Survei Capres
Ganjar-Prabowo Salip-Menyalip
JAKARTA - Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo bersaing ketat dalam berbagai survei capres. Keduanya saling-menyalip merebutkan posisi puncak. Sementara, Anies Baswedan konsisten di posisi tiga.
Ganjar, Prabowo dan Anies selalu masuk tiga besar juara survei capres. Namun, dari tiga bakal capres itu, hanya Ganjar dan Prabowo yang bersaing ketat di posisi 1 dan 2. Kadang Prabowo mengungguli Ganjar, kadang Ganjar yang mengungguli Prabowo.
Misalnya dalam survei terbaru Indikator Politik Indonesia (IPI), kemarin. Pada survei simulasi tiga nama, Prabowo berhasil mengalahkan Ganjar dengan perolehan 34,8 persen. Sementara Ganjar mendapat 34,4 persen. Sedangkan Anies 21,8 persen. Survei ini dilakukan pada periode 30 April-5 Mei 2023 atau setelah PDIP mendeklarasikan Ganjar sebagai capres.
Direktur Eksekutif IPI, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dilihat melalui tren dukungan, elektabilitas Ganjar mengalami kenaikan diban dingkan Prabowo. Elektabilitas Ganjar naik dari 27,9 persen menjadi 34,4 persen. Sedangkan Prabowo meski mengalami tren peningkatan, tapi tak sesignifikan Ganjar. Peningkatan Prabowo kurang dari 4 persen. Naiknya dari 32,7 persen menjadi 34,8 persen.
Berbeda dengan IPI, lembaga survei Charta Politika justru mendapati kemenangan untuk Ganjar. Dalam survei yang diselenggarakan pada 2-7 Mei itu, Ganjar berada di peringkat pertama. Sedangkan Prabowo menguntit di posisi kedua. Ganjar memimpin dengan angka 34,6 persen, Prabowo 28,1 persen, dan Anies 21,4 persen.
Sementara, dalam survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang digelar 30 April-7 Mei, Ganjar berada diurutan pertama dengan 39,2 persen dan Prabowo 32,1 persen. Kemudian Anies Baswedan dipilih 19,7 persen. “Dalam sebulan terakhir, dukungan pada Ganjar menguat sekitar 6 persen setelah dideklarasikan sebagai calon presiden,” ujar Direktur Riset SMRC Deni Irvani.
Apa kata pendukung Ganjar dan Prabowo terkait ketatnya persaingan hasil survei?
Pelaksana Tugas (Plt) Kornas Gajarist, Kris Tjantra bersyukur, Ganjar mengalami tren peningkatan elektabilitas. Bahkan tren tersebut jauh melampaui pesaingnya termasuk Prabowo Subianto. “Prabowo sepertinya sudah tidak akan naik lagi. Paling naiknya 1 sampai 2 persen saja. Tapi Ganjar masih bisa reborn lagi,” kata Kris kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Grup) kemarin.
Kendati demikian, raihan ini tidak membuat Ganjarist jumawa. Karena menurut Kris hasil survei bukan akhir penentu kemenangan. “Kami di Ganjarist terus bergerak sampai ke akar rumput, dan konsolidasi dengan seluruh pendukung dan relawan Ganjar, termasuk dengan partai pengusung Ganjar kami terus lakukan,” ungkapnya.
Selain itu, dia menyebut pemilihan sekarang sudah cerdas. Mengetahui kemampuan calon pemimpin yang dipilihnya. “Kami melihat baik relawan Ganjar dan Jokowi bahwa Ganjar adalah pilihan terbaik apa yang sudah dibangun Jokowi,” tegas dia.
Sementara, politisi Gerindra, Dahnil Anzar Simanjuntak sesumbar siapapun lawannya Prabowo akan tetap perkasa. “Kami yakin Pak Prabowo akan menang lawan siapa saja, karena pemilih sudah melihat kerja nyata Pak Prabowo, serta sikap negarawan beliau,” jelas Dahnil saat dihubungi Rakyat Merdeka ( Tangsel Pos Grup) kemarin.
Menurut dia, Indonesia butuh pemimpin tegas dan lugas. Dan itu adalah Prabowo. “Publik yakin untuk 5 tahun ke depan sosok seperti Pak Prabowo paling dibutuhkan RI,” cetus dia.
Persepi Awasi Lembaga Survei
Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) ikut mengawasi survei capres yang mulai bermunculan. Ketua Persepi, Philip J Vermonte mengingatkan, kepada lembaga survei untuk mengeluarkan hasil survei yang sesuai dengan prosedur ilmiah yang benar. Jangan melakukan penyimpangan data.
“Di kita itu ada mekanisme untuk memverifikasi melakukan standar ilmiah yang benar,” sebut Philip.
Lalu, ia bercerita, organisasinya pernah menghukum tiga lembaga survei lantaran memiliki hasil berbeda saat melakukan hitung cepat pada Pilpres 2014 lalu. Hasilnya, mayoritas lembaga survei menyatakan pasangan Jokowi-JK unggul dibandingkan dengan Prabowo-Hatta. “Yang tujuh bilang Pak Jokowi menang, yang tiga bilang Pak Prabowo. Semuanya anggota Persepi. Jadi ruwet nih urusan,” bebernya, mengisahkan. (RM.id)
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu