Bangun Ibu Kota Negara
Jenderal Luhut Rayu China
JAKARTA - Pemerintah merayu China untuk menanamkan investasinya di Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal itu bukan tanpa alasan. Sebab, Negeri Tirai Bambu ini telah memiliki 15.906 proyek garapan di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, akumulasi investasi China di Indonesia telah mencapai 30,8 miliar dolar AS selama tahun 2014-2022. Nilai itu mencatatkan China sebagai investor ke-3 terbesar di Indonesia.
“Saya menyampaikan rasa terima kasih yang begitu besar dan memastikan Indonesia akan terus melakukan berbagai perbaikan dan efisiensi. Jadi, bersama-sama dengan China berjuang menjadi negara maju di 2045,” kata Luhut.
Hal itu disampaikan Luhut saat melakukan pertemuan dengan Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China (NDRC) H.E. Zheng Shanjie di Beijing, China, dikutip dari Instagram pribadinya, kemarin.
Dalam pertemuan tersebut, eks Menko Polhukam itu juga membahas banyak hal. Mulai dari progres pengerjaan Kereta Cepat Jakarta Bandung, Kawasan Industri Hijau Kaltara, Proyek GMF-BRI, Herbal Center, South-South Cooperation dan Vocational Training.
Dia juga menyampaikan pesan khusus dari Presiden Jokowi yang mengundang investor China berinvestasi di IKN.
“IKN progresnya berjalan dengan begitu baik, dan berharap pula akan mendapat dukungan dari China,” ucapnya.
Luhut memberikan undangan langsung kepada H.E. Zheng untuk datang ke Indonesia agar bisa meninjau progres proyek-proyek kerja sama antara Indonesia dan China secara langsung, sekaligus ke IKN.
"Semoga kerja sama baik yang terjalin antara Indonesia, dan mampu menginspirasi negara-negara berkembang dan negara maju untuk berkolaborasi mencapai tujuan pembangunan yang adil dan berkelanjutan,” harapnya.
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono memperkirakan dalam beberapa bulan mendatang, sudah ada investor yang mulai berinvestasi di IKN.
“Insya Allah dalam beberapa bulan ke depan akan ada yang groundbreaking,” ungkapnya.
Bambang mengungkapkan, sebanyak 167 investor telah menyatakan minatnya berinvestasi ke IKN melalui Letter of Interest (LoI).
"Dari 167 itu, 50 persen adalah domestic investor dan 50 persennya lagi dari beberapa negara. Jadi, kurang lebih ada 16 negara yang menyatakan minatnya,” bebernya.
Menurut Bambang, kebanyakan para investor yang menyatakan minat langsung melakukan kunjungan ke IKN yang terletak di Kalimantan Timur. Mereka ingin melihat langsung potensi keuntungan investasi di sana.
Selain itu, juga melihat ketersediaan air, listrik, serta jaringan komunikasinya. Mereka juga menanyakan infrastruktur service yang tersedia, air minum, listrik, fiber optik.
“Jadi saya bisa katakana, sekarang lagi berproses,” tutup Bambang. rm.id
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 20 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 23 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu