TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Catat! Ini Angkutan Yang Dilarang Lewat Pada Jam dan Jalur Berikut Selama Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran

Reporter: AY
Editor: admin
Rabu, 05 April 2023 | 21:06 WIB
Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat), Hendro Sugiatno usai meneken keputusan bersama terkait strategi menghadapi Angkutan Lebaran 2023, di Korlantas Polri, Rabu (5/4).    foto : Ist
Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat), Hendro Sugiatno usai meneken keputusan bersama terkait strategi menghadapi Angkutan Lebaran 2023, di Korlantas Polri, Rabu (5/4). foto : Ist

JAKARTA - Ditjen Perhubungan Darat (Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama dengan Korlantas Polri dan Ditjen Bina Marga telah menyiapkan strategi menghadapi Angkutan Lebaran 2023. 
Strategi itu dituangkan dalam Keputusan Bersama yang diteken pada Rabu (05/04) di Korlantas Polri sekaligus dilakukan  kegiatan Tactical Floor Game (TFG). 
Keputusan dengan Nomor: KP-DRJD 2616 Tahun 2023, SKB/48/IV/2023, 05/PKS/Db/2023 mengatur Tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan Serta Penyeberangan Selama Masa Arus Mudik dan Arus Balik Angkutan Lebaran Tahun 2023/1444 Hijriah.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat), Hendro Sugiatno mengatakan penandatanganan ini dilakukan untuk menjamin keselamatan, keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan.
"Pengaturan lalu lintas jalan serta penyeberangan pada masa Angkutan Lebaran Tahun 2023/1444 Hijriah perlu dilakukan," kata Dirjen Hubdat, Hendro Sugiatno dalam keterangannya Rabu (5/4).

Dalam Keputusan Bersama tersebut tertulis bahwa pengaturan lalu lintas jalan selama masa arus mudik dan arus balik Angkutan Lebaran Tahun 2023/1444 Hijriah dilakukan pada ruas jalan nasional melalui enam sistem, yaitu pembatasan operasional angkutan barang, sistem satu arah (one way), sistem jalur/lajur pasang surut/tidal flow (contra flow), sistem ganjil – genap, pengaturan penyeberangan Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Ciwandan, dan pengaturan penundaan perjalanan menuju Pelabuhan Penyeberangan Merak dan Pelabuhan Ciwandan.
Salah satu pengaturan lalu lintas yang disiapkan oleh ketiga instansi tersebut adalah pembatasan operasional angkutan barang. 
Dirjen Hendro menyampaikan bahwa operasional kendaraan barang dilakukan terhadap lima kategori kendaraan tertentu, yaitu:

1. mobil barang dengan Jumlah Berat Yang Diizinkan (JBI) lebih dari 14.000 (empat belas ribu) kilogram; 
2. Mobil barang dengan sumbu 3 (tiga) atau lebih; 
3. Mobil barang dengan kereta tempelan; 
4. Mobil barang dengan kereta gandengan; dan 
5. Mobil barang yang digunakan untuk pengangkutan hasil galian (tanah, pasir, batu), hasil tambang, dan bahan bangunan.

Pengaturan pembatasan operasional angkutan barang ini, jelasnya, diberlakukan pada ruas jalan tol dan non-tol dengan ketentuan waktu pengaturan lalu lintas untuk masa arus mudik diberlakukan mulai Senin, 17 April 2023 pukul 16.00 sampai dengan hari Jumat, 21 April 2023 pukul 24.00 waktu setempat. 
Sedangkan untuk arus balik, pengaturan ini diberlakukan pada periode 1 mulai Senin, 24 April 2023 pukul 00.00 sampai dengan hari Rabu, 26 April 2023 pukul 08.00 waktu setempat. Bagi arus balik periode 2, pengaturan ini diberlakukan mulai hari Sabtu, 29 April 2023 pukul 00.00 sampai dengan hari Selasa, 2 Mei 2023 pukul 08.00 waktu setempat.
Menurut Hendro, pembatasan operasional angkutan barang bertujuan untuk memperlancar lalu lintas di jalan-jalan nasional. 

"Dalam hal ini, kendaraan barang yang digunakan untuk pengangkutan hasil galian (tanah, pasir, batu), hasil tambang, dan bahan bangunan tidak dapat melintas pada periode tersebut," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pembatasan ini tidak berlaku bagi angkutan barang pengangkut bahan bakar minyak atau bahan bakar gas, hantaran uang, hewan ternak, pupuk, sepeda motor mudik dan balik gratis, dan barang pokok (beras, tepung terigu/tepung gandum/tepung tapioca, jagung, gula, sayur dan buah–buahan, daging, ikan, daging unggas, minyak goreng dan mentega, susu, telur, garam, kedelai, bawang, dan cabe.
 
Angkutan barang yang dikecualikan tersebut harus dilengkapi dengan surat muatan dengan ketentuan yang diterbitkan oleh pemilik barang yang diangkut, surat muatan dengan keterangan jenis barang yang diangkut, tujuan pengiriman barang, dan nama serta alamat pemilik barang. Surat muatan ini harus ditempelkan pada kaca depan sebelah kiri angkutan barang. 

Ruas jalan tol yang dibatasi ialah:

1. Lampung dan Sumatera Selatan: Bakauheni–Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung.

2. DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang– Merak.

3. DKI Jakarta:
a) Prof. DR. Ir. Sedyatmo;
b) Jakarta Outer Ring Road (JORR); dan
c) Dalam Kota Jakarta.

4. DKI Jakarta dan Jawa Barat:
a) Jakarta – Bogor – Ciawi – Cigombong;
b) Cigombong – Cibadak (Fungsional);
c) Bekasi – Cawang – Kampung Melayu; dan
d) Jakarta – Cikampek.

Jawa Barat:
a) Cikampek – Purwakarta – Padalarang – Cileunyi;
b) Cikampek – Palimanan – Kanci;
c) Jakarta – Cikampek II Selatan (Fungsional);
d) Cileunyi – Cimalaka; dan
e) Cimalaka – Dawuan (Fungsional);

6. Jawa Barat - Jawa Tengah: Kanci – Pejagan;

7. Jawa Tengah:
a) Pejagan – Pemalang – Batang – Semarang;
b) Krapyak – Jatingaleh, (Semarang);
c) Jatingaleh – Srondol, (Semarang);
d) Jatingaleh – Muktiharjo, (Semarang);
e) Semarang – Solo – Ngawi;
f) Semarang – Demak; dan
g) Jogja – Solo (Fungsional).
8. Jawa Timur:
a) Ngawi-Kertosono – Mojokerto – Surabaya – Gempol– Pasuruan – Probolinggo;
b) Surabaya – Gresik; dan
c) Pandaan – Malang. 
Sementara itu ruas jalan non tol yang berlaku pembatasan yaitu sebagai berikut:

1. Sumatera Utara:
a. Medan – Berastagi; dan
b. Pematang Siantar – Parapat Simalungun – Porsea.

2. Jambi dan Sumatera Barat:
a. Jambi – Sarolangun – Padang;
b. Jambi – Tebo – Padang;
c. Jambi – Sengeti – Padang; dan
d. Padang – Bukit Tinggi.

3. Jambi – Sumatera Selatan – Lampung: Jambi – Palembang – Lampung.

4. DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang – Serang– Cilegon – Merak.

5. Banten:
a. Merak – Cilegon – Lingkar Selatan Cilegon – Anyer –Labuhan;
b. Jalan Raya Merdeka – Jalan Raya Gatot Subroto;
c. Serang – Pandeglang – Labuhan.

6. DKI Jakarta – Jawa Barat: Jakarta – Bekasi –Cikampek – Pamanukan – Cirebon.

Jawa Barat:
a. Bandung – Nagreg – Tasikmalaya – Ciamis – Banjar;
b. Bandung – Sumedang – Majalengka; dan
c. Bogor – Ciawi – Sukabumi – Cianjur.

8. Jawa Barat – Jawa Tengah: Cirebon – Brebes.
9. Jawa Tengah:
a. Solo – Klaten – Yogyakarta;
b. Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang –Kendal – Semarang – Demak;
c. Bawen – Magelang – Yogyakarta; dan
d. Tegal – Purwokerto.

10. Jawa Tengah – Jawa Timur: Solo – Ngawi.

11. Yogyakarta:
a. Jogja – Wates;
b. Jogja – Sleman – Magelang;
c. Jogja – Wonosari; dan
d. Jalur Jalan Lintas Selatan (jalan Daendeles).

12. Jawa Timur:
a. Pandaan – Malang;
b. Probolinggo – Lumajang;
c. Madiun – Caruban – Jombang; dan
d. Banyuwangi – Jember.

13. Bali: Denpasar – Gilimanuk. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit