80 Ribu Kopdes Merah Putih Siap Diresmikan 12 Juli 2025

BOGOR - Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengikuti rapat terbatas di kediaman Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Senin (23/6/2025). Dalam pertemuan itu, Budi melaporkan bahwa sebanyak 80.133 unit Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih telah terbentuk dan siap beroperasi. Seluruh koperasi tersebut rencananya akan diresmikan pada peringatan Hari Koperasi, 12 Juli 2025. Saat ini, 61 ribu di antaranya telah tercatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum.
Budi Arie memastikan seluruh Kopdes akan rampung legalitasnya sebelum peresmian. "Artinya sudah hampir 77 persen atau lebih dari 61 ribu telah berbadan hukum atau memiliki Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) Kementerian Hukum," ungkap Budi Arie.
Ketua Umum Projo ini menjelaskan, Kopdes Merah Putih terbagi dalam tiga fase utama. Yaitu pembentukan, pembangunan pengoperasian, serta monitoring dan evaluasi. Saat ini, pemerintah baru menuntaskan fase pertama, yaitu pembentukan koperasi.
Dia menegaskan, program Kopdes Merah Putih ini memiliki dasar hukum kuat, yaitu Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Pemerintah kini menyiapkan penguatan operasional koperasi. Seperti desain kebijakan berbasis mitigasi risiko, digitalisasi koperasi, pelatihan dan pendampingan koperasi, dan sistem pengawasan partisipatif bersama anggota. "Kami tidak main-main. Ini soal rakyat. Program Kopdes Merah Putih harus kredibel dan jadi tonggak ekonomi rakyat yang tangguh dan mandiri," tegas Budi Arie.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan memastikan, pembentukan Kopdes Merah Putih akan digenjot lebih cepat. "Insya Allah Kopdes dalam waktu satu bulan setengah selesai semuanya," kata Zulhas.
Wamenkop Ferry Juliantono menyampaikan optimismenya bahwa Presiden Prabowo akan mendukung Kopdes Merah Putih sebagai proyek strategis nasional (PSN). "Karena akan mengubah arah dan paradigma sistem ekonomi nasional dari neoliberal menjadi lebih ke tengah," kata Ferry.
Politisi Partai Gerindra ini juga berharap koperasi ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi desa dan mengatasi permasalahan klasik seperti tengkulak, rentenir, dan pinjaman online yang marak di wilayah pedesaan. Hal-hal itu kerap menjadi persoalan di desa.
Untuk diketahui, hadir juga dalam pertemuan di Hambalang Menteri Desa Yandri Susanto, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, serra Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 12 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu