Digoyang Spanduk Petugas Partai
Ganjar Nggak Senang
JAWA TENGAH - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali digoyang. Kali ini, Politisi PDIP itu digoyang oleh spanduk yang bertulisan petugas partai harus nurut. Mengetahui hal itu, Ganjar nggak senang.
Spanduk tersebut bergambar Ganjar dengan background merah. Logo PDIP nongol tipis di sisi paling atas spanduk. Di antara wajah Ganjar dan logo PDIP, terselip kalimat "Petugas Partai Harus Nurut, Saya Setuju".
Spanduk berukuran 3 meter itu mejeng di beberapa titik di Jawa Tengah. Mayoritas tersebar di Semarang. Di antaranya di Jalan Erlangga.
Menanggapi hal ini, Ganjar geram. Dia meminta untuk segera dicabut. Sekalipun foto itu bergambar dirinya, tapi foto tersebut diakui Ganjar tidak mengantongi izin. Sehingga dikhawatirkan merusak citra dirinya dan pemandangan sekitar.
"Nanti kalau ngelek-ngeleki pemandangan, ono rupaku, nggak izin, ya dicopot sajalah,” tegas Ganjar saat ditanya awak media usai menerima buruh di rumah dinasnya Puri Gedeh, kemarin.
Ganjar juga mengaku tak mengerti asal usul pembuat dan pemasang baliho tersebut. Ia justru baru mengetahui keberadaan baliho dari wartawan yang menghubunginya.
Aku malah ora ngerti, aku yang ngandani malah sampean itu. Saya baru tahu dikirimi foto-fotonya, nggak tahu yang buat siapa,” jelas politisi PDIP itu.
Apa tanggapan PDIP soal spanduk terserbut? Politisi PDIP, Hendrawan Supratikno enggan bicara soal spanduk. Namun, dia meminta, Ganjar fokus urus daerahnya. Apalagi, kata dia, saat ini kerja kepala daerah akan selalu dipantau oleh warganya.
"Pada saat ini, sikap yang cerdas dan bijaksana adalah memaksimalkan kinerja Pemda Jateng, sehingga diperoleh apresiasi dan legacy yang terpuji," imbuh Hendrawan kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Hendrawan mengatakan, selama ini Mega selalu mengingatkan, kepala daerah dari PDIP untuk bekerja dengan sungguh-sungguh melayani masyarakat.
Bagaimana prediksi pengamat? Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai, kemunculan spanduk Ganjar ini sejalan dengan manuver Ganjar.
Artinya, semakin menegaskan jika drama politik di Banteng adalah bagian dari propaganda. Tujuannya untuk meninggikan daya tawar Ganjar sebagai kandidat calon presiden dari Banteng.
“Artinya, Ganjar sengaja diperankan sebagai kader yang tertindas untuk kemudian mendulang simpati. Jadi, ini satu rangkaian panjang yang memang sejak awal PDIP telah membangun nama besar Ganjar dengan berbagai opini,” sebut Dedi.
Dia bilang, ada banyak faktor mengapa Banteng memilih jalur emosional dalam menjual Ganjar. Pertama, selama memimpin Jateng, Ganjar tidak memiliki gagasan dan implementasi program unggul.
Sehingga jika Banteng menyasar soal prestasi dalam propaganda politik, akan jauh tertinggal dengan Anies Baswedan yang saat ini cukup kuat membangun rivalitas.
Kedua, Ganjar adalah tokoh pilihan Presiden Jokowi. Sehingga sangat mungkin partai besutan Megawati Soekarnoputri itu merestui Ganjar. Sekalipun harus mengorbankan nama baik putrinya, Puan Maharani.
"PDIP dan Ganjar, sama-sama sedang membangun narasi untuk menyiapkan Ganjar di Pilpres 2024," tukas pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Sumner berita rm.id :
https://rm.id/baca-berita/parpol/147311/digoyang-spanduk-petugas-partai-ganjar-nggak-senang
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 7 jam yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu