Akhir Pekan Berdarah Di Somalia, 100 Orang Tewas

SOMALIA - Tak kurang dari 100 orang tewas dan lebih dari 300 lainnya luka-luka setelah dua bom mobil meledak di Zobe, persimpangan yang ramai dekat Kantor Kementerian Pendidikan di Ibu Kota Somalia, Mogadishu, Sabtu (29/10).

Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud menuding kelompok Al Shahab sebagai dalang tragedi berdarah di akhir pekan itu. Dugaan itu muncul karena di lokasi yang sama lima tahun lalu, lebih dari 500 orang akibat ledakan bom mobil, yang dilakukan kelompok ekstremis Al Shahab.

Mohamud meminta masyarakat internasional dan negara Muslim dunia mengirimkan tenaga kesehatan ke negara itu untuk membantu menangani para korban yang terluka.

"Kami meminta mitra internasional kami dan Muslim di seluruh dunia untuk mengirim dokter mereka ke sini karena kami tidak dapat mengirim semua korban ke luar negeri untuk perawatan," katanya.

"Korban tewas mencapai 100 orang dan luka-luka 300 orang. Yang meninggal maupun luka-luka terus bertambah,” kata Mohamud, kemarin, seperti dilansir AFP.

Mohamud sedih rakyatnya dibantai, termasuk ibu-ibu dan anak-anak mereka. Insiden berdarah itu terjadi di dekat persimpangan Zobe yang sibuk pada Sabtu itu.

Dua mobil yang penuh dengan bahan peledak diledakkan, diikuti tembakan yang menyasar Kementerian Pendidikan Somalia. Ledakan sore itu menghancurkan jendela gedung-gedung di dekatnya, membuat pecahan peluru dan gumpalan asap dan debu ke udara.

Sebelumnya, di tempat yang sama, sebuah truk yang penuh dengan bahan peledak, meledak pada 14 Oktober 2017. Kejadian ini menewaskan 512 orang dan melukai lebih dari 290 orang.

Mohamud menggambarkan insiden itu sebagai sejarah yang berulang. “Ini tidak benar. Insya Allah, mereka tidak akan memiliki kemampuan untuk melakukan insiden Zobe lainnya,” tegasnya, merujuk pada kelompok Islam Al-Shabaab.

Sumber berita rm.id :

https://rm.id/baca-berita/internasional/146546/diguncang-ledakan-bom-mobil-akhir-pekan-berdarah-di-somalia-100-orang-tewas