TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Pasokan Ke Ibu Kota Diproyeksi Meningkat

Jumlah Hewan Kurban Bisa Capai 73 Ribu Ekor

Oleh: Farhan
Minggu, 18 Juni 2023 | 12:51 WIB
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati dalam Rapat Kerja Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI. Foto : Ist
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati dalam Rapat Kerja Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI. Foto : Ist

 

JAKARTA - Pasokan hewan kurban ke Ibu Kota pada tahun ini diproyeksi meningkat 10 sampai 13 persen dibandingkan tahun lalu. Hal ini diharapkan diikuti dengan penambahan petugas pemeriksa hewan.

Pedagang hewan kurban semakin banyak bermunculan di pinggir-pinggir jalan Jakarta. Di­nas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta memperkirakan jumlah hewan kurban yang masuk ke Ibu Kota akan terus bertambah hingga tiga hari sebelum hari raya Idul Adha 1444 Hijiriah.

Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati mengungkapkan, pihaknya sudah menerima permohonan dari 99 pe­masok untuk mengirim 15 ribu ekor hewan kurban ke Jakarta.

Disebutkan Suharini, per 12 Juni 2023, tercatat sudah ada 59 tempat penampungan hewan kurban di Jakarta.

“Kami memperkirakan hingga 26 Juni 2023, ada sekitar 73 ribu ekor hewan kurban yang masuk ke Jakarta atau naik sekitar 10 hingga 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Eli, sapaan akrab Suharini Eliawati di Jakarta, kemarin.

Eli menyampaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah melakukan rapat in­ternal dan berkoordinasi dengan daerah-daerah pemasok untuk memastikan hewan kurban yang dikirim ke Jakarta layak kurban atau memenuhi syarat syariat Islam. Pihaknya mewajibkan setiap hewan yang dikirim me­miliki surat rekomendasi yang menyatakan bahwa hewan terse­but dalam kondisi sehat.

“Sekarang sudah ada Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional dari Kementerian Per­tanian. Makanya hewan kurban harus penuhi ketentuan sehat,” jelas Eli.

Meski begitu, Eli bilang, pi­haknya tetap melakukan penga­wasan terhadap hewan kurban seperti melakukan pemeriksaan dan pendataan hewan di tem­pat penampungan. Kemudian, melakukan pengambilan darah hewan untuk memastikan hewan kurban bebas penyakit.

Pemeriksaan itu, ditegaskan­nya, bukan lagi dengan metode sampling tetapi seluruh hewan.

Saat ini, pihaknya sudah mengerahkan sebanyak 113 petugas untuk melakukan pemeriksa hewan kurban. Pada hari H Idul Adha, jumlah petugas pemeriksa ternak kurban akan ditambah menjadi 700 petugas.

“Sapi akan kita kasih eartag, anting yang ada barcode-nya, nanti kita bisa baca itu hewan itu berasal dari mana, umurnya berapa, kemudian sudah divak­sin atau belum,” ujarnya.

Jelang Idul Adha ini, lanjut Eli, ada tiga penyakit yang perlu diwaspadai. Yakni, antraks, Pe­nyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD).

“Alhamdulilah, kami memastikan hingga saat ini kondisi hewan kurban yang masuk Ja­karta tidak mengidap penyakit,” ucap Eli.

Soal penanganan limbah, pihaknya akan menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta untuk memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada panitia penyelenggara untuk menangani limbah.

Ketua Komisi B Dewan Per­wakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Ismail mengapresiasi upaya Dinas KPKP DKI yang telah berkoordinasi dengan sejumlah provinsi pemasok untuk melakukan pemeriksaan hewan kurban yang akan masuk ke Jakarta.

Namun, Ismail meminta, Di­nas KPKP DKI Jakarta melaku­kan sosialisasi kepada warga yang selama ini menjadi pelaku usaha musiman tersebut untuk memastikan hewan kurban yang dijual telah terverifikasi pemeriksaan kesehatan.

Dia juga meminta petugas optimal melakukan pemeriksaan kesehatan puluhan ribu hewan kurban.

“Pastikan hewan kurban yang masuk tersisir dengan baik se­hingga kita bisa meminimalisir hewan kurban terindikasi sakit masuk ke Jakarta,” harapnya.

Sekretaris Komisi B DPRD DKI Wa Ode Herlina mengatakan, saat ini banyak ternak rentan terkena PMK, LSD dan Peste des Petits Ruminants (PPR). Untuk itu, menurutnya, Pemprov DKI perlu menambah jumlah personel pemeriksa he­wan kurban.

Wa Ode menilai, 700 petugas pemeriksa hewan yang disiap­kan Dinas KPKP masih kurang.

“Harus ditambah sampai 900 petugas sehingga mereka bisa mencapai ke semua Masjid, Mushola, Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) yang melakukan pemotongan hewan saat Idul Adha nanti,” pintanya.

Penambahan petugas, lanjut Wa Ode, untuk mengatasi keterbatasan Rumah Pemotongan He­wan (RPH) milik Dharma Jaya. Di Jakarta, hanya ada tiga RPH yakni RPH Pulogadung, RPH Cakung dan RPH Semanan.

Selain itu, Wa Ode juga me­minta Dinas KPKP DKI menyiapkan tempat pembuangan limbah pasca pemotongan hewan kurban. Sebab beberapa tahun belakangan ini, masih sering ditemukan pani­tia membuang limbah pemotongan hewan ke sungai.

“Limbah nggak bisa diang­gap sederhana, karena limbah itu justru berdampak kepada masyarakat, perlu sosialisasi massif,” tandasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo