TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Rifki, Sarjana Lulusan Australia yang Pilih Mengajar di Sekolah Rakyat

Reporter: Farhan
Editor: AY
Sabtu, 25 Oktober 2025 | 18:11 WIB
Rifki Nurwan Aziz Sarjana Lulusan luar negeri sekarang mengajar di Sekolah Rakyat di Bekasi. Foto : Ist
Rifki Nurwan Aziz Sarjana Lulusan luar negeri sekarang mengajar di Sekolah Rakyat di Bekasi. Foto : Ist

BEKASI — Rifki Nurwan Aziz, guru muda lulusan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung yang sempat melanjutkan studi ke Australia, memilih jalan hidup yang tak biasa. Alih-alih mengejar karier di kota besar, ia kembali ke Tanah Air dan mengabdikan diri di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 13 Bekasi.

 

Keputusan itu lahir dari tekad kuat Rifki untuk berkontribusi langsung dalam program pendidikan rakyat yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto.

 

“Program dari Pak Presiden punya tujuan besar: memutus rantai kemiskinan lewat pendidikan. Saya ingin jadi bagian dari perjuangan itu — memberi motivasi, menumbuhkan semangat, dan membuat anak-anak percaya bahwa masa depan mereka bisa berubah,” ujar Rifki saat ditemui di Kompleks Sentra Terpadu Pangudi Luhur, Bekasi, pekan ini.

 

Selama lebih dari tiga bulan mengajar, Rifki menyaksikan perubahan besar pada para siswanya yang sebagian besar berasal dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Anak-anak yang dulu pemalu dan enggan bergaul, kini tampil lebih percaya diri, aktif bertanya, dan berani berbicara di depan kelas.

 

“Awalnya mereka seperti kehilangan harapan, malu-malu, dan sulit bergaul. Tapi sekarang Alhamdulillah, mereka jauh lebih terbuka dan semangat,” tutur Rifki, yang juga menjabat Wakil Kepala Sekolah SRMA 13 Bekasi.

 

Menurutnya, banyak siswa kini mulai menemukan minat dan bakatnya. Ada yang bergabung dalam paduan suara, paskibra, hingga cabang olahraga seperti pencak silat.

 

“Dulu mereka membisu tanpa ekspresi. Sekarang senyumnya lebar dan semangat belajarnya tumbuh. Ekonomi tidak lagi menjadi penghalang untuk bermimpi,” ujar Rifki yang mengajar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN).

 

Rifki menilai program Sekolah Rakyat yang diinisiasi Presiden Prabowo sangat tepat sasaran. Menurutnya, program ini tidak hanya membuka akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri serta harapan baru bagi mereka.

 

Para guru, lanjut Rifki, berupaya menggali potensi siswa dengan menciptakan suasana belajar yang nyaman dan inspiratif. Hasilnya mulai terlihat: kelompok paduan suara SRMA 13 Bekasi bahkan sempat tampil di Istana Negara pada upacara HUT ke-80 Republik Indonesia.

 

Rifki tak kuasa menahan haru saat menceritakan kisah salah satu siswanya, Jumaro, anak pemulung kelas 1E yang bercita-cita menjadi ahli biologi.

 

“Jumaro bilang ingin kuliah di IPB agar bisa membuat lingkungan Bantar Gebang jadi bersih dan wangi. Katanya, ‘Sekarang baunya menyengat sekali. Saya mau sekolah tinggi supaya bisa memperbaikinya,’” tutur Rifki dengan mata berbinar.

 

Bagi Rifki, semangat anak-anak seperti Jumaro adalah bukti nyata bahwa pendidikan mampu mengubah nasib.

 

“Saya yakin cita-cita mereka bisa tercapai. Jangan menyerah, terus belajar. Pelan-pelan saja, pasti bisa,” ujarnya penuh keyakinan.

 

Rifki menutup dengan ungkapan terima kasih kepada Presiden Prabowo atas kebijakan Sekolah Rakyat yang dinilainya sangat visioner.

 

“Terima kasih, Pak Presiden Prabowo. Program ini membuktikan bahwa pendidikan benar-benar bisa memutus rantai kemiskinan dan memberi harapan baru bagi anak-anak Indonesia,” pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit