TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Tanggalkan HP, Pelajar Cikulur Pilih Latihan Silat

Reporter: Nipal
Editor: Redaksi selected
Senin, 28 Juli 2025 | 09:39 WIB
Sejumlah anak di Kampung Kebon Kalapa, Desa Sukadaya, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, sedang dipijat menggunakan air yang dicampur dengan minyak balur serta kembang tujuh rupa yang telah diberi doa, Sabtu (26/7) malam.
Sejumlah anak di Kampung Kebon Kalapa, Desa Sukadaya, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, sedang dipijat menggunakan air yang dicampur dengan minyak balur serta kembang tujuh rupa yang telah diberi doa, Sabtu (26/7) malam.

LEBAK - Sejumlah anak-anak yang berstatus pelajar di Kampung Kebon Kalapa, Desa Sukadaya, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, menanggalkan handphone (HP)-nya, dan lebih memilih mengikuti pelatihan seni bela diri tradisional pencak silat. 

 

Inisiator kegiatan, Iik mengatakan, ide menghidupkan kembali pencak silat ini bermula dari keprihatinan terhadap anak-anak yang terlalu sering bermain gadget.

 

“Awalnya kami prihatin melihat anak-anak sekarang lebih banyak menghabiskan waktu dengan handphone. Maka dari itu, kami berinisiatif untuk menghidupkan kembali pencak silat sebagai sarana pendidikan karakter dan budaya,” ungkap Iik, Minggu (27/7).

 

Kata Iik, kegiatan itu sudah berjalan hampir selama sebulan dan semakin banyak anak yang bergabung. “Alhamdulillah, setiap malam mereka rutin berlatih. Tapi kami masih menghadapi beberapa kendala, seperti keterbatasan alat musik yang belum lengkap serta seragam, dan perlengkapan keselamatan,” jelasnya.

 

Sementara, salah seorang peserta latihan siswi SMP, Eni mengaku, senang mengikuti kegiatan ini. “Aku tiap malam ikut latihan sama teman-teman, senang sih soalnya pada ramean,” kata Eni.

 

Dia berharap, agar cepat bisa dalam berlatih pencak silat tersebut. “Rada sulit juga sih kak, karena masih belum terbiasa. Semoga cepat bisa,” pungkasnya.

 

Kegiatan positif seperti ini diharapkan tidak hanya melestarikan seni bela diri tradisional, tetapi juga menjadi wadah pengembangan karakter dan disiplin bagi generasi muda di tengah tantangan zaman digital.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit