TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Bareng Mentan Panen Raya Nusantara Di Kebumen & Ngawi

Laporan: AY
Senin, 13 Maret 2023 | 11:41 WIB
Presiden Jokowi saat panen padi di Ngawi. (Ist)
Presiden Jokowi saat panen padi di Ngawi. (Ist)

JAWA TIMUR - Presiden Jokowi Semringah Produktivitas Petani Tinggi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melanjutkan peninjauan panen di Desa Kartoharjo Kec Ngawai, Kab Ngawai Provinsi Jawa Timur (Jatim) Sabtu (11/3).

Kunjungan kerja ini masih merupakan rangkaian Panen Raya Nusantara 1 juta haktare yang serentak dilaksanakan 30 Provinsi dan 113 Kabupaten/Kota

“Kemarin di Kebumen dan sekarang panen raya di Kab. Ngawi, Jawa Timur. Saya melihat memang ada perbedaan terutama di produktivitas per hektare. Disini (Ngawi, red) sudah ada yang mencapai 10 ton per hektare, ada yang 8 ton per hektare, dan yang kemarin disana (Kebumen, red) 5 sampai 6 ton per hektare,” kata Jokowi. 

Jokowi menjelaskan perbedaan produktivitas tersebut karena setiap daerah memiliki kesuburan dan manajemen pengairan sert aspek lainnya yang tentunya baik untuk petani. Tetapi yang paling penting adalah harga gabah harus segera ditentukan jangan sampai harganya jatuh lantaran panen raya ini berlangsung di seluruh wilayah Indonesia. 

“Pembelian gabah nantinya oleh Bulog dan nanti harus jelas harga GKP (gabah kering panen)-nya berapa,” tegasnya. 

Bekas Gubernur DKI Jakarta ini berpesan kepada petani agar usai panen raya ini dapat segera melakukan percepatan tanam.

“Usai panen harus segera olah lahan untuk tanam lagi. Jangan biarkan jeda terlalu lama karena ini hujanya masih ada, airnya masih ada agar kersediaan beras kita semakin aman,” pesan Jokowi. 

Sementara itu, Mentan SYL mengatakan panen raya padi nusantara yang kedua oleh Presiden Jokowi ini merupakan simbol kesiapan Pemerintah dalam menghadapi panen bersama 1 juta hektare, walaupun data secara keseluruhan luas panen lebih dari itu.

SYL menjelaskan, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa di Februari ini terdapat luas panen seluas 1,20 juta hektare dengan perkiraan produksi mencapai 6,39 juta ton GKG, setara beras 3,68 juta ton. Selanjutnya Maret seluas 1,70 juta hektare dengan produksi 9,14 juta ton GKG setara beras 5,26 juta ton dan April 1,15 juta hektare dengan produksi 6,09 juta ton GKG atau setara beras 3,51 juta ton 

“Sehingga, kita berharap panen yang lebih cepat ini kita maksimalkan serentak dilakukan karena kita menghadapi cuaca kemarau panjang. Walaupun ternyata saat panen ini, hujan masih ada sehingga anomali cuaca ini harus kita perhitungkan,” ujarnya.

SYL pun menegaskan kesiapannya menindaklanjuti dengan cepat instruksi Presiden Jokowi untuk dilakukan percepatan tanam padi setelah panen raya bersinergi dengan para kepala daerah. Dari total lahan sawah 7,4 juta hektare, ditargetkan percepatan tanam seluas 1 sampai 10 juta hektare. 

“Lahan sawah kita sebenarnya 7,4 juta hektar tapi luas tanam lebih dari itu, agar dilakukan percepatan tanam. Jangan dikasih jeda terlalu lama karena air masih ada. Kami bersama Gubernur dan Bupati akan serempak melakukan langkah itu,” tegasnya.

Lebih lanjut SYL menyebutkan produksi padi di Kab. Ngawi jauh lebih tinggi yakni mencapai 8 hingga 10 ton per hektare. Padahal lahan di Ngawi ini bukan sawah irigasi tapi menggunakan pompa air namun perlakuannya oleh petani sangat baik. 

“Oleh karena itu, perintah Bapak Presiden untuk perbanyak dryer, power thresher, bahkan karena harga gabah lebih tinggi menggunakan combine dibanding sabit, maka perbanyak combine dan kami siap sampai 1.000 unit menggunakan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR). Bahkan penggilingan padi harus dibina dengan baik dan menggunakan KUR untuk meningkatkan kelasnya agar kualitas beras yang dihasilkan juga bagus,” ucapnya. 

Untuk diketahui, luas panen pada Maret 2023 di Kab. Ngawi seluas 32.676 hektare dari luas panen Provinsi Jawa Timur 375.403 hektare. Harga gabah saat ini di Ngawi untuk panen secara manual Rp 4.700 sampai 4.900 per kilogram sementara yang menggunakan combine harvester Rp 5.000 sampai Rp 5.500 per kilogram. 

Panen Raya Di Kebumen

Sebelumnya, Presiden Jokowi melakukan panen raya padi di Desa Lajer, Kec. Ambal, Kab. Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3). Panen padi perdana ini sekaligus menandai panen serentak yang dilakukan di 30 provinsi dan 113 kabupaten yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Menteri SYL menegaskan pesan dan arahan Kepala Negara untuk selalu memperhatikan kesejahteraan petani.

“Kami (Kementan) selalu bersama rakyat, petani, bersama Gubernur dan para Bupati di lapangan merasa kunjungan ini memberi arti, salah satu adalah perhatikan agar kesejahteraan petani bukan hanya menanam kemudian ditinggalkan begitu saja,” jelasnya.

SYL memastikan kerja-kerja kolaboratif Kementan bersama stakeholders pertanian dalam meningkatkan produksi beras terus dilakukan. Terlebih kegiatan pertanian saat ini tidak lagi mengandalkan tenaga kerja manual tetapi menggabungkan mekanisasi dengan teknologi digital yang dapat mengkondisikan usaha budi daya pertanian menjadi lebih presisi sehingga terjadi peningkatan produksi. 

Dengan tren produksi yang terus meningkat, ia melanjutkan, diharapkan ketersediaan terjaga dan akses masyarakat luas mendapatkan kebutuhan pangan mudah dengan jumlah yang melimpah. 

Sementara itu Bupati Kebumen, Agus Sugiyanto menyampaikan terima kasih atas program bantuan Alsintan dari Kementan kepada petani di wilayahnya yang terbukti sangat membantu dalam proses budidaya hingga panen. 

“Masyarakat dari petani mendapatkan bantuan peralatan Alsintan yang cukup banyak dari Kementan baik itu traktor, combine, power trasher. Tentunya ini menjadikan sesuatu hal yang memudahkan petani untuk panen,” ucapnya. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo