Didukung Tokoh Agama, Budayawan dan Masyarakat NTB
Ganjar Targetkan Gondol 51 Persen Suara
NTB - Calon presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, blusukan ke Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), kemarin. Di Kota Seribu Masjid itu, Ganjar mendapat dukungan dari tokoh agama, budayawan, dan masyarakat. Melihat dukungan tersebut, Gubernur Jawa Tengah dua periode itu menargetkan kemenangan di NTB dengan menggondol 51 persen suara.
Ganjar yang tiba di Mataram pada pagi hari, langsung mengikuti sejumlah kegiatan. Agenda pertama sosok capres berambut putih itu, adalah melakukan konsolidasi di Kantor DPD PDIP NTB. Dalam pidatonya dalam konsolidasi ini, Ganjar mengajak kader banteng mulai dari tingkat ranting sampai DPD, untuk turun ke lapangan melakukan upaya pemenangan.
Ganjar menargetkan kemenangan di NTB dengan meraup suara 51 persen suara. Kata dia, target ini bisa dicapai karena sudah berdasarkan hitungan. Total TPS di NTB ada 16 ribu dan jumlah pemilih per TPS adalah 300 orang. Jadi, untuk mencapai target itu, kata Ganjar, tiap kader harus mengawal dan meraih minimal 151 suara per tempat pemungutan suara (TPS). "Dengan demikian, target 51 persen suara di NTB bisa terealisasikan," kata Ganjar.
Ganjar menyebut, banyak cara yang bisa dilakukan agar target itu bisa dicapai. Seluruh pengurus harus sensitif, menjaga perasaan masyarakat, mendengarkan cerita rakyat, dan menjaga nilai-nilai yang hidup di tengah-tengah mereka. Cara paling gampang adalah dekati warga dengan mendatangi rumahnya. "Kalau sehari bisa datangi dua orang, tinggal dikalikan berapa orang yang kita lakukan. Kalau dilakukan, semakin banyak orang semakin dapat profilnya," jelas Ganjar.
Dari markas banteng, Ganjar menyempatkan bersilaturahmi dengan tokoh agama, tokoh adat, dan masyarakat NTB. Pertemuan dengan para tokoh itu, dikemas dalam acara makan siang bersama di Roemah Langko No 68 Pajeruk, Ampenan.
Turut hadir dalam silaturahmi itu, Ketua Harian Perindo yang juga mantan Gubernur NTB dua periode Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi bersama 10 Masyaikh, Ulama Khos NTB Dr M Subuh Sasaki bersama 10 ulama NU, serta tokoh agama dari Kristen, Katolik, Buddha, dan Hindu.
Tiba di lokasi, Ganjar yang mengenakan kemeja bermotif garis-garis, disambut hangat oleh TGB bersama ulama khos, tokoh masyarakat, tokoh adat, hingga anak muda.
Ganjar lalu disematkan PIN dari Laskar Sasak, serta Pemaje dari Kedatuan Pejanggik. PIN Laskar Sasak merupakan bentuk ucapan selamat datang kepada Ganjar yang menyambangi tanah NTB. Sementara Pemaje yang merupakan alat keseharian masyarakat Sasak untuk menghaluskan barang, disimbolkan sebagai tanda penghormatan kepada Ganjar.
Ketua Umum Laskar Sasak se-Indonesia, Datu Anom Lalu Muhammad Ali Sadikin mengatakan, masyarakat Sasak sangat antusias dengan kedatangan Ganjar. Pasalnya Ganjar selama ini dikenal sebagai pemimpin yang rajin merawat kebudayaan bangsa. Tak hanya itu, Ganjar dinilai mempunyai komitmen memperkuat nilai-nilai kebudayaan di Indonesia. “Laskar Sasak melihat sosok Pak Ganjar ini sangat care terhadap nilai-nilai kebudayaan yang sangat luar biasa,” kata Datu Anom.
Menurut Datu Anom, selama memimpin di Jateng, Ganjar juga menunjukkan keberpihakan kepada pegiat kebudayaan. Bahkan di Jateng Ganjar punya kebijakan mengenakan pakaian adat setiap Kamis.
“Kami sebagai masyarakat Sasak sangat peduli terhadap Pak Ganjar, beliau adalah penaung dari budaya-budaya ini. Kebudayaan adalah warisan dan pondasi yang paling inti dari Indonesia,” katanya.
Datu Anom berharap Ganjar akan terus merawat kebudayaan bangsa lewat kepemimpinan nasional sebagai Presiden. Terlebih kebudayaan merupakan ‘ibu’ dari nusantara.
“Seluruh kerajaan dan kadatuan yang ada di Nusantara itu adalah ibu dari Indonesia. Masing-masing kadatuan dan kesultanan yang ada di Indonesia itu memiliki kebudayaan-kebudayaan sendiri. Jadi kami mengharap ini diperkuat oleh beliau ke depannya,” harapnya.
Sementara, Ganjar berterima kasih atas sambutan yang diberikan masyarakat Sasak. Ganjar mengaku tersanjung dan berharap silaturahmi ini dapat terus terjalin. Dalam acara ini, Ganjar mengaku punya kedekatan emosional dengan masyarakat NTB, khususnya para petani. Saat menjadi anggota DPR, Ganjar menceritakan pengalamannya mengobrol pertama kali dengan petani tembakau ketika Bandara Internasional Lombok Praya masih dibangun.
Di pemerintahan, Ganjar juga sering berkomunikasi dengan masyarakat NTB. Terutama ketika terjadi beberapa kali bencana alam di Pulau Seribu Masjid tersebut. “Pada saat ada bencana, Jawa Tengah juga datang ke sini sehingga kita sekarang punya hubungan silaturahmi yang sangat baik dan saling mengingatkan,” ungkapnya.
Di acara ini, Ganjar duduk bersama TGB Zainul Majdi. Keduanya tampak mesra dan berbincang hangat. Kemesraan keduanya berlanjut saat TGB Zainul Majdi mengantar Ganjar ke Kantor DPW Perindo. Ganjar duduk di kursi depan bersama TGB yang menyetir. Dari Kantor DPW Perindo, Ganjar dan TGB kembali semobil menuju makam Pahlawan TGKH Zainuddin Abdul Madjid di Selong, Kabupaten Lombok Timur, NTB. Zainuddin Abdul Madjid adalah kakek TGB Zainul Majdi.
Dari makam, Ganjar bergeser ke Lapangan Nasional untuk menyampaikan orasi di hadapan 28 ribu orang. Dalam pidatonya, Ganjar mengajak kader partai dan sukarelawan untuk menghindari hoaks, dan bullying di media sosial. Suami Siti Atikoh ini, melihat kondisi medsos saat ini sudah mulai menunjukkan konten negatif menjelang Pemilu 2024.
Ganjar mengajak mengisi medsos dengan cerita yang baik-baik. "Titip, ya. Jangan bercerita sesuatu yang menyakiti hati orang. Jangan menghina. Meskipun teman-teman, meskipun bapak, ibu, tidak setuju dengan siapa yang akan didukung, tolong jangan sakiti mereka. Saya titip," pintanya.
TangselCity | 16 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 4 jam yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 16 jam yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu