Waswas Ada Pola Penyusutan Demografi
Wapres: Usia Muda Sedikit, Yang Tua Semakin Banyak
JAKARTA - Usia penduduk Indonesia semakin tua. Bahkan, Indonesia disebut sudah menjadi penduduk tua pada tahun ini.
Pemerintah mengaku waswas karena adanya pola penyusutan demografi di Indonesia, pasca adanya bonus demografi pada 2030.
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mewanti-wanti penduduk usia tua yang semakin banyak membuat Indonesia menjadi tidak produktif.
“Jumlah penduduk usia muda itu mengecil, yang tua-tua makin banyak. Saya kira perlu anjuran supaya ada keseimbangan. Jadi, masyarakat juga jangan menunda nikahnya, kalau tidak nanti banyak penduduk usia tua pada 2045, sementara yang muda produktif rendah,” ujar Ma’ruf saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) bertajuk Indonesia Emas di Jakarta, kemarin.
Eks Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini meminta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) membuat peta jalan baru terkait dengan keseimbangan penduduk di Indonesia pada 2045. Dia mendorong adanya pembaruan pada program Keluarga Berencana (KB).
“Kita bisa kalah nanti dari Nigeria dan Pakistan pertumbuhannya. Jadi, satu ketika kita memang pertumbuhannya mesti ditingkatkan. Namun, pada waktu yang lain perlu ada keseimbangan,” jelasnya.
Berdasarkan data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas mencatat, proporsi penduduk usia 0-14 tahun turun dari 24,56 persen pada 2020 menjadi 19,61 persen pada 2045.
Sementara, penduduk usia 65 tahun ke atas malah naik signifikan dari 6,16 persen menjadi 14,61 persen pada 2045.
Sedangkan untuk usia kerja 15-64 tahun juga menurun dari 69,28 persen pada 2020 menjadi 65,79 pada momentum 100 tahun Indonesia.
Adapun, jumlah penduduk diperkirakan akan mencapai 324 juta orang pada 2045.
Sementara, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengakui makin banyaknya lansia di masa mendatang membuat Generasi Z, Milenial dan Z harus mempersiapkan diri menjadi kaya saat tua nanti pada 2045.
Di antaranya, kata Suharso, melalui pemahaman dan pelaksanaan gaya hidup yang sehat dan produktif, pemahaman dalam investasi dan menabung persiapan pensiun dan terlindung oleh perlindungan sosial yang adaptif.
Menghormati lansia sekarang, karena nanti milenial akan menjadi penduduk lansia dan membangun kebijakan yang mendukung penghidupan manusia yang sejahtera ke depan,” ingatnya.
Suharso menegaskan, ada lima kebijakan yang akan diambil Pemerintah untuk menjawab perubahan demografi di masa mendatang.
Pertama, mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang. Kedua, menutup kesenjangan ketertinggalan kualitas SDM.
Ketiga, menunjang penuaan penduduk. Keempat, mendorong perpindahan penduduk yang merata, dan kelima, pembangunan yang seimbang antara pedesaan dan perkotaan. (RM.id)
Olahraga | 19 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu