TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Ngasih Ganjar Tiket Capres, Dipuji Butet Kartaredjasa

Level Politik Megawati Sudah Tahapan Makrifat

Oleh: Farhan
Kamis, 08 Juni 2023 | 09:50 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Budayawan Bambang Ekoloyo Butet Kartaredjasa memuji kepemimpian Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, atas keputusan memilih Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai Bacapres 2024.

“Ibu bukan level politisi lagi, tapi sudah makrifat politik,” ujar Butet, di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP, di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, kemarin.

Menurutnya, level politisi yang sudah makrifat atau negarawan itu terlihat ketika Megawati memutuskan PDI Perjuangan mencapreskan Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019. Sikap itu, kem­bali ditunjukkan Megawati di Pilpres 2024 dengan menjagokan Ganjar Pranowo.

“Megawati bukan sekadar politik. Dia sudah jauh melang­kah ke depan agar nasib bangsa dan generasi selanjutnya bisa melompat lebih maju. Makrifat politik itu levelnya negarawan kira-kira begitu,” ungkapnya.

Nah, di kelas negawaran ini, dijelaskan Butet tidak lagi dalam tingkatan politik pragmatis apalagi transaksional. Bukti lainnya, Presiden Indonesia kelima itu tidak menjagokan putri sulungnya, yaitu Puan Maharani sebagai Capres 2024. Sebagai pimpinan tertinggi PDI Perjuangan, Mega bisa menepis ego politiknya dengan memilih Ganjar.

“Tahun ini kalau saja, masih juga egosentris dan belum level makrifat tentu mungkin Mbak Puan yang dipaksakan. Tapi, akhirnya kemarin kita lihat tang­gal 21 April itu, Ganjar yang ditugasi oleh Ibu Megawati untuk menjadi Presiden Republik Indonesia berikutnya,” katanya. “Mosok kayak begitu transak­sional, wong Ganjar neng kere,” kelakarnya.

Butet juga merasa terhormat lantaran tulisannya di Opini Harian Kompas bertajuk “Pesan Punakawan” dibaca dan diapresiasi Megawati. Bahkan, Megawati menginstruksikan kepada seluruh kadernya untuk membaca tulisan Butet.

Intisari dari tulisan itu, kata Butet, menggambarkan seorang punakawan - tokoh pewayangan Jawa- agar ‘ojo dumeh’, dan ‘ojo muntal negoro’.

Di dalam tulisan saya itu kawan- kawan, saya menerang­kan tentang kearifan kebudayaan dari masyarakat kecil yang menggambarkan punakawan yang selalu mengingatkan ksa­tria, ketika ksatria itu lengah. Salah satunya mengingatkan supaya ‘Ksatria jangan mentang - mentang; ojo dumeh. Jangan milik.. kekuasaan membuat lupa. Jangan muntal negara. Muntal itu makan, nelan negara,” pung­kasnya.

Untuk diketahui, kehadiran Butet di Rakernas III PDIP itu mendampingi karibnya sesama seniman, Yogyakarta Sri Krishna Encik, untuk mengenalkan lagu Njar Ji, Njar Beh,’. Lagu terse­but merupakan dukungan kepa­da calon presiden yang diusung PDIP Ganjar Pranowo untuk menang di Pemilu 2024.

Terpisah, Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah, meyakini, Ganjar Pranowo bakalmenang pilpres dalam satu putaran sehingga bisa menghe­mat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Caranya, dengan blusukan Ganjar di 65 titik wilayah Indonesia hingga Oktober 2024.

“Saya haqulyakin dengan rakernas ini dan turun di 65 titik, kok, rasa-rasanya, buang-buang energi kalau sampai dua putaran. Kami yakin Ganjar, satu putaran,” ujar Said.

Said optimis, dari 65 titik dan menjalankan strategi taktik hasil Rakernas III PDIP, selu­ruh kader akan turun pada pola nano targeting dan melakukan kamuflasing door to door me­nyampaikan kepada masyara­kat.

Termasuk, Ganjar pun akan tu­run dari rumah ke rumah kumpul dengan masyarakat, menanyakan masyarakat, apa kebutuhannya masyarakat.

“Kami pastikan bahwa sampai September, 38 provinsi, Pak Ganjar sudah bisa akan terpenuhi. Kalau bicara strategi, Bapak Ganjar itu baru turun di lima titik saja itu sudah naik empat persen. Survei terakhir di SMRC dan konsultan survei kami,” tegasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo