meskipun sedikut, bisa mengikuti jejak beliau dengan memberikan sedikit kepada masyarakat di sekitar kami. Mudah-mudah semua berkah,” harapnya.
Rencananya, Zubaedah akan menggunakan uang tersebut untuk keperluan selama di Arab Saudi. “Pertama untuk bayar dam sebagai kewajiban. Kedua untuk memenuhi kebutuhan kami selama beribadah haji,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kakek Sapri Samsudin. Dia menyebut uang ini sangat berharga dalam membantu memenuhi kebutuhan selama di Tanah Suci. Di antaranya untuk keperluan dam dan sedekah
“Kami akan bersedekah ke keluarga kami yang membutuhkan. Serta buat dam karena kami haji Tamatu,” ungkap kakek Sapri yang penuh senyum.
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu