Sandiaga Cawapres Belum Tentu Mulus
Istikharah Mau Pindah Ke PPP
MALANG - Sinyal Sandiaga Uno mau keluar dari Gerindra sudah semakin terang. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini menyatakan, akan Salat Istikharah dan membuat keputusan setelah Lebaran. Namun, Sandi diingatkan, meski pindah partai, mimpinya menjadi cawapres di 2024 belum tentu mulus.
Dalam beberapa kesempatan, Sandi telah menyatakan niatnya maju di Pilpres 2024. Untuk mewujudkan mimpinya ini, Sandi harus keluar dari Gerindra. Sebab, partai kepala garuda itu sudah memutuskan capresnya adalah Prabowo Subianto. Untuk menjadi cawapres Prabowo juga sulit, sebab Gerindra butuh berkoalisi di Pilpres 2024.
Dengan kondisi ini, Sandi diisukan ingin keluar Gerindra. PPP sudah membuka pintu untuk Sandi. Demikian juga PKS, yang membuka peluang Sandi mendampingi Anies Baswedan untuk diusung Koalisi Perubahan di Pilpres 2024. Sandi juga sudah memberi sinyal tertarik dengan dua peluang ini.
Namun, Sandi tidak mau buru-buru ambil keputusan. Dia akan Salat Istikharah untuk meminta petunjuk Allah mengenai keputusan terbaik yang harus diambilnya.
Seperti yang sudah saya sampaikan 10 hari terakhir jelang Lebaran ini. Kita gunakan untuk tingkatkan ibadah kita dan semoga kita semua mendapatkan Lailatul Qadar,” ujarnya saat membuka Bimtek Santripreneur Go Digital di Ponpes Al Ittihad di Poncokusumo, di Malang, kemarin.
Dalam kurun waktu tersebut, Sandiaga menegaskan akan memperbanyak wirid dan bertafakur. Termasuk mendengarkan masukan para ulama, kiai dan tokoh masyarakat. Termasuk dari Prabowo Subianto.
“Beliau negarawan yang saya sangat hargai. Apa yang menjadi masukan dari beliau, pemikiran-pemikiran beliau, menjadi masukan bagi saya untuk melangkah ke depan,” bebernya.
Mantan Cawapres Prabowo pada 2019 ini meminta semua bersabar menunggu keputusan. “Setelah Lebaran nanti akan kami sampaikan langkah-langkah ke depan,” tegasnya.
Namun, langkah Sandi ini tentu tidak mudah. Demokrat, sebagai salah satu anggota Koalisi Perubahan, menolak Sandi menjadi pendamping Anies.
“Untuk Sandi, Partai Demokrat menolak. Dibahas pun nggak mau kita Sandi berpasangan dengan Anies,” tegas Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat Andi Arief, kemarin.
Dia bilang, Sandi bagian dari pemerintahan. Artinya, bukan bagian dari figur perubahan. Andi Arief juga menuding, banyak pihak yang sudah menjadi korban pengkhianatan Sandi.
“Sudah lah coret saja. Tidak lagi dilibatkan dalam pembicaraan cawapres Partai Demokrat,” tekannya.
Sedangkan dari PPP, memberikan sambutan positif bagi Sandi. “Jika gabung ke PPP, kita tentu gembira mendapat energi baru untuk Pileg dan Pilpres 2024,” ucap politisi PPP Syaifullah Tamliha, kemarin.
PPP pun dengan sabar menunggu Sandi yang masih membuat kalkulasi. “Kita tunggu saja setelah Lebaran. Bagaimana pun Bang Sandiaga pasti melakukan kalkulasi politik untung dan ruginya,” tambah Tamliha.
Lalu apa penilaian pengamat? Direktur Eksekutif Trias Politik Strategis Agung Baskoro menyarankan, Sandi untuk berpikir ulang jika ingin loncar dari Gerindra. Pasalnya, PPP belum tentu mampu membawa Sandi ke forum pembahasan cawapres di Koalisi Indonesia Bersatu. Demikian juga PKS di Koalisi Perubahan.
“Apalagi kalau PPP jadi bergabung dengan Koalisi Besar. Otomatis PPP di sana hanya jadi pelengkap koalisi menimbang suara/kursi paling kecil, dibanding yang lain,” ucap Agung, kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pis Group), kemarin. (RM.id)
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu