Jokowi Happy Investor Didominasi Anak Muda
JAKARTA - Presiden Jokowi bersyukur, di tengah turbulensi ekonomi global, pasar Indonesia masih memiliki prospek yang menjanjikan. Apalagi, jumlah investor di pasar modal didominasi anak muda.
“Kita patut bersyukur. Pada tahun 2022, ada kenaikan 4,1 persen dibandingkan bursa-bursa di negara lain yang mengalami penurunan tajam,” ungkap Jokowi saat membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2023 di Gedung BEI, Jakarta, kemarin.
Mengenakan kemeja putih polos, Jokowi tepat pukul 09.00 WIB menekan layar sentuh dan menandatangani sertifikat sebagai tanda peresmian pembukaan perdagangan BEITahun 2023.
Presiden didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Lana Soelistianingsih serta Direktur Utama BEIIman Rachman.
Eks Wali Kota Solo ini menuturkan, ada beberapa indikator yang menunjukan perdagangan Indonesia begitu menjanjikan.
Pertama, capaian dari sisi market cap atau kapitalisasi pasar yang mencapai angka lebih dari Rp 9.600 triliun atau naik 15 persen secara tahunan.
“Ini bukan angka kecil di tengah turbulensi ekonomi global di tahun 2022,” ujarnya.
Kedua, profil investor di pasar modal saat ini didominasi oleh anak-anak muda.
“Investor di bursa kita 55 persen adalah anak-anak muda di bawah 30 tahun, dan 70 persen di bawah 40 tahun. Artinya, prospek ke depan masih sangat menjanjikan,” tutur Jokowi.
Kendati begitu, Jokowi juga mewanti-wanti agar tetap waspada menghadapi tahun 2023.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menyinggung kebijakan pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir 2022. Dia berharap, kebijakan itu bisa membuat perekonomian Indonesia menjadi lebih baik.
"Ini bukan untuk gagah-gagahan, semoga bisa mendorong, men-trigger ekonomi kita tumbuh lebih baik,” ucapnya.
Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tahun 2022 merupakan tahun brutal. Bahkan, bursa saham di banyak negara lain terkena dampaknya. Salah satunya terlihat bagaimana 30 triliun dolar AS nilai kapitalisasi pasar hilang pada tahun lalu.
“Berbeda dengan Indonesia yang masih cukup positif. Para pelaku bursa menutup 2022 sangat resilient dengan tantangan yang sungguh tidak mudah,” katanya.
Menurutnya, pada 2023 akan menjadi tahun ujian bagi pasar global. Tantangan yang dihadapi, antara lain upaya mengendalikan inflasi global dan mencegah terjadinya resesi. Sementara, Pemerintah terus mendukung proses pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Iman Rachman melaporkan bahwa pasar modal Indonesia memiliki 10,3 juta investor.
“Satu hal yang menjadi perhatian dan membanggakan, yakni 81 persen di antaranya investor ritel yang masih menjadi motor utama penggerak aktivitas perdagangan di BEIsepanjang 2022,” katanya.
Pencapaian tahun 2022, kata dia, juga turut diapresiasi oleh lembaga internasional sebagai Best Islamic Capital Market dan Best Stock Exchange in South Asia Tahun 2022.
Pasalnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bergerak di zona positif, diikuti pertumbuhan nilai kapitalisasi pasar yang meningkat lebih dari 15 persen atau setara dengan 600 miliar dolar AS. rm.id
Nasional | 16 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu