Pemerintah Siapkan Lahan Jagung 10 Ribu Hektare Di Papua
Jokowi: Jangan Sampai Petani Rugi Usai Panen
PAPUA - Pengembangan food estate membawa perubahan besar bagi petani di Papua. Pemerintah menyiapkan lahan jagung ribuan hektare (ha). Pendapatan dan taraf hidup masyarakat diharapkan meningkat.
Presiden Jokowi mengatakan, Pemerintah menyiapkan sekitar 10 ribu hektare untuk penanaman jagung di Kabupaten Keerom, Papua. Dari hasil penanaman ini, diharapkan pada Juni sudah bisa panen.
“Yang sudah disiapkan land clearing, kemudian pengolahan tanah baru 500 hektare, tahun depan 2.500 hektare. Tetapi yang ditanam hari ini baru 100 hektare,” kata Jokowi, saat meninjau food estate di Kabupaten Keerom, Papua, kemarin.
Jokowi mengatakan, lahan di Papua tersebut sangat layak ditanami jagung karena kontur tanah yang rata. Hanya saja, tidak mungkin sekali tanam bisa menghasilkan seperti di Pulau Jawa, yang menghasilkan panen 10 ton atau 11 ton.
"Mungkin pertama nggak apa-apa 4 ton atau 5 ton, saya kira baik. Nanti penanaman kedua naik lagi menjadi 6 ton. Biasanya setelah panen ketiga itu baru berada pada posisi yang baik,” ujarnya.
Mantan Gubernur DKIJakarta ini berpesan kepada Menteri Pertanian dan Bupati Keerom, agar menentukan secara jelas terkait pembeli atau offtaker jagung tersebut. Demikian juga dengan pengeringnya, pasca panennya, hingga penentuan harga.
"Jadi, jangan sampai nanti petani dirugikan setelah panen,” pesan Jokowi.
Dalam kunjungan kerja tesebut, Jokowi didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Kemudian, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Panglima TNILaksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Plh Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun dan Bupati Keerom Piter Gusbager.
Lahan jagung yang disiapkan Pemerintah sebagai lumbung pangan itu pun turut membawa harapan bagi para petani sekitar. Salah satunya petani bernama Dorteis.
“Setelah ada program jagung, kami sangat berterima kasih ada perubahan besar taraf hidup kami terkait pertanian,” kata Dorteis.
Dorteis berharap, dengan adanya pengolahan lahan di food estate tersebut, juga dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan pendapatan mereka.
"Setelah kedatangan Bapak Presiden, ini menjadi program besar untuk kami memberdayakan masyarakat di sini untuk pendapatan,” tuturnya.
Sedangkan petani bernama Monika Ambar menyatakan harapannya, ke depan dapat dibangun pabrik pengolahan hasil tani di daerahnya. Ini untuk mempermudah para petani menyalurkan hasil tanamnya. rm.id
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 23 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu