Prabowo Dituding Gimmick

JAKARTA - Sekalipun Partai Gerindra dan PKB telah mendirikan Sekretariat Bersama (Sekber) pemenangan pemilu, secara terbuka, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut, tengah berkomunikasi dengan partai lain, khususnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Apakah Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang digagas dua partai itu akan dapat tambahan kekuatan? Mungkinkah PKS lepas dari Koalisi Perubahan yang dibentuk bersama Partai NasDem dan Demokrat? Apalagi jika cawapres mereka tidak diakomodir oleh koalisi?
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai, pernyataan Prabowo akan ada partai lain yang bakal merapat ke KIR, hanya komunikasi politik lumrah untuk meningkatkan posisi tawar politik. Agar terlihat seolah diminati partai lain.
“Bisa jadi hanya gimmick supaya muncul kesan koalisi Gerindra dan PKB diminati partai lain,” kata Adi dalam pesannya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Gimmick semacam ini sah dan lumrah. Seperti halnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang beberapa kali mengklaim akan ada partai politik bergabung ke gerbongnya.
Menurut Adi, kemungkinan koalisi-koalisi ini pecah masih ada. Namun, saat ini kecenderungannya koalisi makin solid. Karena toh buktinya belum ada partai yang keluar dan bergabung dari komposisi yang ada saat ini.
“Misal KIB, belum ada tanda-tanda mereka bubar. Demikian juga Koalisi NasDem, PKS dan Demokrat. PDI Perjuangan, masih wait and see,” terangnya.
Selain itu, dosen di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini menambahkan, KIR sama dengan koalisi lainnya belum fix betul. Dia menilai, dibentuknya Sekber Gerindra-PKB dinilainya untuk memperpanjang nafas negosiasi politik kedua partai.
Prabowo, kata Adi, ingin terus menyakinkan PKB akan menjadikan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres. Sekber ini juga untuk membantah keduanya belum solid karena persoalan cawapres yang belum sepakat dan diumumkan ini.
Beberapa waktu lalu, elite PKB kan membuka ruang bergabung dengan koalisi lain. Sekber ini ingin bilang, keduanya solid dan serius. Minimal capresnya sudah oke,” tandasnya.
Sebelumnya, saat meresmikan Sekber bersama PKB, Prabowo angkat bicara soal isu ada partai yang akan bergabung. Prabowo menyebut, koalisinya membangun komunikasi dengan partai lain termasuk PKS.
“Ini awalan yang jelas terhadap partai kebangsaan yang agamis, partai agamis yang kebangsaan. Kami yakin nanti logonya tidak hanya dua partai. Semua partai kita komunikasi, kita menganggap semua partai sahabat. Tentu, pasti dong, namanya demokrasi harus komunikasi politik,” ujar Prabowo, Senin (23/1).
Prabowo juga menegaskan, koalisi Gerindra-PKB semakin kompak dan solid.
“Sekber ini bukti kerja sama kita solid, optimisme kita tinggi, kita akan maju bersama membela kepentingan rakyat,” tandas dia
Sedangkan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar menegaskan, keduanya sudah saling percaya.
"Sehingga sangat lengkap lagi akan disusul partai-partai yang bergabung untuk Indonesia adil, makmur, dan sejahtera. Mohon doanya kepada seluruh kiai, ulama, tokoh masyarakat, bekerja sama dalam Sekretariat Bersama, Sekber,” ujar Cak Imin.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani menungkapkan ada beberapa partai di Senayan atau di DPRyang saat ini berkomunikasi dengan Gerindra dan PKB terkait koalisi dalam Pilpres 2024.
"Tentu masih memerlukan waktu menghadapi komunikasi yang lebih intens. Tapi dalam hari dan minggu-minggu ke depan saya kira pembicaraan ini akan semakin terbuka. Ya tidak baik untuk kita sebutkan, pokoknya partai Senayan,” kata Muzani saat ditanya secara spesifik apa partai yang berkomunikasi intens dengan mereka.
Apa tanggapan PKS? Apakah akan pindah gerbong jika calonnya tidak diakomodir sebagai cawapres dalam Koalisi Perubahan? Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menegaskan, Koalisi Perubahan kian solid. Malah, rencananya segera deklarasi sekitar bulan Februari.
“Segera disepakati bersama, deklarasi juga bersama. Siapa pun jika hasil musyawarah akan berkah,” ungkap Mardani dalam pesannya kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) kemarin.
Sekretaris Jenderal PKS, Habib Aboe Bakar Al Habsy menegaskan, pihaknya tidak masalah jika bakal cawapresnya bukan dari PKS. Yang penting, cawapres cocok dengan capres yang diusung.
“Nggak masalah, pokoknya calonnya pas dengan presiden dan pas dengan kesepakatan kita. Yang penting nanti dimusyawarahkan, yang baik dan positif,” ujarnya. rm.id
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 16 jam yang lalu
Pos Tangerang | 17 jam yang lalu