Pasokan Ke Ibu Kota Diproyeksi Meningkat
Jumlah Hewan Kurban Bisa Capai 73 Ribu Ekor
JAKARTA - Pasokan hewan kurban ke Ibu Kota pada tahun ini diproyeksi meningkat 10 sampai 13 persen dibandingkan tahun lalu. Hal ini diharapkan diikuti dengan penambahan petugas pemeriksa hewan.
Pedagang hewan kurban semakin banyak bermunculan di pinggir-pinggir jalan Jakarta. Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta memperkirakan jumlah hewan kurban yang masuk ke Ibu Kota akan terus bertambah hingga tiga hari sebelum hari raya Idul Adha 1444 Hijiriah.
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati mengungkapkan, pihaknya sudah menerima permohonan dari 99 pemasok untuk mengirim 15 ribu ekor hewan kurban ke Jakarta.
Disebutkan Suharini, per 12 Juni 2023, tercatat sudah ada 59 tempat penampungan hewan kurban di Jakarta.
“Kami memperkirakan hingga 26 Juni 2023, ada sekitar 73 ribu ekor hewan kurban yang masuk ke Jakarta atau naik sekitar 10 hingga 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Eli, sapaan akrab Suharini Eliawati di Jakarta, kemarin.
Eli menyampaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah melakukan rapat internal dan berkoordinasi dengan daerah-daerah pemasok untuk memastikan hewan kurban yang dikirim ke Jakarta layak kurban atau memenuhi syarat syariat Islam. Pihaknya mewajibkan setiap hewan yang dikirim memiliki surat rekomendasi yang menyatakan bahwa hewan tersebut dalam kondisi sehat.
“Sekarang sudah ada Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional dari Kementerian Pertanian. Makanya hewan kurban harus penuhi ketentuan sehat,” jelas Eli.
Meski begitu, Eli bilang, pihaknya tetap melakukan pengawasan terhadap hewan kurban seperti melakukan pemeriksaan dan pendataan hewan di tempat penampungan. Kemudian, melakukan pengambilan darah hewan untuk memastikan hewan kurban bebas penyakit.
Pemeriksaan itu, ditegaskannya, bukan lagi dengan metode sampling tetapi seluruh hewan.
Saat ini, pihaknya sudah mengerahkan sebanyak 113 petugas untuk melakukan pemeriksa hewan kurban. Pada hari H Idul Adha, jumlah petugas pemeriksa ternak kurban akan ditambah menjadi 700 petugas.
“Sapi akan kita kasih eartag, anting yang ada barcode-nya, nanti kita bisa baca itu hewan itu berasal dari mana, umurnya berapa, kemudian sudah divaksin atau belum,” ujarnya.
Jelang Idul Adha ini, lanjut Eli, ada tiga penyakit yang perlu diwaspadai. Yakni, antraks, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD).
“Alhamdulilah, kami memastikan hingga saat ini kondisi hewan kurban yang masuk Jakarta tidak mengidap penyakit,” ucap Eli.
Soal penanganan limbah, pihaknya akan menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta untuk memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada panitia penyelenggara untuk menangani limbah.
Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Ismail mengapresiasi upaya Dinas KPKP DKI yang telah berkoordinasi dengan sejumlah provinsi pemasok untuk melakukan pemeriksaan hewan kurban yang akan masuk ke Jakarta.
Namun, Ismail meminta, Dinas KPKP DKI Jakarta melakukan sosialisasi kepada warga yang selama ini menjadi pelaku usaha musiman tersebut untuk memastikan hewan kurban yang dijual telah terverifikasi pemeriksaan kesehatan.
Dia juga meminta petugas optimal melakukan pemeriksaan kesehatan puluhan ribu hewan kurban.
“Pastikan hewan kurban yang masuk tersisir dengan baik sehingga kita bisa meminimalisir hewan kurban terindikasi sakit masuk ke Jakarta,” harapnya.
Sekretaris Komisi B DPRD DKI Wa Ode Herlina mengatakan, saat ini banyak ternak rentan terkena PMK, LSD dan Peste des Petits Ruminants (PPR). Untuk itu, menurutnya, Pemprov DKI perlu menambah jumlah personel pemeriksa hewan kurban.
Wa Ode menilai, 700 petugas pemeriksa hewan yang disiapkan Dinas KPKP masih kurang.
“Harus ditambah sampai 900 petugas sehingga mereka bisa mencapai ke semua Masjid, Mushola, Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) yang melakukan pemotongan hewan saat Idul Adha nanti,” pintanya.
Penambahan petugas, lanjut Wa Ode, untuk mengatasi keterbatasan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) milik Dharma Jaya. Di Jakarta, hanya ada tiga RPH yakni RPH Pulogadung, RPH Cakung dan RPH Semanan.
Selain itu, Wa Ode juga meminta Dinas KPKP DKI menyiapkan tempat pembuangan limbah pasca pemotongan hewan kurban. Sebab beberapa tahun belakangan ini, masih sering ditemukan panitia membuang limbah pemotongan hewan ke sungai.
“Limbah nggak bisa dianggap sederhana, karena limbah itu justru berdampak kepada masyarakat, perlu sosialisasi massif,” tandasnya.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Ekonomi Bisnis | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu